Seperti sebulan sebelumnya, aku ga “ngeh” bahwa pelaksanaan
segowangi bulan ini pun “jatuh” pada satu tanggal yang bersejarah, 28 Oktober,
hari Sumpah Pemuda. Namun berhubung telah menjadi satu hal “take it for granted”
bahwa jika bulan Oktober datang, maka segowangi bertemakan “halloween”,
begitulah segowangi 33 bertemakan hal yang sama. :D
Meskipun begitu, ada satu hal yang kubuat rada berbeda dari
biasanya: kupadukan tema “halloween” kali ini dengan tweedride. J (setahun berlalu, kita belum bertweed-ride-an lagi.
:D ) Para peserta bisa memilih: (1) mengenakan busana tweedride atau (2)
mengenakan topeng dengan kaos/jersey berwarna merah.
The D day 28 Oktober 2016
Siang hari sebagian kawasan kota Semarang diguyur hujan lebat
plus angin berhembus cukup kencang. Di kawasan yang lain – misal daerah jalan
Thamrin ke arah Utara – sama sekali tidak ada kesan bahwa hujan membasahi
kawasan Selatan kota Semarang. :D Meski hanya sebentar, hujan ini cukup “meringankan”
beban awan tebal nan gelap di langit. Cuaca kota Semarang terlihat lumayan
terang ketimbang sebelum turun hujan.
Sore hari sekitar pukul 17.00, gerimis turun, membasahi wilayah
kota Semarang dengan rata. Waduw, ga kebayang deh kalo aku mengenakan “busana tweedride”,
eh, hujan. Hadeeeh. Walhasil, begitulah, aku ga jadi bertweedride ria. :D
(padahal kalo berangkat kerja ya sudah tweedride-an kan yaaa? LOL.) sebagai
ganti, aku hanya mengenakan kaos warna merah, plus topi lebar berwarna merah,
yang memang sejak semula sudah kurencanakan untuk kupakai bersama “busana
tweedride”. LOL. Aku membawa topeng cantik yang kupake di segowangi tahun 2014
dan 2015, tapi hanya kugantungkan di setang sepeda, tidak kupake. :D
Pukul 18.30, gerimis tipis masih bertaburan. Aku dan Ranz
menunggu Avitt datang ke kos, dia naik motor, agar tidak perlu gowes jauh dari
rumah ke pusat kota. LOL. Baru jelang pukul 19.00 kita bertiga gowes bareng
menuju Balaikota.
Sesampai balaikota, bekas-bekas gerimis tak terlihat sama
sekali. Ya sudahlah, sudah telanjur ga pake “kostum tweedride”. :D
Sekitar pukul 19.30, dengan 15 pesepeda di lokasi kumpul, kita
berfoto bareng dulu, sebagai satu “syarat” ritual sebelum gowes bareng. :D Rute
yang kupilih kali ini adalah Balaikota – Tugumuda – RSUP Dr. Kariadi – Jl.
Veteran – Jl. Pahlawan – Simpanglima – Jl. Gajahmada – J. Wotgandul – Susur
Kali Kuping – Jl. Petudungan – Jl. MT. Haryono – Sayangan – Jl. Pengapon – Jl.
Cendrawasih – Jl. Jendral Suprapto – Jl. Pemuda – Balaikota.
Dalam prakteknya, selepas menyusuri Kali Kuping, kita berbelok
ke arah Jl. Pekojan, kemudian lanjut ke Jl. H. Agus Salim. LOL. Gapapa lah ya?
:D
Seperti satu tahun yang lalu, kali ini kita pun berhenti di
depan gedung Marabunta, untuk berfoto-foto di depannya. Namun, kita tidak masuk
ke dalam gedung, karena Ranz – yang paling bisa merasakan “hawa” nan kasat mata
– menolak masuk. Ya sudah, kita hanya foto-foto sebentar, kemudian melanjutkan
perjalanan, kembali ke titik mula, Balaikota. J
Sampai berjumpa di segowangi bulan November 2016!
Salam kring-kring gowes gowes. :)
LG 10.00 31/10/2016
Ahok KW super :D |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.