Pulau Panjang yang
terletak tak jauh dari Jepara ini bukanlah destinasi wisata baru.Puluhan tahun lalu
pun aku pernah kesini. Namun pulau ini menjadi idaman kunjungan Ranz karena kangen
berkunjung ke pantai berpasir putih.
Ngapain pakai nyebrang
ke Pulau Panjang? Toh Pantai Bandengan pun berpasir putih?Kurang seru kali ya,
karena kita sudah pernah ke Pantai Bandengan, plus kalau ke Pulau Panjang kan sekaligus
boat riding. Kangen seasick waktu nyebrang ke Karimun Jawa? LOL.
Jumat 13 November
2015
Jumat 13 November
2015 kita berangkat dari kawasan Tugumuda sekitar pukul 07.30,
terlalu siang dari rencana semula (paling lambat berangkat jam 06.00) karena waktu berangkat dari rumah ban belakang Austin bocor.Menuntunnya,
mencari tukang tambal ban yang sudah buka di pagi-pagi seperti itu butuh waktu lebih dari satu
jam.
Oh ya, kali
ini aku tetap naik Austin, sepeda lipat downtube nova 20” sedangkan Ranz yang
mendadak nyidam bikepacking naik BMX, menaiki Hero.
Perjalanan lancar sampai alun-alun Demak. Jarak
yang telah kita tempuh 30 km. Usai beberapa jepretan dengan latar belakang masjid
agung Demak, Ranz mengajak mampir ke mini market,
tempat kita selalu mampir untuk membeli air mineral
jika kita bersepeda lewat alun-alun Demak. Untuk mengantisipasi agar
aku tidak mengantuk dalam perjalanan selanjutnya, di mini market
ini Ranz membelikanku secangkir cappuccino.
spot wajib foto di alun-alun Demak :) |
mampir es degan di Trengguli |
waktu foto, ada sopir truck yang sewot :D |
30
menit kemudian kita melanjutkan perjalanan. (Butuh waktu lama untuk bisa menghabiskan
cappuccino karena panasnya.) Rest point yang kedua di mini market lain di
kawasan Welahan. Sportstracker di hape menunjukkan jarak yang telah kita tempuh 54
kilometer. Siang itu cuaca lumayan terik,
meski sebenarnya bisa dianggap sudah masuk musim hujan. Kali
ini Ranz membelikanku sebotol teh dingin yang entah mengapa rasanya rada aneh.
20
menit kemudian kita melanjutkan perjalanan. Ketika kita masuk ke Pantai Kartini,
kita telah menempuh jarak sejauh 78 kilometer. Ranz langsung mengajak check in di
homestay Kotabaru, tempat kita menginap juga 4 tahun lalu,
sebelum menyeberang ke KarimunJawa.
di perahu yang kita sewa |
kita menyeberang hari Jumat tanggal 13 naik perahu nomor 13! |
welcome to Pulau Panjang! |
trek di Pulau Panjang, ada tempat sewa sepeda lhooo |
dermaga Pulau Panjang |
Usai check in,
Ranz sebenarnya mau langsung mengajak menyeberang,
namun perutku lapar dan kepalaku mulai berkunang-kunang, maka kita pun makan dulu. Eh,
aku yang pesan makan, Ranz nonton aku makan. J usai makan, kita menuju dermaga penyeberangan ke Pulau Panjang.
Karena tidak ada penumpang lain yang sedang menunggu keberangkatan perahu, kita pun
menyewa satu perahu untuk kita berdua. Terburu-buru kita hingga ga sempat terpikirkan untuk kembali ke penginapan untuk mengambil sepeda.J
Kita tidak lama-lama
di Pulau Panjang karena Ranz merasa tidak enak pada si Bapak yang
mengemudikan perahu berhubung waktu telah sore. Aku yang merasa kurang puas bermain di
pantai berpasir putih, pingin ke Pantai Bandengan sore itu, namun dengan alasan
ini itu itu ini, Ranz nolak.L Ya sudah, usai Ranz makan siang kesorean kita hanya nongkrong memandang laut lepas di
Pantai Kartini.
Malamnya,
kita sempat bersepeda sejenak ke alun-alun Jepara
:janjian dengan Wawan untuk makan malam bersama : kita menodongnya untuk nraktir kita ikan bakar srepeh!
