CITY TOUR KOTA MALANG (5th day 3 Juli 2014)
Rencana semula hari ini kita gowes ke Sidoarjo. Namun
ternyata karena satu dan lain hal aku menundanya. Akhirnya kita ‘hanya’ keliling
kota Malang saja. Atas rekomendasi Juli, tujuan pertama adalah Jalan Ijen.
Jalan Ijen yang penuh dengan gedung-gedung lama peninggalan zaman kolonial Belanda
konon dulu merupakan lokasi paling elit, ditinggali oleh kaum elit kota Malang
pada zamannya. Jalannya cukup luas dengan ‘pulau jalan’ yang ditumbuhi
tanam-tanaman sehingga memberi kesan asri.
Setelah meninggalkan Jalan Ijen, kita berburu lokasi dimana
Candi Badut terletak. Ternyata bagi kita lumayan sulit menemukan lokasi Candi
Badut yang terletak di tengah-tengah perumahan ini. Kurang lebih kita butuh 2
jam untuk menemukan lokasinya, dan mendapati bahwa pintu masuk candi, dikunci
oleh si penjaga, karena sang penjaga sedang keluar kota. Yaaaa. L
CANDI BADUT
Candi Badut terletak di dusun Karang Besuki, Kecamatan Dau,
Kabupaten Malang. Diperkirakan dibangun sekitar 1400 tahun lalu sehingga
dianggap sebagai candi tertua di Jawa Timur, dan merupakan candi ‘peralihan’ gaya
klasik dari candi-candi di Jawa Tengah ke Jawa Timur. Candi Badut. Pada ruangan
induk masih bisa kita temukan lingga dan yoni, simbol Siwa dan Parwati.
Candi Badut terbuat dari batu andesit, dan berdiri di atas
batur setinggi 2 meter. Batur ini sangat sederhana tanpa relief, membentuk
selasar selebar sekitar 1 meter di sekeliling tubuh candi.
Dikarenakan pintu masuk candi dikunci, aku “terpaksa” masuk
ke dalam lokasi dengan melewati pagar berduri yang sedikit terbuka. :D Terus
terang ini bukan ideku sendiri, melainkan aku hanya ikut-ikutan dua orang lain
yang hadir sebelum aku, yang satu turis bule, yang satunya lagi, mungkin
guide-nya, yang nampak sudah sangat mengenal lokasi Candi Badut.
Ketika meninggalkan Candi Badut, aku dan Ranz terpisah. Nah
lo. Seingatku Ranz berada di depan, aku bersepeda pelan-pelan di belakangnya.
Namun tatkala aku meninggalkan perumahan dimana di belakangnya Candi Badut
terletak, aku tidak melihat Ranz di ujung jalan menuju jalan raya itu. Mengira
Ranz sudah meninggalkanku, aku terus gowes, hingga menemukan Universitas
Brawijaya. (Aku menggunakan kampus Unibraw sebagai titik tempat aku menemukan
jalan kembali ke rumah Juli.) aku bersepeda sangat pelan, dan aku tetap tidak
menemukan Ranz.
Ketika aku memutuskan istirahat di satu mini market, Ranz
menelponku! Dimanakah gerangan dirinya? Masih berkutat di perumahan dimana
Candi Badut terletak! Hedeeeh. Aku tidak melihatnya ketika gowes keluar
perumahan, dia pun tidak melihatku. Pas. Aku yang beranggapan Ranz ngambeg
sehingga meninggalkanku (karena kita tidak jadi gowes ke Sidoarjo hari itu),
aku terus gowes pelan-pelan. Ranz yang mengira aku masih tersesat di dalam
perumahan terus menerus berputar-putar di perumahan mencariku. What a drama.
LOL.
Akhirnya? Setelah kita bertemu, kita malah memutuskan untuk sesegera
mungkin spulang ke Solo! Ga jadi ke Sidoarjo! LOL. Dari sana kita menuju
Terminal untuk mencari tiket pulang ke Solo. Ah ... rupanya kita sedang
beruntung. Ga pakai sulit dan repot, kita langsung mendapatkan tiket bus
Rosalia Indah tujuan Solo, berangkat jam 18.30. kita diminta telah sampai di
terminal pukul 18.00.
Dari terminal kita balik ke rumah Juli untuk packing dan
pamitan. (Untung rumah Juli tidak jauh dari terminal). Pukul 18.00 kita sudah
kembali ke terminal, melipat sepeda, dan memasukkanya beserta tas pannier ke
dalam bagasi. Jika waktu naik KA, kita tidak perlu membayar kelebihan bagasi
(namun membayar porter untuk membawakan sepeda ke dalam gerbong), kali ini
kondektur bus meminta kita membayar. Untuk 2 buah seli, satu tas pannier (yang
beratnya sama dengan satu seli LOL), dua dus berisi keripik tempe, kita
membayar Rp. 30.000,00. Untuk dua tiket Malang – Solo, kita bayar Rp.
180.000,00.
Bus meninggalkan terminal pukul 19.00, karena harus menunggu
seorang penumpang yang entah menghilang kemana. (sampai kita berangkat, si
penumpang yang bersangkutan tidak kelihatan batang hidungnya.) mampir ke satu
rumah makan untuk sahur sekitar pukul 00.30. (aku lupa di kota mana). Kita
sampai di Kerten sekitar pukul 03.45.
Well, Sidoarjo ga jadi kita kunjungi kali ini. Next time
deh. J
Expenses:
1)
Penginapan dua malam di Blitar Rp. 480.000,00
2)
Tiket KA Solo – Blitar Rp. 130.000,00
3)
Tiket bus Malang – Solo Rp. 180.000,00
4)
Tiket masuk Museum Angkut Rp. 180.000,00
5)
Makan (malam) 4 x, kurang lebih Rp. 200.000,00
6)
Air mineral, cemilan dll kurang lebih Rp.
150.000,00
7)
Tiket masuk candi/museum (Candi Sawentar, Candi
Penataran, Makam BK, Rp. 30.000,00
8)
Porter + Kondektur Rp. 50,000,00
GG, IB, PT56 15.29 30/07/2014
nyampe Kerten! :) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.