Rabu 28 Desember 2022
To our disappointment, Ranz didn't get better at all. 😞 'kemajuan' hari ini adalah akhirnya dia mau mencoba minum omeprazol, obat aslam yang biasa diminum Angie maupun adikku ketika aslamnya kambuh. Selama ini, ga pernah dia minum obat apa pun ketika aslamnya kambuh. Pagi itu, dia memintaku ke apotik untuk beli obat omeprazol dan vometa. Dia ternyata sempat browsing obat untuk mengurangi mual dan muntah yang disebabkan oleh aslam.
Aku pun keluar ke apotik terdekat, di Jakal situ, dan beli roti O, Ranz pengin itu. Aku keluar hanya sebentar untuk beli itu, kemudian langsung balik ke hotel.
enak ini spaghetti-nya 😋 |
Siangnya Ranz menawariku mau makan apa. Aku bilang pengen spaghetti, gegara lihat postingan teman di medsos anaknya sedang makan spaghetti, kayaknya kok enak sekali. Hahahaha … maka Ranz pun memesankannya lewat aplikasi online. Selain memesan spaghetti, dia juga pesan chicken wings dan pisang goreng. Aku makan spaghetti-nya sendiri, Ranz ga ingin mencicipinya. Sore itu, dia aku suapi pisang goreng.
Malam, aku keluar sebentar ke Gading Mas untuk membeli beberapa kebutuhan.
Kamis 29 Desember 2022
Pagi itu aku meminta izin Ranz untuk keluar sepedaan sebentar. Aku memasuki area kampus UGM lagi, memotret Austin di satu gedung yang ada tulisan ALUMNI UGM. Kemudian aku sempat memutari perumahan dosen (dulu itu perumahan dosen) Bulaksumur. Dulu, aku suka sekali berjalan-jalan lewat sini, memandangi rumah-rumah yang mungkin dibangun sekitar dekade 1960an. Sampai sekarang aku masih suka melihat disain rumah lawas seperti ini.
Dari Bulaksumur, aku mengayuh pedal Austin ke arah Tugu. Sudah lama aku tidak memotret Austin dengan latar belakang Tugu. Padahal bulan Mei 2022, aku dan Ranz bersepeda ke arah Malioboro, baliknya ya kami memilih jalur 'contra flow' balik ke arah Tugu, tapi waktu itu ga kepikiran untuk memotret Austin dengan latar belakang Tugu.
Setelah memotret Austin, aku memilih jalan AM Sangaji, kemudian di perempatan pertama belok kanan, ke arah Terban. Saat kuliah S1 akhir -- KKN dan menulis skripsi -- aku ngekos di daerah Terban situ. Apa satu saat perlu juga aku bernostalgia di kawasan ini dengan menginap di hotel somewhere here? Hihihi … dari situ, aku terus ke arah perumahan dosen Sekip. Kemudian belok ke arah RS Dr. Sardjito, hingga tembus Selokan Mataram.
Sekembali aku di hotel, Ranz memesan nasi gudeg 'langganan' kami berdua jika dolan ke Jogja. Hari ini selera makan Ranz lumayan, menurutku. Menurutnya: dia mulai merasakan aslamnya kumat gegara perutnya kosong. Iyalah, dia hanya makan sedikit, setelah makan, dia muntahin itu karena perutnya mual sekali. Hiksss …
Waktu menyuapinya sarapan, aku mengajak Ranz keluar kamar, makan di 'ruang tamu' yang tersedia di lantai 2 hotel.
Ranz meminta kakak iparnya untuk menjemput ke Jogja.
Kami meninggalkan hotel sekitar pukul 12.00. Ranz yang mendadak pengen bakso, membawa kami ke satu RM yang berjualan bakso 'Pak Tikno' di kawasan Maguwo.
Otw back to Solo, aku baru ngeh, betapa banyak traffic light yang harus dilewati yang membuat perjalanan tersendat dan membosankan. Hahahaha … kami sampai rumah Ranz sekitar pukul 14.30.
Honestly aku tidak tega meninggalkan Ranz sendiri, (dia terbiasa mandiri jadi anggota keluarganya ga akan ngeh bahwa dia itu sedang sakit dan butuh dilayani), tapi aku sudah kadung janji Angie untuk pulang ke Semarang hari Kamis. Beberapa kali aku 'terpaksa' mblenjani janji karena ini itu, aku ga enak jika harus melakukan itu lagi. Hiksss …
Sore itu, aku kembali ke Semarang dengan naik travel pukul 17.00. Sesampai pool travel di Semarang, sekitar pukul 18.45, ada tanda-tanda habis turun hujan lebat. Syukurlah aku tidak perlu mengenakan mantel saat kembali mengayuh pedal Austin balik ke rumah.
Note:
(1) honestly, aku menyesal karena belum jadi mewujudkan keinginan bersepeda ke Gumuk Pasir. Sudah lamaaaaaaaa, aku pengen bersepeda kesini, tapi Ranz ogah melulu. Ketika dia mau, eh, dia malah jatuh sakit. Hiksss …
(2) aku juga pengen menginap lagi di kawasan Candi Prambanan, entah mengapa kok aku juga suka ya saat menginap di kawasan ini. Terakhir aku dan Ranz menginap di hotel Galuh Desember 2020. seperti aku juga suka menginap di kawasan Candi Borobudur.
(3) satu hal yang aku sukai dari perjalanan ini adalah aku sempat bernostalgia masuk kampus UGM sendiri! Well, biasanya Ranz juga mau sih kuajak masuk blusukan di kawasan UGM. Tapi ternyata sendirian kok rasanya seperti saat aku kuliah dulu ya. Hohoho …
(4) I feel
grateful bahwa Ranz ga pernah menolak kuajak bernostalgia menginap di kawasan
Jakal km 5. Dia selalu mau (dan turut menikmati) kuajak bersepeda Solo - Jogja
demi aku yang akan bernostalgia. plus dia mau-mau saja kuajak menginap somewhere di Jakal km 5, area saat aku kuliah dulu. 'blusukan di kawasan ini juga sangat menyenangkan buatku.
PT56 10.16 01/01/2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.