Cari Blog Ini

Sabtu, 28 November 2015

Segowangi 22

Segowangi ke-22 jatuh pada tanggal 27 Bovember 2015 hari Jumat Kliwon. Meski hujan telah mulai mengguyur bumi Semarang, malam ini kita diberkahi oleh sang semesta dengan malam yang cerah, silaturrahmi kita diberi kelancaran :)

poster karya Riu
Seperti biasa kala aku sampai di halaman depan Balaikota, sekitar pukul 18.30, Denny telah duduk manis disana. He is always in time! :) Kemudian secara pelan-pelan, satu per satu, peserta Semarang gowes Jemuwah Bengi berdatangan, termasuk seorang rekan bernama 'facebook' Uak Uakiim yang tinggal di kawasan Unnes Gunung Pati. Demi menuntaskan hasrat penasaran untuk ikut di segowangi, dia pun meluncur turun ke kota. :)

Ajang ngobrol tentang segala hal -- mulai dari sepeda hingga merembet ke topik-topik lain -- biasanya dilakukan sambil menunggu para partisipan berkumpul. Sekitar pukul 19.25 kala kulihat peserta sudah lumayan banyak, aku memberi aba-aba untuk berfoto bersama, untuk dokumentasi :) Setelah beberapa kali jepretan, kita pun mulai mengayuh pedal sepeda masing-masing.

Untuk rute kali ini dari Balaikota kita menyeberang, belok kanan menyusuri Jalan Pemuda, kemudian belok ke Jalan Gajahmada. Dari sana kita menyusuri Kampung Kali hingga Jalan Dr. Cipto. Sesampai perempatan MILO kita belok kanan, ke Jalan Brigjen Sudiarto, lanjut menyeberang ke Jalan Ahmad Yani, dimana kemudian kita belok ke Jalan Atmodirono. Dari Jalan Singosari Raya, kita belok ke Jalan Hayamwuruk, lanjut ke Jalan Imam Barjo kemudian belok ke Jalan Pahlawan. Pitstop pertama di dinding berhiaskan relief pahlawan, di TMP Giri Tunggal. Kita berhenti disini untuk foto-foto, seperti tahun lalu, pelaksanaan Segowangi ke-10, memperingati Hari Pahlawan.

Setelah merasa cukup berfoto-foto, kita lanjut ke Jalan Veteran, hingga Jalan S. Parman, melewati RSUP Dr. Kariadi, kemudian menyeberang ke Jalan Dr, Sutomo, Tugumuda, hingga balik lagi ke Jalan Pemuda dan berhenti di Balaikota. :)

Terima kasih tak terhingga atas partisipasi kawan-kawan yang setia saling bersilaturrahmi dengan para pesepeda dari komunitas-komunitas yang berbeda dalam event segowangi.

Sampai bertemu di segowangi ke-23 dengan tema seperti bulan Desember lalu, RED AND GREEN HOLIDAY SEASON di bulan Desember 2015.

Salam kring kring :)












ki-ka : Arif, Uak, Denny, di depan seorang pengamen 








Selasa, 17 November 2015

GOWES AKHIR PEKAN KE PULAU PANJANG


Pulau Panjang yang terletak tak jauh dari Jepara ini bukanlah destinasi wisata baru.Puluhan tahun lalu pun aku pernah kesini. Namun pulau ini menjadi idaman kunjungan Ranz karena kangen berkunjung ke pantai berpasir putih.

Ngapain pakai nyebrang ke Pulau Panjang? Toh Pantai Bandengan pun berpasir putih?Kurang seru kali ya, karena kita sudah pernah ke Pantai Bandengan, plus kalau ke Pulau Panjang kan sekaligus boat riding. Kangen seasick waktu nyebrang ke Karimun Jawa? LOL.

