Cari Blog Ini

Rabu, 29 Februari 2012

Gowes ke Sangiran


Aku lupa kapan tepatnya aku kepengen gowes ke Sangiran. Mengapa Sangiran? Sangiran terkenal sebagai salah satu pusat situs purbakala dengan adanya museum tempat disimpan dan dipamerkannya fosil-fosil manusia ‘purba’ dan benda-benda lain yang mereka gunakan. Selain itu, aku selalu merasa segala hal yang berhubungan dengan ‘budaya masa lalu’ itu sangat eksotis dan seksi. J Plus, tentu juga karena lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal Ranz, di daerah Laweyan Solo. :)
 
Museum situs purbakala Sangiran secara administratif terletak di wilayah Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen, sekitar kurang lebih 20 kilometer dari terminal bus Tirtonadi Solo. Atau sekitar 25 kilometer dari Laweyan.

Sabtu pagi itu – 18 Februari 2012 – matahari bersinar cukup cerah. Aku dan Ranz berangkat sekitar pukul tujuh pagi setelah mandi dan sarapan pagi satu pincuk sego liwet Solo yang tidak jauh berbeda dengan nasi ayam Semarang. Meski telah berkunjung dan gowes di daerah kota Solo beberapa kali, aku tak juga kunjung hafal rute-rute yang biasa kita lewati. :) maka yang kulakukan hanyalah mengikuti Ranz yang terus gowes di depanku.

Dengan motto gowes narsis tentu kita tidak melulu gowes begitu saja tanpa merasa perlu mampir di beberapa titik yang kita anggap menarik untuk berfoto-ria. Namun karena aku tidak tahu nama-nama tempat yang kita lewati dan singgahi untuk foto, aku tidak bisa menulis banyak disini. :)

Secara umum track sangat mudah dilewati meski di sepanjang perjalanan kita berpapasan maupun dilewati bus-bus yang menuju atau dari Purwodadi. Dan juga kendaraan-kendaraan lain, seperti truck, mobil, plus sepeda motor tentunya. Tidak ada jalur sepeda sehingga kita harus terus hati-hati saat memacu sepeda, meski jika pun ada jalur sepeda, para pesepeda juga tetap diminta terus berhati-hati. Di jalanan, siapa yang lengah akan kalah.

Sekitar pukul 9 kita sampai di Tugu Selamat Datang di Sangiran. Tentu kita berfoto-foto di tugu tersebut demi unjuk narsis plus eksis. :)
 
Dari Tugu Selamat Datang di Sangiran, kita berbelok ke arah kanan. Kita masih harus gowes sekitar 3-4 kilometer. Jalanan beraspal sehingga tidak sulit dilewati. Daerah ini memang sudah lama dikhususkan untuk daerah kunjungan wisata maka bisa dipastikan semua layak dikunjungi, baik turis lokal maupun luar negeri. Apalagi dua hari sebelumnya, Presiden SBY berkunjung ke Museum Sangiran, tanggal 16 Februari 2012.

Sesampai di lokasi, wah ... sangat tidak kusangka bahwa museum Sangiran telah menjelma begitu cantik dan terkesan modern. (Maklum, pertama kali kesana tahun 1982, ketika ada field trip, aku masih duduk di bangku kelas 2 SMP. :) ) Suasana sangat bersih dan menyenangkan.

Well, tidak banyak yang bisa kuceritakan tentang museum Sangiran ini. Para pengunjung blog tentu bisa berkunjung ke site yang ini untuk tahu lebih lanjut tentang salah satu situs kebanggaan negara Indonesia.

Aku dan Ranz menghabiskan waktu sekitar dua jam untuk mengunjungi ruang pamer satu persatu.

Sebelum pulang, kita menyempatkan diri makan siang terlebih dahulu. Ada deretan kantin dimana para pengunjung bisa leluasa memilih untuk minum atau makan dimana.

Pulangnya kita mengambil jalur yang sama lagi. Untuk perjalanan kali ini, kita menempuh kurang lebih 50 kilometer.
Sesampai di Solo, aku dan Ranz menyambangi Taman Balekambang sejenak karena ada spanduk yang mempromosikan akan ada acara tertentu disana pada tanggal 18-20 Februari untuk memperingati hari ulang tahun kota Solo. Namun ternyata ketika kita sampai di Balekambang, belum ada acara apa-apa. Para panitia terlihat masih siap-siap membuat panggung, dll. Kita segera meninggalkan Balekambang karena Ranz ditunggu beberapa temannya yang akan ikut karnaval. Being in a crowd was in fact not my cup of tea. L Untunglah Ranz ga jadi ikut karena menunggu terlalu lama, karnaval ga juga segera dimulai.

Dalam perjalanan pulang ke rumah Ranz, kita mampir beli es degan terlebih dahulu.














GL7 08.23 010312


4 komentar:

  1. oh miss nana dan mbak ranz punya blog masing2. Sangat jarang menemui srikandi gowes di jalan. Apalagi rutenya sampai jauh2. Salute.

    BalasHapus
  2. wah....
    hebat euy.... bisa gowes anyway traveling by bycicle
    banyak pengalamannya tuh.
    jadi pengen

    BalasHapus
    Balasan
    1. hayuuukkkk, jangan berhenti di 'pengen' ajah, segera direalisasikan! :)

      Hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.