Akhirnya, setelah 2 tahun aku dan Ranz tidak ikut event bersepeda di 'luar' kota (bukan kota Semarang maksudku) bulan Juni ini kami berdua terdaftar sebagai peserta event ulang tahunnya SELI SOLO RAYA yang ke-12, yang oleh penyelenggara diberi tajuk SRAWUNG SELI SOLO RAYA. Mengapa 'S12AWUNG'? Ini karena setelah 2 tahun terpisah karena pandemi, para pesepeda (lipat) akhirnya bisa berkumpul kembali di satu lokasi, bersepeda bersama lagi. Kembali 'srawung'.
Jumat 10 Juni 2022
Seperti biasa, jika ada event di Solo yang diselenggarakan pada hari Minggu, aku berangkat ke Solo hari Jumat, dengan catatan aku tidak ada kewajiban mengajar di hari Sabtu. Ini karena hari Jumat Ranz libur dari kantor, jadi lumayan kami berdua bisa makan siang bareng.
Seperti biasa (lagi), lol, aku memilih travel Cititrans sebagai moda loading aku dengan Austin. Aku memilih keberangkatan pukul 10.00 (karena tidak ada travel yang berangkat jam 09.00). Cuaca cukup 'sunny' dibandingkan saat aku berangkat ke Solo tanggal 26 Mei, aku kehujanan! :) dalam mobil, hanya ada 2 penumpang, aku dan seorang penumpang lain. Sementara itu, ada seorang sopir mengenakan seragam yang sama dengan sopir Cititrans yang sedang bekerja turut nebeng sampai pool Solo.
Sesampai pool Cititrans Solo, aku langsung menuju DNA fitness center, tempat Ranz rajin ngegym sejak tahun 2020. dari sana, kami ke Tenda B*** untuk makan siang; setelah sekian bulan Ranz selalu komplain bosan aku selalu mengajak kesana demi makan selat Solo, saat itu, dia malah rada maksa, "Udah ke TB saja, gapapa." wkwkwkwk … Usai makan, kami balik ke rumah Ranz di kawasan Jongke. Tapi, sebelumnya, kami ngangkring dulu di angkringan langganan Ranz: Kholil , tehnya lumayan enak, dan pisang gorengnya favoritku banget: terbuat dari pisang kepok!
Sorenya, sekitar pukul lima, aku terapi. Kaki kananku kembali 'nagih' dipijat mbak Rina. Aku ga ingat apa penyebabnya, tapi kupikir ya memang cedera di kakiku -- terutama kaki kanan -- belum sembuh 100%. So? Aku mencoba menerapinya sendiri dengan berenang -- ini juga berdasarkan saran mbak Rina -- namun once in a blue moon aku masih tetap harus terapi ke mbak Rina.
Malamnya Ranz nawarin apakah aku mau ke Wedangan Pak Basuki. Wohooo … sudah berbulan-bulan dia ga mau kuajak kesana loh, dengan alasan bosan, lol. Tapi aku memilih makan malam dengan menu nasi liwet saja, dengan harapan Sabtu malam aku bisa mengajak Ranz ke Pak Basuki.
Sabtu 11 Juni 2022
Ranz masuk kerja hari ini. So? Aku keluar sepedaan sendiri.
Sekitar pukul 08.20 aku meninggalkan Jongke dengan tujuan warung soto Hj. Fatimah yang terletak di Jl. Bhayangkara. Ini juga menjadi alasan mengapa aku memilih berangkat ke Solo hari Jumat, agar aku bisa nyoto disini. :D Aku nongkrong disini cukup lama, sekitar satu jam.
Dari Jl. Bhayangkara aku lanjut ke arah Timur, mungkin nama jalannya Jl. Veteran daerah Tipes. Luruuus ke arah Timur sampai melewati kawasan kraton, kemudian belok kiri. Aku memilih berhenti di lapangan dekat benteng Vastenburg untuk memotret Austin. Kemudian lanjut lagi, entah pokoknya aku pede saja mengayuh pedal Austin, meski aku ga terlalu kenal area Solo. Wkwkwkwk …
Siang itu cuaca Solo cukup terik. Karena ga jelas Ranz bakal pulang dari kantor jam berapa, aku mampir ke satu gerai fastfood untuk nunut ngadhem dan beli iced coffee-nya. Sekitar satu jam kemudian, Ranz ngabarin dia sudah selesai mengerjakan yang harus dia kerjakan di kantor. So, aku pun balik mengayuh pedal Austin ke arah Jongke.
Sorenya, Ranz berangkat ngegym sekitar pukul 15.30. aku menyusul ke DNA fitness center pukul lima sore, kemudian kami ke café Pixel untuk ambil 'ride pack' yang harus kami pakai di event S12AWUNG SELI SOLO keesokan hari. Dari sana kami makan malam di Bakmi Jawa Penumping. Pulangnya mau mampir ke Wedangan Pak Basuki ga jadi karena mendadak turun hujan. Apa boleh buat? Sudah setengah tahun lebih loh aku tidak ke Pak Basuki. Ya wis lah. Next time deh.
Minggu 12 Juni 2022
The D DAY!
