Cari Blog Ini

Selasa, 08 November 2022

Jamselinas XI - 2

 


 

Sabtu 22 Oktober 2022

 

Sekitar pukul 05.30 saya dan Ranz sudah menuju lobby hotel. Ternyata yang menginap di hotel ini bukan hanya kawan-kawan KomseliS namun juga ada beberapa kawan dari Jakarta dll. Hotel menyediakan sarapan nasi kuning yang dibungkus. Karena malamnya saya tidak makan (Ranz makan mie ayam, saya hanya menemani) saya makan nasi kuning itu, Ranz yang tidak suka nasi kuning, tentu tidak mengambilnya.

 

Menjelang pukul 06.00 kami serombongan meninggalkan hotel menuju titik kumpul: Menara Teratai. Disana sudah buanyaaaaak pesepeda, ribuan! Konon pesertanya lebih dari duaribu orang!

 


 

 

Secara keseluruhan, jarak yang saya tempuh dalam event gowes utama Jamselinas XI ini adalah 58,85 kilometer (ini plus ngepit dari hotel ke titik kumpul, kemudian dari venue tempat pembagian door prizes balik ke hotel lagi). Lumayan lah. Di awal-awal, jelas peserta diajak berputar area pusat kota, hingga akhirnya kami mlipir ke pinggiran. Trek dimulai jalan beraspal halus rolling (dalam kota) hingga melewati tengah-tengah sawah, bahkan masuk ke area 'hutan bambu'. :)

 

Alhamdulillah saat bersepeda -- mulai dari meninggalkan titik kumpul hingga menuju venue di Taman Andhang Pangrenan -- cuaca mendukung. Diawali dengan mendung, kemudian sedikit panas, hingga lumayan panas. Beda dengan event yang diselenggarakan seminggu sebelumnya di Jogja -- Plesiride -- dimana saya lihat foto-foto peserta yang sedang bersepeda diguyur hujan lebat. Duh, males banget jika baru mau berangkat saja sudah kehujanan. :D

 





 

 

Saya dan Ranz -- plus bebarapa kawan lain -- stay di venue sampai acara pembagian door prizes selesai. Ada lumayan banyak sepeda lipat yang dijadikan hadiah, dari yang merk united, tern, hingga 3sixty. Sayangnya, saya dan Ranz belum berjodoh dengan salah satu door prizes yang dibagikan itu, lol.

 


 

 

Hujan mulai turun sekitar pukul dua siang. Pembagian door prizes belum usai ini. Akhirnya, waktu bersepeda dari Taman ini balik menuju hotel Papillion, saya dan Ranz kembali kehujanan lebat. Dua hari berturut-turut kami dihujani.

 

Malam hari, hujan belum berhenti. Untuk makan malam, Ranz pun pesan via g-food. Saya tidak makan malam.

 

Minggu 23 Oktober 2022

 

Semula, menurut rundown jamselinas XI yang pertama beredar, hari ini panitia tidak menyediakan acara apa pun. Namun kemudian panitia menawari gowes ke Baturraden. Well, saya dan Ranz sudah pernah bersepeda kesana, di tahun 2013 dan tahun 2016. So? Hari ini, kami memutuskan santai saja.

 

Karena semalam saya tidur lumayan gasik (sekitar jam 10), saya bangun pagi, sementara Ranz masih molor. Saya memulai 'ritual' di kamar mandi jam enam, kemudian packing. Jam tujuh saya sudah siap pergi, sementara Ranz baru melek, dan kaget melihat saya sudah rapi, wkwkwkwk.

 

Sekitar jam delapan kami menuju lobby dan Ranz kaget tidak melihat satu buah sepeda pun disana. "Emang ada acara ngepit to hari ini?" tanyanya. Ya pastinya kawan-kawan sepedaan sendirian lah ya, berombongan lah ya, mungkin berburu oleh-oleh.

 

Saya semula ingin sarapan di hotel saja, tapi Ranz malas. Dia malah menawari saya sarapan soto di Jl. Bank, yang lokasinya dekat dengan stasiun. Saya sudah bilang mampir kesana pas otw ke stasiun saja, buat makan siang. Tapi Ranz keukeuh, ya sudah. Waktu lewat Rita supermall, Ranz melihat nte Maya dan om Erwin -- yang dulunya dari Surabaya, namun akhir-akhir ini lebih sering tinggal di Jakarta -- sedang ngopi di halaman mall itu. Kami mampir, dan om Erwin menawari kami ngopi. Ya alhamdulillah lah ya, saya pesan cappuccino, dan Ranz seperti biasa pesan coklat.

