Setelah gowes ke
kawasan mangrove Tapak Jrakah tanggal 16 September 2012, aku dan Ranz ingin
juga gowes ke kawasan mangrove Mangkang. Setelah mencari informasi di internet
(thanks to the net), kita berdua – plus Tami – gowes ke sana hari Minggu 14
Oktober 2012.
Kita bertemu di
kawasan Tugumuda pukul 06.15 dan berangkat pukul 06.30 setelah dirasa ga ada
orang lain lagi yang akan ikut (aku sempat share di grup B2W Semarang, B2C
Semarang dan Komselis). Rute dari Tugumuda, lurus saja ke arah Barat, Jalan
Sugiyopranoto, menyeberang jembatan dimana di bawahnya mengalir sungai
Banjirkanal Barat, Jalan Jendral Sudirman dimana di ujungnya kita bertemu
dengan (dulu) bunderan Kalibanteng dimana beberapa tahun terakhir sedang
dibangun untuk fly over. Melewati kawasan yang pada rush hour sangat padat ini,
kita terus ke arah Barat menuju Jalan Siliwangi dimana di ujungnya kita akan
bertemu pertigaan Jrakah. Jika berbelok ke arah kiri kita akan sampai arah Boja,
jika terus kita akan ke Mangkang.
Terus lurus dimana
kita akan melewati daerah Tugurejo, Tambakaji dan Randugarut. Sekitar 7
kilometer dari pertigaan pasar Jrakah, kita akan sampai di pasar Mangkang yang
terletak sebelum Terminal Mangkang. Setelah bertanya kepada seorang penjual di
pasar Mangkang, kita mendapatkan petunjuk. Terus lurus kurang lebih 500 meter,
kita akan bertemu dengan jembatan. Lewati jembatan itu, menyeberang ke arah
kanan, dan masuk ke jalan di sebelah kanan tersebut. Kurang lebih lima
kilometer kemudian kita akan sampai di bibir laut.
Trek lebih mudah
dilewati dari pada trek yang menuju kawasan mangrove di Tapak, Jrakah. Pemandangan
di kiri kanan indah, dan di kejauhan bisa kita lihat penampakan beberapa gunung
berwarna kebiruan berjajar di sebelah Selatan. Dan berbeda dengan kawasan
mangrove Tapak, aku dan Ranz gagal mencapai bibir laut, di kawasan Mangkang ini
kita bisa langsung sampai di pinggir laut. Berbeda juga dengan kawasan mangrove
Tapak dimana setelah menyeberang jembatan darurat (yang berupa sehelai
papan/kayu dibaringkan di atas sungai) kita langsung berada di tengah-tengah
kawasan mangrove, di daerah Mangkang, kita sampai di pinggir laut, namun masih
di luar kawasan mangrove. Untuk mencapai kawasan itu, kita harus menyeberang
jembatan darurat (sama daruratnya), namun tidak bisa membawa serta sepeda.
Sungainya jauh lebih lebar, dan jembatan darurat ini dibangun kurang lebih 2
meter di atas permukaan air sungai.
Setelah foto-fiti
di ‘dermaga’ di pinggir laut, kita bertiga menyeberang jembatan darurat itu
untuk mencapai kawasan mangrove. Tanaman mangrove disini sudah tumbuh tinggi
besar. Namun karena kita dibatasi waktu (Ranz harus segera masuk kuliah), kita
tidak explore jauh-jauh.
Kita meninggalkan
kawasan mangrove ini sekitar pukul 09.30. Keseluruhan jarak yang kita tempuh –
pulang pergi – sekitar 44 kilometer.
love it :D lets find another area to search :D
BalasHapusyeaaaahhhh :)
HapusThis is the real petualangan.....
BalasHapuskunjungi blog wisata saya:
http://www.zamzamizainuddin.com/2012/10/berwisata-ke-tanah-rencong-aceh.html
thanks for dropping by bro :)
Hapus