Jumat 13 November 2015

Jumat 13 November 2015 kita berangkat dari kawasan Tugumuda sekitar pukul 07.30, terlalu siang dari rencana semula (paling lambat berangkat jam 06.00) karena waktu berangkat dari rumah ban belakang Austin bocor.Menuntunnya, mencari tukang tambal ban yang sudah buka di pagi-pagi seperti itu butuh waktu lebih dari satu jam.


ban belakang Austin ditambal duluuu

penampilan Hero dengan tas sadel barunya :)

Oh ya, kali ini aku tetap naik Austin, sepeda lipat downtube nova 20” sedangkan Ranz yang mendadak nyidam bikepacking naik BMX, menaiki Hero.

Perjalanan lancar sampai alun-alun Demak. Jarak yang telah kita tempuh 30 km. Usai beberapa jepretan dengan latar belakang masjid agung Demak, Ranz mengajak mampir ke mini market, tempat kita selalu mampir untuk membeli air mineral jika kita bersepeda lewat alun-alun Demak. Untuk mengantisipasi agar aku tidak mengantuk dalam perjalanan selanjutnya, di mini market ini Ranz membelikanku secangkir cappuccino.



spot wajib foto di alun-alun Demak :)

mampir es degan di Trengguli

waktu foto, ada sopir truck yang sewot :D



30 menit kemudian kita melanjutkan perjalanan. (Butuh waktu lama untuk bisa menghabiskan cappuccino karena panasnya.) Rest point yang kedua di mini market lain di kawasan Welahan. Sportstracker di hape menunjukkan jarak yang telah kita tempuh 54 kilometer. Siang itu cuaca lumayan terik, meski sebenarnya bisa dianggap sudah masuk musim hujan. Kali ini Ranz membelikanku sebotol teh dingin yang entah mengapa rasanya rada aneh.

20 menit kemudian kita melanjutkan perjalanan. Ketika kita masuk ke Pantai Kartini, kita telah menempuh jarak sejauh 78 kilometer. Ranz langsung mengajak check in di homestay Kotabaru, tempat kita menginap juga 4 tahun lalu, sebelum menyeberang ke KarimunJawa.


di perahu yang kita sewa 

kita menyeberang hari Jumat tanggal 13 naik perahu nomor 13!

welcome to Pulau Panjang!



trek di Pulau Panjang, ada tempat sewa sepeda lhooo

dermaga Pulau Panjang

Usai check in, Ranz sebenarnya mau langsung mengajak menyeberang, namun perutku lapar dan kepalaku mulai berkunang-kunang, maka kita pun makan dulu. Eh, aku yang pesan makan, Ranz nonton aku makan. usai makan, kita menuju dermaga penyeberangan ke Pulau Panjang. Karena tidak ada penumpang lain yang sedang menunggu keberangkatan perahu, kita pun menyewa satu perahu untuk kita berdua. Terburu-buru kita hingga ga sempat terpikirkan untuk kembali ke penginapan untuk mengambil sepeda.J

Kita tidak lama-lama di Pulau Panjang karena Ranz merasa tidak enak pada si Bapak yang mengemudikan perahu berhubung waktu telah sore. Aku yang merasa kurang puas bermain di pantai berpasir putih, pingin ke Pantai Bandengan sore itu, namun dengan alasan ini itu itu ini, Ranz nolak.Ya sudah,  usai Ranz makan siang kesorean kita hanya nongkrong memandang laut lepas di Pantai Kartini.

Malamnya, kita sempat bersepeda sejenak ke alun-alun Jepara :janjian dengan Wawan untuk makan malam bersama : kita menodongnya untuk nraktir kita ikan bakar srepeh! Hihihihihi …


alun-alun Jepara



ikan bakar bumbu srepeh 

Kita sampai di alun-alun sekitar pukul 19.15. Suasana cukup ramai, banyak juga penduduk kota yang menghabiskan waktu di kitaran alun-alun. 15 menit kemudian ketika kita sampai di warung tenda ikan bakar “Karimun”, suasana di dalam pun ramai sekali orang-orang yang sedang makan.Kita makan sambil ngobrol ngalor ngidul sampai tak terasa waktu menunjukkan pukul 21.00. heran, suasana warung yang tadi ramai sekali ketika kita datang, sekarang sunyi, hanya ada kita bertiga. Ga ada tanda-tanda bakal ada orang lagi yang datang untuk makan.

