Postingan
terinspirasi postingan Tayux :)
Januari 2011 pertama
kali aku membawa Snow White -- sepeda lipat pertama yang kupunya dibelikan
kakakku -- naik kereta api Banyubiru, menuju Jogja, hasil komporan Cipluk alias
Diah untuk turut menghadiri gathering Korwil Bike 2 Work se-Jateng dan DIY. Karena
kangen Jogja, aku menuruti komporan ini, lol. (haseek, ada 'kambing hitam' yang
bisa kupakai, lol.) Cipluk yang mengajak naik kereta api waktu itu.
Entah mengapa aku
pede saja menaiki Snow White ke stasiun Poncol, padahal aku belum bisa melipat
sepeda, hihihi … antisipasiku adalah bakal bertemu Cipluk di stasiun (waktu itu
aku belum tahu dia kudu berangkat dari Kudus pagi itu) Cipluk tentu akan membantuku
melipat sepeda. (Eh, Cipluk juga yang memberi nama Snow White karena seli
polygon urbano 3.0 itu berwarna putih.)
Ternyata sesampai
Poncol, setelah membeli tiket kereta, aku bertemu dengan Tayux dan Riu, yang
juga akan berangkat ke Jogja untuk menghadiri event yang sama. Mereka ditolak
masuk peron karena mereka membawa sepeda fixie.
Riu, "Mbak,
sepeda boleh dibawa masuk peron setelah dilipat."
Tayux, "Sudah
bisa melipat sepedanya belum?"
Aku,
"Belum." (hihihi …)
Tayux, "Riu,
nih sepedanya Mbak Nana tolong dilipatin."
Kemudian dengan
cekatan, Riu melipat Snow White.
Aku pun masuk ke
peron, sendiri. (NOTE: aku menggendong Snow White sendiri loooh. Lol.)
menggendong Snow White masuk ke satu gerbong KA Banyubiru, dan mendudukkannya
di dekat tempat aku duduk, ga sampai melihat petugas 'melempar' Snow White
masuk gerbong khusus barang, seperti pengalaman Tayux. :) Ga lama kemudian
Cipluk nyusul. Dia ga bawa sepeda karena rencana dia mau mampir Solo dulu untuk
mengambil sepeda fixie-nya yang dia titipkan di rumah Ranz. (NOTE: waktu itu
aku dan Ranz belum solmetan, kekekekeke …)
Cipluk, "Bun,
beli tiketnya ke Solo kan?"
Aku, "Loh,
waktu ditanyain petugas loket aku bilang beli tiket ke Jogja."
Cipluk, "Lhaah,
kan sudah kubilang kita turun di Solo dulu, aku harus ambil sepeda dulu di
rumah Ranz."
KA Banyubiru itu
seperti kereta commuter Prameks (lawas), tempat duduknya di pinggir kiri dan
kanan, menempel 'dinding' gerbong kereta. Aku bisa meletakkan Snow White di
dekat aku duduk. Waktu itu kita masih bisa menikmati orang-orang yang jualan
pecel dll waktu kereta berhenti sebentar di stasiun-stasiun yang kita lewati.
Cipluk sempat membeli dua pincuk sego pecel.
Cipluk turun di
Purwosari, ga jauh dari Laweyan, rumah Ranz. Aku melanjutkan perjalanan ke
Jogja, turun di stasiun Tugu. Sesampai sana, dengan tabah, lol, aku mencoba unfold Snow White. I did it!
Yeay! Dari area Malioboro, aku gowes ke rumah seorang sahabat, di Jalan
Kaliurang km 7.
Keesokan harinya,
dari Gedong Kuning, aku dan Cipluk gowes ke arah Jombor. Aku mengantar Cipluk
membeli tiket bus Nusantara untuk balik ke Kudus. Dari terminal Jombor, setelah
membeli tiket bus, Cipluk mengantarku ke pool Joglosemar, dia menawari melipat
Snow White sebelum aku naik bus Joglosemar. Sampai pulang Semarang, Snow White
aman, ga terlempar-lempar. Hihihi …
Dua bulan kemudian,
Maret 2011, aku ke Jogja lagi, naik Joglosemar. Mau naik KA Banyubiru, eh,
sesampai stasiun Poncol, yang antri beli tiket panjaaaaaaaaaaaaaaaaang, ga kuat
aku melihatnya. Saat itu, aku sudah berani mencoba melipat Snow White sendiri. Yeay!
LG 14.14 07112019
untuk kisah selengkapnya bisa klik link ini.