GOWES NARSIS KE
KALIPANCUR
Setelah sekian lama
aku dan Ranz tidak gowes bareng teman-teman di hari Minggu pagi, akhirnya hari
Minggu tanggal 16 Agustus 2015 kita memiliki kesempatan untuk ber-migoreng,
alias minggu (pagi) gowes bareng. :)
Awalnya aku ngajakin
Ranz gowses ke Kudus pp, hanya berdua, karena (1) kangen bikepacking (2) gak yakin bakal dapat ngajakin yang lain yang
mau gowes Semarang – Kudus pp jika kita woro-woronya mepet waktunya. :) Tapi setelah Ranz sampai Semarang hari Sabtu
15 Agustus, kita berubah pikiran: pingin gowes ke Curug Lawe. Sudah lama juga
kita pingin kesini tapi selalu terkendala waktu. Namun setelah bertemu beberapa
teman, yang memberi review buruk tentang berkunjung ke Curug Lawe di hari libur
è pengunjung terlalu banyak sehingga ga bisa
mendapatkan foto yang maksimal, kita berubah pikiran lagi. Jadinya: berburu
pesawat terbang yang nangkring di dekat sungai di kawasan Desa Kalipancur.
Pertama kali Ranz
melihat penampakan pesawat ini saat kita gowes ke Goa Kreo bertiga dengan Tami,
setelah aku tahu jalan pintas dari Sampangan ke perumahan Grand Grenwood. Kita
penasaran namun belum ada keinginan kuat untuk mencari lokasi yang tepat
dimana. :) Sampai aku melihat postingan instagram
@Pemkot_Semarang tentang pesawat ini. NAH!
Minggu 16 agustus
2015
Kita bersembilan
berkumpul di depan Museum Mandala Bhakti – Tugumuda sekitar pukul 06.30. Setelah
yakin tidak ada lagi yang akan menyusul, kita bersembilan (aku, Ranz, Andra dan
suami, David, Tami, Haryadi, Om Imam dan Om Dije) pun berangkat. Kita menyusuri
Jalan Cokrokembang, Penaton, Suyudono, Bendungan, Kelud, terus hingga
Sampangan. Setelah melewati “Kretek Wesi” alias “Jembatan Besi”, sebelum nanjak
ke arah Unnes Sekaran, kita belok kanan, Jalan Dewi Sartika. Itulah jalan
tembus dari Sampangan ke arah Kalipancur.
Dalam perjalanan,
Ranz yang mengaku salah satu hobinya adalah mendokumentasikan satu kegiatan/perjalanan/kesempatan,
menyibukkan diri merekam perjalanan kita dengan kameranya baik dalam bentuk
foto maupun video. Terkadang kita diminta mengulang-ulang saat bersepeda di
satu lokasi yang dianggap Nampak eksotis di foto/video. Dan … dengan suka cita
kita berdelapan mendengarkan instruksinya. LOL.
Setelah melewati
jalan pintas itu, sampailah kita di jalan raya yang menghubungkan Manyaran dan
jalan menuju Gunung Pati (arah ke Goa Kreo). Di pertigaan itu, kita belok
kanan. Setelah melewati jembatan, di sisi kanan ada bangunan dimana di depannya
ada baliho bertuliskan “Desa Wisata Lembah Kalipancur”. Masuklah. Badan pesawat
terbang yang kita cari ada di bagian belakang. :)
Sebenarnya badan
pesawat terbang ini bukan satu-satunya spot yang menarik untuk dikunjungi. Di Desa Wisata Lembah Kalipancur pengunjung
juga bisa menemukan kandang beberapa jenis binatang dimana anak-anak bisa
belajar mengenal jenis binatang. Disini juga ada rumah makan dimana para
pengunjung bisa memesan makanan sambil menikmati hawa segar dan pemandangan
hehijauan yang ada. Ada juga “venue” yang bisa disewa orang untuk mengadakan perhelatan,
misal perkawinan. Waktu kita disana, di venue yang terletak di depan sudah
penuh dekorasi untuk perkawinan.
Karena sejak awal
kita bersembilan memiliki “misi” menemukan bangkai pesawat terbang yang kita
lihat di balik rimbun pepohonan dari jalan pintas Sampangan – Kalipancur, sesampai
di lokasi kita langsung menuju ke tempat dimana pesawat terbang itu mejeng. Dan
… menyibukkan diri bernarsis-ria disana, baik di dalam kabin, di sayap pesawat,
maupun di tangga pesawat. LOL. Ndeso pol wis ta. LOL.
Pukul Sembilan pagi
kita meninggalkan lokasi. Sebelum pulang ke rumah masing-masing, kita sarapan
dulu di warung “burjo” yang terletak di daerah Sampangan.
LG 14.24 18/08/2015
|
David dan Tami akting :D |
|
bagian dalam kabin pesawat |
|
abaikan si tukang narsis :D |
|
suami istri yang kompak |
|
tumben Ranz unjuk narsis kali ini :) |
|
ini kupilihkan gaya Ranz yang (rada) kalem :) |
|
beneran narsis kan Ranz kali ini? :D |
|
David mau terjun dari sayap pesawat dengan naik bmx :D |
|
di warung burjo |