Pukul 22.00 Wawan mengantarkan kita kembali ke penginapan.Dia naik mobil pick up, Austin dan Hero dinaikkan ke bak belakang mobil.J

Sabtu 14 November 2015

Sempat berencana untuk kembali ke Semarang pagi-pagi agar aku tetap bisa mengajar kelasku yang Sabtu sore, namun kubatalkan rencana ini karena kemarin aku kurang puas main-main di pantai Pulau Panjang. Untung ada teman yang bersedia menghandle kelasku.J






Usai sarapan di warung yang sama, kita pelan-pelan berjalan menuju dermaga penyeberangan ke Pulau Panjang, agak kurang yakin apakah bakal ada pengunjung lain yang ingin kesana. Jika harus nyarter lagi seperti kemarin (Rp. 125.000,00), boroslah ya. Untunglah ternyata ada, akhirnya kita pun kembali ke Pulau Panjang, bareng dengan serombongan orang yang akan melakukan ziarah ke makam seorang syekh di Pulau Panjang. Kita menginjakkan kaki di Pulau Panjang sekitar pukul 10.00.









Cuaca panas yang menyambut kita ketika sampai di PulauPanjang tidak berlangsung lama. Mendung mendadak muncul di langit, membuat Ranz ragu-ragu untuk trekking mengelilingi pulau. Dia membawa 2 buah kamera, dan tak ada tempat yang bisa kita pakai berteduh dari hujan! Untunglah kita ga kehujanan, meski sempat juga turun rintik-rintik saat kita sampai di kawasan mercusuar.

Lumayan puas telah tunai trekking keliling Pulau Panjang, meski harus buru-buru karena khawatir kehujanan. Perahu yang mengantar kita kembali ke Pantai Kartini mendarat di dermaga kurang lebih pukul 11.35.hah, how time flies!




Sesampai homestay, aku sempat pusing karena terombang-ambing perahu, seasick, jadi hawanya pingin tidur-tidur ayam. Namun, ternyata yang jaga penginapan datang dan mengetuk pintu sambil bertanya, “Mau check out?” yaaa … ga jadi leyeh-leyeh dulu deh. Langsung beberes. Pukul 12.30 sempat turun gerimis yang membuat kita merasa harus buru-buru meninggalkan homestay. Kita mampir ke warung dulu untuk makan siang. Untungnya usai makan siang, gerimis telah reda.Kita bisa berfoto-foto sebentar di tulisan “PANTAI KARTINI”.LOL.








Sekitar pukul 13.30 kita meninggalkan pantai Kartini. Mampir di satu mini market untuk membeli air mineral sebagai bekal. Kita terus bersepeda hingga mini market Welahan, kurang lebih 25 kilometer, dan … kantukku tak tertahankan. LOL. Maka aku pun dengan cuek membaringkan tubuh di teras minimarket selama kurang lebih 30 menit. LOL. Setelah itu kita lanjutkan perjalanan, hingga kurang lebih 25 kilometer lagi. 
 
Di pertigaan Trengguli – Demak,  usai menyeberang ada penampakan mobil pickup yang  “menggiring”  kita untuk minggir. Ternyata … Wawan yang dalam perjalanan balik ke Semarang menemukan kita! LOL. Sebenarnya jarak yang kita harus tempuh lagi hanya kurang lebih 35 kilometer lagi, dan aku ga capek. Ranz ga capek, tapi karena ini kali pertama dia gowes Semarang – Jepara pp dengan naik BMX,  pantatnya terasa sangat pegal. Dengan alasan itu, plus ga ingin mengecewakan Wawan yang mengaku selama perjalanan terus menerus tengok kiri kanan mencari penampakan kita untuk menawari kita loading, aku putuskan untuk membuat Wawan merasa bahagia: kita pun loading. LOL.

Nampaknya kita masih ingin bersepeda keJepara lagi.Okeee … tunggu tanggal mainnya ya?J

LG 17.10  17/11/2015