 


 

Usai ngopi dan ngobrol bareng nte Maya dan om Erwin, saya dan Ranz ke Jl. Bank: sarapan soto Banyumas. Usai sarapan, kami menuju pusat oleh-oleh kripik tempe Niti di Jl. Pramuka. Dari sana, kami langsung kembali ke hotel.

 


 

Sekitar pukul setengah 12 kami meninggalkan hotel, menuju stasiun. Mendung tebal sudah nampak menggelayut di langit. Dari pada kehujanan lagi, mending kami buru-buru ke stasiun. Kami akan naik KA Joglosemarkerto pukul 13.59.

 



Di stasiun kami bertemu banyak kawan sepeda dari Jogja, kami rupanya akan naik kereta yang sama. Oh ya, saya sengaja memilih naik KA Joglosemarkerto yang ini agar bisa bareng Ranz. KA Joglosemarkerto yang langsung menuju Semarang berangkat pukul 10.00. Sementara KA Kamandaka pukul 16.00. (saya tidak tahu ternyata beberapa kawan KomseliS naik KA Kamandaka yang berangkat jam empat sore ini.)

 

KA Joglosemarkerto masuk peron stasiun Purwokerto pukul 13.52! Kami hanya punya waktu kurang lebih 7 menit untuk membawa masuk sepeda dan menatanya di bordes. Dan, ternyata kawan-kawan dari Jogja booking gerbong nomor 2 untuk mereka bersama! Wow. Keren!

 

Perjalanan kami lancar. Ranz sampai stasiun Balapan sekitar pukul 17.30. saya sampai stasiun Tawang pukul 20.30.

 

NOTE:

Pendaftaran Jamselinas XI Rp. 400.000,00

KA Kamandaka Semarang - Purwokerto Rp. 120.000,00

KA Joglosemarkerto Solo - Purwokerto Rp. 125.000,00

KA Joglosemarkerto Purwokerto - Solo Rp. 125.000,00

KA Joglosemarkerto Purwokerto - Semarang Rp. 175.000,00 (karena memutar)

Hotel Papillon 2 malam Rp. 400.00,00 (untuk berdua)

 

PT56 10.56 08/11/2022

JAMSELINAS XI - 1

 


Akhirnyaaa … para pehobi naik sepeda lipat berkesempatan untuk bersilaturrahmi kembali!

 

Setelah jambore sepeda lipat nasional kesepuluh di tahun 2020 gagal diselenggarakan secara 'onsite', (terpaksa 'hanya' dilakukan secara 'virtual' di kota masing-masing peserta) dan di tahun 2021 tidak ada penyelenggaraan jamselinas (saat covid delta sedang ganas-ganasnya ini) akhirnya di tahun 2022 jambore sepeda lipat nasional berhasil diselenggarakan kembali! Yeay! Kali ini, kota Purwokerto yang ketiban sampun menjadi 'host'.

 

Bai de wei bas wei, 'meski' diselenggarakan di kota Purwokerto, yang menjadi tuan rumah bukan komunitas 'sepeda lipat Purwokerto, namun 'sepeda lipat Banyumas' ya gaes.

 

Saya ingat waktu menghadiri jamselinas kedelapan di Makassar  tahun 2018, komunitas 'indonesia folding bike' (id-fb) yang merupakan komunitas sepeda lipat pertama di Jakarta mengumumkan bahwa kota Purwokerto dipilih untuk menjadi host jamselinas di tahun 2020. Jamselinas tahun 2019 sudah diminta oleh komunitas sepeda lipat Palembang untuk diselenggarakan disana. Namun, entah mengapa yang jadi 'host' jamselinas X tahun 2020 malah komunitas sepeda lipat Magelang. (yang sayangnya gagal diselenggarakan secara onsite gegara pandemi.)

 

Meski dunia event sepedaan sempat terpuruk di tahun 2021 -- karena pandemi -- ternyata antusiasme para pesepeda lipat untuk bergabung dalam event bergengsi ini tidak berkurang sama sekali. Sejak awal tahun 2022 orang-orang ingin tahu apakah tahun ini akan ada jamselinas lagi. Jika ada, di kota mana? Host-nya siapa?