Hihihihihi …
Kita sampai di
alun-alun sekitar pukul 19.15. Suasana cukup ramai, banyak juga penduduk kota yang
menghabiskan waktu di kitaran alun-alun. 15 menit kemudian ketika kita sampai di
warung tenda ikan bakar “Karimun”, suasana di dalam pun ramai sekali orang-orang
yang sedang makan.Kita
makan sambil ngobrol ngalor ngidul sampai tak terasa waktu menunjukkan pukul 21.00. heran,
suasana warung yang tadi ramai sekali ketika kita datang, sekarang sunyi,
hanya ada kita bertiga. Ga ada tanda-tanda bakal ada orang lagi yang datang untuk makan.
Pukul 22.00
Wawan mengantarkan kita kembali ke penginapan.Dia naik mobil pick up, Austin dan Hero
dinaikkan ke bak belakang mobil.J
Sabtu 14 November
2015
Sempat berencana untuk kembali ke
Semarang pagi-pagi agar aku tetap bisa mengajar kelasku yang Sabtu sore,
namun kubatalkan rencana ini karena kemarin aku kurang puas main-main di
pantai Pulau Panjang. Untung ada teman yang bersedia menghandle kelasku.J
Usai sarapan di
warung yang sama,
kita pelan-pelan berjalan menuju dermaga penyeberangan ke Pulau Panjang, agak kurang yakin apakah bakal ada pengunjung
lain yang ingin kesana. Jika harus nyarter lagi seperti kemarin (Rp. 125.000,00),
boroslah ya. Untunglah ternyata ada, akhirnya kita pun kembali ke Pulau Panjang,
bareng dengan serombongan orang yang akan melakukan ziarah ke makam seorang syekh di
Pulau Panjang. Kita menginjakkan kaki di Pulau Panjang sekitar pukul 10.00.
Cuaca panas yang
menyambut kita ketika sampai di PulauPanjang tidak berlangsung
lama. Mendung mendadak muncul di langit, membuat Ranz ragu-ragu untuk trekking
mengelilingi pulau. Dia membawa 2 buah kamera, dan tak ada tempat yang
bisa kita pakai berteduh dari hujan! Untunglah kita ga kehujanan,
meski sempat juga turun rintik-rintik saat kita sampai di kawasan mercusuar.
Lumayan puas telah tunai
trekking keliling Pulau Panjang, meski harus buru-buru karena khawatir kehujanan. Perahu
yang mengantar kita kembali ke Pantai Kartini mendarat di dermaga kurang lebih pukul
11.35.hah, how time flies!
Sesampai homestay,
aku sempat pusing karena terombang-ambing perahu, seasick,
jadi hawanya pingin tidur-tidur ayam. Namun, ternyata yang jaga penginapan datang dan mengetuk pintu sambil bertanya,
“Mau check out?” yaaa … ga jadi leyeh-leyeh dulu deh. Langsung beberes. Pukul 12.30
sempat turun gerimis yang membuat kita merasa harus buru-buru meninggalkan homestay. Kita
mampir ke warung dulu untuk makan siang. Untungnya usai makan siang, gerimis telah reda.Kita
bisa berfoto-foto sebentar di tulisan “PANTAI KARTINI”.LOL.
Sekitar pukul 13.30
kita meninggalkan pantai Kartini. Mampir di satu mini market untuk membeli air
mineral sebagai bekal. Kita terus bersepeda hingga mini market Welahan, kurang lebih
25 kilometer, dan … kantukku tak tertahankan. LOL. Maka aku pun
dengan cuek membaringkan tubuh di teras minimarket selama kurang lebih 30
menit. LOL. Setelah itu kita lanjutkan perjalanan, hingga kurang lebih 25 kilometer
lagi.
Di pertigaan Trengguli – Demak, usai menyeberang ada penampakan mobil pickup
yang “menggiring” kita untuk minggir. Ternyata … Wawan yang dalam perjalanan balik ke
Semarang menemukan kita! LOL. Sebenarnya jarak yang
kita harus tempuh lagi hanya kurang lebih 35 kilometer lagi, dan aku ga capek.
Ranz ga capek, tapi karena ini kali pertama dia gowes Semarang – Jepara pp dengan naik
BMX, pantatnya terasa sangat pegal. Dengan alasan itu, plus
ga ingin mengecewakan Wawan yang
mengaku selama perjalanan terus menerus tengok kiri kanan mencari penampakan kita untuk menawari kita
loading, aku putuskan untuk membuat Wawan merasa bahagia: kita pun loading. LOL.
Nampaknya kita masih ingin bersepeda keJepara lagi.Okeee
… tunggu tanggal mainnya ya?J
LG 17.10 17/11/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.