Dolan ke Jogja demi sebuah nostalgia
Latar belakang dolan ini adalah ketika aku aplot beberapa foto
reuni bersama kawan kuliah Sastra Inggris di grup KAGAMA. Seorang Radit
bertanya, “itu foto ‘bonbin’ di Lembah kah?” kujawab, “Tidak, ini di belakang
fakultas Sastra /Ilmu Budaya.” Kemudian Radit memberitahu bahwa sekarang kantin bonbin
telah pindah ke Lembah (UGM). Dia juga mengomporiku untuk dolan ke UGM, bukan
hanya sekedar lewat, tapi khusus blusukan di UGM.
the 'hotspot' for taking picture :D |
Sabtu 9 Desember 2017
Di hari dimana seorang Dany Saputra (kawan sepedaan dari Komselis) dan Febi Setyaningsih (kawan sepedaan dari
@selisolo) melakukan akad nikah, aku mengajak Ranz dolan ke Jogja. Setelah
sempat keberatan, Ranz mengiyakan ajakanku. Pukul setengah tujuh pagi kita
telah sampai stasiun Purwosari, untuk membeli tiket KA Prameks. Kita sekaligus
beli tiket pulang pukul 14.41. (aku berhasil mengajak Ranz ke Jogja, tapi gagal
ngomporin dia untuk gowes aja baliknya.)
Pukul 07.31 kita telah berada di satu gerbong KA Prameks.
Suasana gerbong sangat penuh. (Setiap hari ada puluhan ribu orang pulang pergi
Solo – Jogja nampaknya.) Kita turun di stasiun Lempuyangan sekitar 15 menit
sebelum pukul sembilan. Dari sana kita langsung ke arah Bulaksumur.
Seperti biasa, yang pertama kali kita tuju sebagai spot foto
adalah gerbang masuk dimana ada tulisan UNIVERSITAS GADJAHMADA. Jika kita
beruntung, di satu hari nan cerah, kita bisa memotret diri dengan latar
belakang tulisan itu dengan penampakan Gunung Merapi nan megah. Namun, hari itu
Jogja diselimuti mendung, meski tetap hawanya terasa panas. (Nah lo! LOL.)
Owh ya, kita juga sarapan di dekat situ: kita bawa bekal mie
goreng dan gorengan dari rumah. J Lumayan
mengirit kan? Waktu foto-foto, ada juga beberapa orang lain yang melakukan hal
yang sama: foto-foto dengan latar belakang tulisan UNIVERSITAS GADJAHMADA.
Dari sana, kita pun masuk ke arah boulevard. Sesampe seberang
gedung UC, Ranz melihat ada tulisan “ALUMNI UGM” terpampang di satu rumah, di
belakang gedung UC. Aku pun belok kesana, untuk memotret Austin. :D Dari sana,
aku langsung menuju Utara, ke kampus Fakultas Ilmu Budaya, kemudian belok kanan
untuk menuju Masjid Kampus.
Keberadaan tempat parkir khusus sepeda yang terlihat di
samping (belakang?) FIB tentu saja membuatku terpana. Aku harus mampir untuk
memotret Austin, yang kuparkir disitu. Ada beberapa sepeda yang sudah diparkir
disitu; yang paling mencolok adalah keberadaan sepeda fe**ral yang groupset-nya
masih terlihat gres. Selain itu ada sepeda p***gon dan w**cycle; juga sepeda
‘inventaris’ yang telah sekian tahun lalu kulihat di tempat parkir sepeda
Gelanggang Mahasiswa.
tempat parkir sepeda di FIB |
Sebelum meninggalkan lokasi, seorang satpam yang berjaga di
FIB menyapaku, kita pun ngobrol sebentar. Aku lulus S1 di tahun 1993, dan
ternyata di tahun itu juga si bapak satpam memulai bekerja disitu. J
Dari sana kita menuju Masjid Kampus. Entah mengapa aku tidak
memotret Austin disitu, karena aku tidak menemukan spot yang tepat untuk
memotret. L zaman aku kuliah S1 dulu,
MasKam ini belum ada. Waktu masih kos di daerah Jakal Km. 5, kadang aku dan
kawan2 kos ikut shalat tarawih di Gelanggang Mahasiswa. (Lho, kok di Gelanggang
Mahasiswa? Iya, lha MasKam belum ada? LOL.)
di Lembah UGM |
Dari sana, kita ke Lembah. Aku hafal lokasinya di daerah situ,
tapi benar-benar pangling dengan penampakannya. Daerah itu tak lagi berupa
‘lembah’. Radit bilang dulu pernah ada 5 lapangan bola basket, sekarang tak
lagi ada. Yang nampak mencolok – menurutku – adalah kantin yang berjejeran. Di
ujung Selatan, kantin ‘bonbin’ (pindahan dari FIB) terletak.