 

Awal bulan Juni 2022 -- selepas dampak covid omicron menurun -- akhirnya diumumkan di grup facebook 'id-fb' bahwa jamselinas kesebelas akan diselenggarakan tahun ini, di kota Purwokerto, pada bulan Oktober 2022. Begitu pendaftaran dibuka -- konon untuk 2000 peserta -- hanya dalam hitungan kurang dari 3 menit, jumlah pendaftar sudah terpenuhi! Namun, jumlah 2000 ini sebagian telah terisi sekian ribu peserta terlebih dahulu. 'id-fb' memberikan kesempatan pada komunitas-komunitas sepeda lipat yang 'terdaftar' di id-fb mendaftarkan 55 peserta untuk 1 komunitas. Misal ada 25 komunitas yang 'terdaftar' di id-fb, sudah ada lebih dari 1200 peserta sendiri kan ya.

 

In short, saya mendapatkan slot untuk bergabung di jamselinas tahun ini, tanpa lewat Komselis, yang berarti lewat rebutan di link pendaftaran! (karena saya tidak tahu ada 'short cut' seperti ini, hihihi.) awal Juli panitia membuka pendaftaran lagi, biasanya ini karena peserta yang telah terdaftar namun tidak membayar uang pendaftaran di saat yang telah ditentukan dianggap batal ikut. Saya mencoba mendaftarkan Ranz. Eh, gagal lagi, lol. 'Untung'lah ada kawan Komselis yang ga jadi berangkat karena ada keperluan penting di kuliahnya. Rezeki Ranz: dia tetap bisa ikut jamselinas tahun ini. Rezekiku juga, karena Tyas -- yang 'seat'nya dijual ke Ranz -- sudah booking kamar buat menginap, bareng kawan-kawan Komselis. Ya aku dan Ranz ga perlu berburu kamar hotel lagi. Lumayan.

 

Jumat 21 Oktober 2022

 



 

Saya berangkat ke Purwokerto, naik KA Kamandaka yang meninggalkan stasiun Tawang pukul 07.00, harga tiket Rp. 120.000,00. Ranz berangkat dari stasiun Balapan naik KA Joglosemarkerto pukul 06.00.  Ranz sampai stasiun besar Purwokerto pukul 10.00, sedangkan kereta yang saya naiki baru masuk peron stasiun Purwokerto pukul 11.40. ada untungnya juga sih: begitu kereta yang saya naiki masuk peron, dengan sigap Ranz langsung menuju gerbong 1, untuk menyambut Austin turun dari gerbong dan membawanya ke pintu keluar stasiun.

 


 

Kami berdua sampai pendopo Kabupaten Banyumas untuk mengambil 'ride pack' sekitar pukul 12.00, karena memang lokasinya tidak jauh dari stasiun. Di pendopo, terlihat ada booth-booth sponsor yang berjualan barang-barang milik mereka. Saya langsung masuk ke joglo berukuran besar dan mengambil 'ride pack' milik saya, peserta nomor J1080. Milik Ranz belum bisa diambil karena dimasukkan ke kelompok Komselis.

 

Setelah mengambil 'ride pack' saya bisa menikmati makan siang dan hidangan yang ada, karena saya diberi 'kupon makan siang'. Ranz belum bisa karena belum dapat ride pack. Hihihi … selain makan siang yang bisa kita ambil secara prasmanan, juga ada cemilan khas Purwokerto -- gethuk goreng -- yang rasanya manis itu. Saya sangat familiar dengan cemilan ini karena istri (pertama) kakak dulu orang Purwokerto. Ranz kepengen mendoan hangat, namun panitia menjelaskan hidangan mendoan hangat baru akan ada di sore hari, di pendopo situ juga.

 

Mulai pukul 2 siang ada beberapa acara di pendopo yaitu berupa talk show dengan berbagai macam topik. Saat itu juga mulai turun hujan, semula hanya gerimis, lama-lama deras. Ranz yang sudah ogah berada di tengah hiruk pikuk orang -- tentu pendopo kian lama kian penuh karena semakin sore semakin banyak peserta yang datang -- mengajak saya segera menuju hotel tempat kami menginap.

 

Di bawah guyuran hujan yang cukup deras, saya dan Ranz tertatih-tatih mengayuh pedal sepeda kami mencari lokasi hotel Papillon tempat kami dan kawan-kawan KomseliS menginap.

 

Ternyata hujan tidak berhenti sama sekali sampai malam. Sore hari rencana mau balik ke pendopo Sipanji -- demi mendoan yang lezat -- gagal. Bahkan untuk mencari makan malam, saya dan Ranz berjalan kaki dengan meminjam payung dari hotel. :)

 

To be continued.