Intro :
Ini adalah kali pertama aku -- tidak hanya mewakili diri sendiri namun membawa nama B2W Semarang -- mengikuti event nasional yang konon telah ditawari oleh pihak
MURI untuk mendapatkan gelar
event touring terbesar di Indonesia mengingat pesertanya yang lebih dari 1500 peserta.
Kisah bermula dari beberapa bulan lalu saat Om Toto Sugito ketua B2W Indonesia membuat grup whatsapp untuk memudahkan komunikasi pengurus B2W di banyak korwil di Indonesia. Beberapa rekan bertanya kapan akan diadakan gathering nasional, yang kemudian dijawab oleh Om Poetoet -- mendagri-nya B2W Indonesia :) -- di event Tour de Pangandaran ketujuh, kita akan mengadakan gathering nasional. Kumpul-kumpul untuk merayakan ulang tahun B2W Indonesia yang kesepuluh (Bulan Agustus 2015), silaturahmi, sekaligus mengikuti event TdP7, bersepeda sejauh 107 km dari alun-alun Tasikmalaya hingga pantai Pangandaran.
Ini sebab di libur akhir tahun aku dan Ranz tidak mbolang jauh, hanya sempat
bersepeda ke Museum Sangiran.
On the way ke Tasikmalaya
Aku dan Ranz berangkat ke Tasikmalaya dari terminal Tirtonadi Solo hari Kamis pukul 16.30 dengan mengendarai bus AKAP Budiman. Pengalaman pertama yang menyenangkan karena peraturan di bus menyebutkan bahwa seberapa pun banyaknya bagasi yang kita bawa, kita tidak perlu membayar uang kelebihan bagasi. :)
Perjalanan cukup lancar. Pak sopir yang sedang bekerja nampak menyetir busnya dengan santun (baca => tidak ngebut :) ) Walhasil kita sampai di pool bus Budiman Tasikmalaya pukul 02.30 Jumat dinihari. Tasikmalaya tidak nampak menyeramkan meski di dinihari seperti itu, meski ini adalah pengalaman pertama kita di kota ini.
Lantas kita ngapain dong?
Karena kita termasuk bike traveler yang manja, LOL, kita pun mencari hotel untuk beristirahat. (Shhhttt ... rencana semula kita akan camping di pinggir pantai Pangandaran, namun ternyata .. tenda yang telah disiapkan oleh Ranz tertinggal di mobil yang mengantar kita ke terminal. Hadeeehhh ...)
Pengalaman pertama selalu menarik kan ya? Kita terbengong-bengong saat beberapa kali menemukan hotel yang
TUTUP di dinihari itu. Lhah ... di Semarang mana ada hotel tutup meski itu dinihari? Beberapa kali ketemu dengan hotel yang tutup pintu gerbangnya, dan lampu terasnya pun tidak nyala, aku yang bermata belor bilang ke Ranz, "Udah deh Ranz kita nyari pom bensin aja, istirahat di mushollanya udah lumayan." Ranz menjawab, "Lho kamu ga lihat tadi toh, bahkan pom bensin juga tutup? Kita ga bisa masuk karena ada tali yang dipasang di jalan masuknya?"
GUBRAKKK.
Namun keberuntungan masih berada di pihak kita. Ada sebuah penginapan yang bernama NAMIRA yang terlihat buka, meski sunyi. Kita pun masuk, si penjaga nampak tertidur di sofa, berselimut sarung. Mungkin dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya, dia menerima kita, kemudian menunjukkan kita kamar yang bisa kita inapi. Guess what? Di belakang gedung utama, berjajar kamar-kamar yang berbentuk cottage, nampak seperti sebuah kampung. :)
Syukurlah dinihari itu kita bisa beristirahat.
Sekitar pukul 09.30 kita meninggalkan penginapan mencari sarapan. Tidak kulihat penampakan warteg satu pun di jalan-jalan yang kita lewati. Baru tahu ternyata orang-orang Tegal tidak merasa tertantang untuk membuka bisnis di Tasikmalaya. LOL. Adanya beberapa warung yang memasang nama "Warnas", pasti singkatan dari warung nasi. :)
Kita pun mampir di satu warung nasi. Modelnya di warung ini 'diner' alias orang yang makan mengambil sendiri makanannya, jadi bukan seperti model warteg yang pelayannya melayani 'diner'. Karena kebiasaan minum teh panas manis di pagi hari, kutolak teh tawar yang diberikan si empunya warung, aku minta teh panas manis. Aku kecewa ketika aku disuguhi teh celup sa**w**** :( Aku langsung kangen Jawa Tengah saat itu juga. #lebay ... xixixixixi ...