Aku dan Ranz sudah sampai venue -- di tempat parkir hotel Diamond yang terletak di Jalan Slamet Riyadi -- pukul 05.30 sesuai harapan panitia. :) ternyata? You can guess, kami berdua termasuk yang rajin, belum banyak peserta lain yang datang. Mendekati pukul 06.00 baru tempat parkir itu nampak nyaris penuh peserta S12AWUNG SELI SOLO.
Panitia menyediakan teh panas dan kopi susu panas untuk peserta, disertai arem-arem dan serabi (atau apem ya? Aku lupa, lol.) aku cukup ambil satu biji arem-arem dan segelas teh panas.
Pasukan peserta S12AWUNG SELI SOLO mulai berangkat meninggalkan tikum sekitar pukul 06.15. semula Ranz mengira panitia memilih jalur menuju Gatak - Klaten, ternyata tidak. RC membawa kami menuju arah lapangan udara Adi Sumarmo. Sesaat meninggalkan rumah Ranz sudah mengeluhkan ban Petir yang terasa kempes, padahal semalam sebelumnya dia sudah memompanya. Jika kempes lagi, ini berarti ban Petir bocor halus. So? Setelah meninggalkan tikum, Ranz mengeluhkan hal yang sama: Petir berat dikayuh => something must be wrong.
FYI, sejak Ranz menemukan keasyikan olahraga fitness, memang dia ga begitu menikmati bersepeda lagi. Hiksss … imagine sedihnya aku. Hiksss … kalau pun dia mau menemaniku bersepeda Solo - Jogja - Solo ya karena dia committed menemaniku bersepeda. Jadi saat dia mengeluh Petir begini begitu, aku ya diam saja. (lha piye? Tak suruh nyiapin Astro untuk dinaiki, dia ga mau, dengan alasan Astro terlalu besar, lol. Ya iyalah, Astro berban 20 inchi sedangkan Petir Cuma 14 inchi. Shaun yang berban 16 pun kondisinya tidak terlalu mendukungnya untuk bersepeda jauh. Bagaimana dengan Pockie? Entahlah ya, kok aku lupa nanyain Pockie kemarin. Hahahaha …
Sebelum sampai area waduk Cengklik, Ranz berulang kali bilang dia mau pulang saja, dan menyuruhku terus ikut rombongan. Ya aku tegaskan saja, jika dia memilih pulang, aku ikut pulang. Ga ikut sampai tujuan -- Bale Rantjah -- gapapa. Toh kalau memang mau, kami berdua bisa kok bersepeda kesana sendiri. Namun, ternyata Ranz tetap lanjut sampai check point 1. sesampai sana, dia memutuskan untuk loading, dan membiarkanku terus bersepeda. Ya wis .
Jika di rute sebelum check point 1, aku dan Ranz berada di barisan paling belakang -- dikawal sweeper plus mobil loading, lol, selepas check point 1, aku menempel kawan-kawan Komselis. Kami berada di tengah-tengah rombongan, tidak paling depan, juga tidak paling belakang. Ternyata, hanya Petir yang masuk mobil loading, Ranz membonceng nte Astrid yang bertugas sebagai sweeper. Karena dia di belakang, dan aku agak di depan, dia tidak bisa memotretku dalam perjalanan. Ya gapapa, aku rela tidak difoto selama event ini. Wkwkwkwk … duluuuu, aku jarang melototin foto-foto yang dibagi panitia event karena aku cukup mengandalkan foto-foto jepretan Ranz. Setelah lama tidak memotret event dan tidak ikut event, rupanya Ranz pun kehilangan mood untuk melakukan itu. Apa boleh buat? Hmfttt …
Kalau tidak salah, aku sampai di tujuan -- Bale Rantjah -- pukul sembilan. Masih cukup pagi, mengingat cuaca cukup mendung pagi itu. Hidangan yang disediakan panitia cukup beragam, mulai dari nasi ayam bakar Taliwang, ayam panggang, ayam Tohjoyo, dll. Untuk buah ada pisang dan jeruk. Untuk minuman ada the plus es batu jika ingin minum yang dingin, dan tentu saja air mineral.
Hiburan berupa tarian asli Boyolali, dan musisi yang aku tidak perhatikan namanya. Lol. Oh ya, juga ada anak kecil yang dulu kadang nyanyi bareng almarhum Didi Kempot, suaranya sangat mencengangkan mengingat usianya masih relatif muda. Banyak juga door prize yang dibagikan, sayangnya tak satu pun aku dapatkan. Hikss … padahal biasanya kalau event-event seperti ini, minimal aku dapat hadiah hiburan botol minuman kek, ini sama sekali ga dapat. Hiksss …
Acara ditutup pukul 11.30. kirain Ranz mau ngajak loading baliknya ke Solo. Ternyata dia mau menemaniku gowes, meski cuaca panas menyengat. Alhamdulillaaah. So? Hari itu, aku full gowes sejauh 54,54 kilometer.
Sesampai Jongke Ranz mengajak mampir ke angkringan Kholil, minum es the. Di tas aku masih menyimpan pisang rebus 1 biji yang kuambil di check point 1. lumayan buat cemilan.
Kapan-kapan aku dan Ranz ikut event bersepeda berikutnya. Yang nyantai-nyantai saja. Ranz sudah ogah kuajak ikut event yang ngoyo, misal seli 100 km. (eh, ini kata Ning Tia Surabaya ada event ini di bulan Juli nanti.)
PT56 13.13 21 Juni 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.