Yang menarik untuk dijadikan spot foto adalah danau di dalam
kawasan lembah itu. Di sekitar danau dibangun trek untuk jogging. Waktu aku dan
Ranz disitu, kita melihat beberapa orang sedang jogging. (Zaman kuliah S1 dulu,
aku biasa jogging di lapangan yang sekarang menjadi tempat parkir Gedung Sabha
Pramana. Waktu kuliah S2, kulihat banyak orang yang jogging di tempat parkir
GSP yang cukup luas itu.)
Aku dan Ranz ngobrol cukup lama di kawasan danau itu, sambil
menunggu Radit datang. Setelah Radit datang, dan ngobrol bertiga selama
beberapa menit, kita keluar dari kawasan itu. Aku bilang aku pingin ke Gedung
Pusat. Dia pun mengajak kita ke arah jalan Humaniora, di samping Fakultas
Psikologi, kita masuk lewat situ. Saat lewat FEB dan FISIPOL, aku baru
memperhatikan bahwa fakultas-fakultas itu tak lagi memiliki pagar. Pagar hanya
ada di bagian ‘luar’. Setelah foto-foto di Gedung Pusat, Radit mengajak kita
menyeberang jalan ke arah Barat, menuju fakultas MIPA. Aha ... sudah lamaaaaa
aku tidak lewat situ, aku selalu lewat boulevard kalau mau keluar dari UGM. J Setelah melewati fakultas Biologi, belok kiri
sedikit, kemudian belok kanan, kita pun sampai di kawasan ‘hutan’. Waaah ...
dulu aku kadang juga jalan lewat sini, ketika masih ngekos di Jl. C.
Simanjuntak, untuk menuju Gedung Lengkung, yang terletak di pinggir Selokan
Mataram. (Terakhir kali ke Gedung Lengkung tahun 2011, pertama kali aku
mengajak Ranz ke area UGM.)
Setelah keluar dari area UGM, di seberang RS Dr. Sardjito,
kita ke arah Selatan, melewati perumahan dosen Sekip, menuju Blimbing Sari. Disini
kita mampir ke satu angkringan untuk beli minum, kita sangat haus, dan butuh
yang segar-segar. Dan ... ternyata ... es teh-nya enak bangeeettt! J ga pake lama, aku langsung habis 2 gelas es teh!
:D Ranz hanya minum satu gelas es teh, sedangkan Radit es jeruk.
Dari sana, Radit mengajak lewat satu daerah (yang aku lupa
namanya LOL), tapi duluuuu dilewati bus kuning A3 dari Jombor menuju Condong
Catur. Mungkin daerah situ juga disebut Terban? Di satu gang yang kita lewati,
aku pernah ngekos daerah itu ketika menjelang lulus kuliah S1. Radit mengajak
kita blusukan lewat satu gang kecil setelah kita melewati jembatan Kali Code.
Setelah blusukan itu kita pun sampai Jl. AM Sangaji (kalo ga salah
ingat namanya), melewati Tugu, kemudian masuk Jl. Mangkubumi (eh, kayaknya
namanya sudah diganti, tapi aku lupa namanya apa.) Spot foto selanjutnya adalah
di ujung kanan, sebelum masuk ke stasiun Tugu. Disitu ada patung punakawan,
dengan tulisan di bawahnya STASIUN YOGYAKARTA.
di ujung Jl. Mangkubumi, sebelum stasiun Tugu |
Setelah selesai foto-foto, Radit mengundurkan diri, aku dan
Ranz ke Malioboro. Kita ga jauh-jauh sih, hanya motret sepeda di seputaran situ
saja (ga sampai pol jalan Malioboro / Ahmad Yani). Kemudian mampir makan siang
sambil minum es teh lagi.
Sekitar pukul setengah dua kita menuju stasiun Tugu. Dalam
perjalanan pulang, KA Prameks yang kita naiki pun kembali penuuuuuh.
Masih banyak sebenarnya yang ingin kujelajahi, hanya di
kawasan UGM saja. Next time lagi deh. J
LG 12.24 13/12/2017
ini ada di sekitar Stadion Kridosono |
"hutan" di belakang kampus Fak. Biologi |
patung ini diberi nama "Petangguh" untuk mendeskripsikan orang2 Jogja yang tangguh |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.