Setelah sarapan, kita menuju pusat kota. Dengan bantuan gps, tanpa kesulitan kita menemukan Plasa Telkom, tempat gathering korwil B2W akan diselenggarakan.
|
Austin mejeng di wall of fame TdP7 |
|
mini market yang tutup di jam shalat Jumat :D |
|
bersama Om Sugeng dan Om Tekad saat maksi bareng |
Sesampai sana, kita bertemu dengan Om Candra yang barusan datang, dia bersepeda dari .. entah Bekasi atau Tangerang ya? lupa. LOL. Kebetulan juga Om Eka Prasetia -- ketua B2W Tasikmalaya yang juga ketua panitia event -- di depan kantor Telkom. Kita pun langsung berfoto bersama di depan wall of fame Tour de Pangandaran yang berwarna sangat manis -- pink. :)
Aku memperkenalkan diri kepada Om Eka, "Saya Nana Podungge dari B2W Korwil Semarang." Om Eka pun langsung mengatakan bahwa aku bisa langsung menuju City Hotel tempat para wakil korwil disediakan penginapan. City Hotel -- satu hotel baru di Tasikmalaya -- merupakan salah satu sponsor utama Tour de Pangandaran, pemiliknya pehobi sepeda katanya.
Sekitar pukul 12.00 aku dan Ranz menuju City Hotel. Kita mendapatkan kamar nomor 315. Kamar ini akan kita tempati bertiga, bersama Nte Ria -- tangan kanannya Om Toto. Saat itu Nte Ria sedang sibuk mengurus ini itu itu ini. (Seksi super sibuk dia mah. LOL.)
Setelah check in, kita keluar. Yang pertama kulakukan adalah membeli jus melon, kebetulan ada yang jual di sebarang City Hotel. Kemudian kita berputar-putar, melihat-lihat suasana pusat kota Tasikmalaya.
Kebetulan sekali kita bertemu dengan Om Sugeng dan Om Tekad dari B2W Pusat on the way. Waktu itu mereka sedang akan makan di satu warung penyet. Bergabunglah kita. :)
Usai makan siang, kita berbondong-bondong ke City Hotel.
Sekitar pukul 18.30 kita menuju Plasa Telkom.
Gathering
Panitia menyiapkan beberapa hidangan khas Tasikmalaya, seperti nasi tutug oncom. Sayangnya sebelum ke Plasa Telkom, aku dan Ranz mampir di satu warung roti bakar dan pisang bakar. Ranz memesan roti bakar yang ditaburi keju full, aku memesan pisang bakar.
Malam itu pertama kali kita mengadakan acara silaturahmi dengan para wakil korwil dari berbagai kota di beberapa pulau. :) Dari Jawa Tengah ada aku dan Ranz. Dari Jawa Timur ada Nte Tia dan Om Hasan dari B2W Surabaya; juga ada Om Purwo dari B2W Paiton yang datang bersama istri tercinta. Agak malam, datanglah Om Purnama dari B2W Klaten. (Kisahnya Om Pur didapuk mengurus B2W Klaten bermula dari pertemuannya dengan Om Poetoet di Jamselinas 5 Solo bulan Oktober lalu. ) Lebih malam lagi datanglah Anjar yang mewakili B2W Batang. Dia datang dengan naik sepeda motor, dimana selinya dia boncengkan di belakang. Wuiiihhh ...
Dari Jawa Barat banyaklah, dari Karawang, Purwakarta, Bandung, Tangerang, Bekasi, dll. Dari Sumatra ada perwakilan B2W Batam Om Haryoto, B2W Lampung Om Aryo, juga ada Om Tio dari B2W Bangka. Ada juga dari Tarakan, Sintang, Singkawang dari pulau Kalimantan. Sedangkan dari Lombok ada dua orang, Nte Tenny dan Nte Siti.
Banyak yang disampaikan oleh Om Toto berkenaan dengan program-progam B2W pusat, yang tidak hanya berhenti di mengajak orang bersepeda. Sudah banyak orang-orang yang bersepeda di tahun-tahun belakang ini, meski kebanyakan dari mereka adalah "weekend warrior" alias bersepeda hanya di akhir pekan saja, dan bukan untuk "bersepeda ke tempat beraktifitas".
Peer kita masih banyak. :)
Acara usai sekitar pukul 22.30. Setelah foto-foto bersama, kita kembali ke hotel.
Nte Ria yang super sibuk, baru mausk kamar untuk beristirahat pukul 02.30 Sabtu dinihari. Duh Nteee ... sibuknyaaaa ... :)
To be continued. :)
CN 09.45 21/01/2016