Usai foto-foto bareng di event Pitulungan JFB, kita pun menikmati bonus : trek turunan! On the way ke arah kampus Bulaksumur UGM, Ranz pun berubah pikiran: dari semula ngeyel naik kereta api karena khawatir kecapekan (setelah bolak balik Solo - Semarang, kemudian lanjut ke Jogja, gowes ke Kaliurang dst), dia menyetujui keinginanku: jika dia tetap enggan gowes sampai Solo, minimal kita menikmati susur selokan Mataram laaah ... Panggilan candi-candi eksotis romantis namun mistis di sepanjang selokan terus menerus memanggil. #lebay
Yang pertama kali kita datangi untuk bernarsis ria adalah Gedung Pusat UGM! Aku sudah punya foto-foto dengan bersepeda disini, tapi toh ga ada salahnya kita mampir lagi. Dari sana, aku mengajak Ranz berfoto ria di kampus Fakultas Ilmu Budaya, yang di zaman aku kuliah S1 dulu berjulukan "Fakultas Sastra dan Kebudayaan". Dari sana, aku langsung mengajak Ranz menyusuri selokan.
Ini adalah kali kedua kita (hanya) berdua menyusuri selokan Mataram. Tahun lalu waktu bikepacking bareng, aku ga ikutan. Sebelum ini kita gowes menyusuri selokan Mataram sekaligus menikmati keeksotisan candi-candi di bulan Desember 2013. Namun, berhubung kali ini kita tidak memiliki kemewahan waktu nan luang, kita tidak memaksa diri untuk mampir ke banyak candi. Kita hanya mampir di angkringan yang terletak di luar kawasan Candi Sambisari. :)
Selepas meninggalkan kawasan Prambanan, kita melaju ke arah Klaten. Rupanya Ranz telah memantapkan hati untuk terus mengayuh pedal, dan bukan belok ke arah stasiun Klaten untuk melanjutkan perjalanan dengan KA Prameks. :) Pucuk dicinta ulam tiba! Aku berharap "menemukan" satu toko sepeda dimana kita pernah mampir di perjalanan bikepacking Solo - Wates bulan Maret 2013; untuk membeli tas pannier. Yup, tas pannier yang telah menemaniku mbolang ke sekian kota dan propinsi semenjak kubeli di bulan Desember 2012 hilang karena kecerobohanku. :( Waktu mampir bulan Maret 2013 itu kita melihat tas pannier yang sama persis dengan milikku itu.
Dan ...
Kita ternyata berjodoh! Yuhuuuu ... kita mendapatkan tas pannier itu, yang kata si empunya toko tinggal satu biji mengingat ini adalah stok lama. :)
stok lama, ga diproduksi lagi kayaknya ... I was lucky to get it again ^^ |
Dengan perasaan lega dan bahagia kita melanjutkan perjalanan. Kita mampir di satu angkringan karena Ranz merasa lapar. Aku beruntung karena "mendapatkan" segelas teh panas yang lezatnya ga kalah dengan teh panas yang biasa kunikmati di Wedangan Pak Basuki, tak jauh dari rumah Ranz di Solo. Saking leganya kita nongkrong cukup lama disini hingga ... hujan tiba! Nah lo! Walhasil, kita harus "menyelimuti" diri dan tas pannier yang nangkring di rak boncengan Shaun dengan mantel dan tas plastik plus cover bag. :)
Kita sampai rumah Ranz pukul 20.00 dengan rasa lelah yang setara dengan gowes ratusan kilometer, gegara kehujanan super lebat di Klaten. LOL. Padahal kita cuma menempuh jarak 70 km. :D Yahhh ... lumayanlah sebagai 'pengganti' bikepacking. :D
IB180 17.11 04/03/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.