Hari Jumat 02 April 2021 adalah hari libur Good Friday. Angie anakku pingin dolan ke Umbul Cokro, Klaten. Tentu saja aku pingin ikut dong. Tapi, aku pingin bersepeda kesana, sementara Angie dan Fitri tentu saja berangkat ke Klaten naik sepeda motor. So? Hari Kamis 01 April 2021 aku berangkat ke Solo terlebih dahulu, tanpa membawa Austin.
Jumat 02 April 2021
timlo yang mengenyangkan penampakan warung dan Astro
Kita memulai perjalanan dari rumah Ranz yang terletak di Laweyan sekitar pukul 06.30. kali ini aku naik Astro, sepeda polygon urbano yang dibeli Ranz tahun 2017 sedangkan Ranz naik Shaun, sepeda lipat da bike 16 inchi yang dia buat jadi single speed. Untunglah Ranz cukup familiar dengan lokasi Umbul Cokro jadi kita ga perlu sering-sering ngecek google map. Kita sarapan di satu warung makan yang terletak di seberang (samping) SMP N 1 Gatak, Sukoharjo, setelah menempuh jarak 7,5 kilometer. Menu timlo yang kita pilih dengan suwiran ayam yang lumayan besar2, plus sosis dan irisan wortel, daun bawang, sledri dan soun. Enak juga dan mengenyangkan. Harga per porsi cukup Rp. 8000,00 saja. Dan warung itu memiliki program "Jumat Barokah" yang berarti kita dapat minum gratis. Alhamdulillah. Teh panasnya tidak terlalu mengecewakan loh.
Ketika kita sampai di satu pertigaan -- belok ke kanan akan kita temukan Umbul Manten, jika belok kiri kita akan menuju Umbul Cokro, Ranz menawarkan untuk melihat Umbul Manten dulu. Aku setuju. Namun, ternyata kita tidak 'menemukan' Umbul Manten, sebagai ganti kita melihat Umbul Pelem. Rada ragu-ragu apakah Umbul Pelem itu sama dengan Umbul Manten (tapi kok penampakannya berbeda), Ranz mengajak lanjut menuju Umbul Cokro. Aku manut saja.
Setelah sampai satu kawasan yang kita 'kira' Umbul Cokro, kita heran, suasananya sepi sekali. Ranz tetap mengajak memasuki area parkir, sampai ke tempat penjualan tiket. Sesampai sana, kita melihat ada sekitar 2 orang disitu, salah satu dari mereka memberitahu bahwa Umbul Cokro sudah tutup selama setahun karena pandemi. Di saat ini, saat umbul-umbul lain sudah mulai buka kembali, Umbul Cokro yang dikelola oleh dinas pariwisata Klaten tetap tutup. Konon, bahkan tidak ada perawatan yang dilakukan sehingga kondisinya sudah rusak disana sini. Sayang sekali. :(
Aku pun mengabari Angie yang sedang dalam perjalanan menuju Klaten. Setelah itu, aku dan Ranz kembali ke Umbul Pelem/Manten.
Saat membeli tiket masuk, Ranz bertanya kepada petugasnya, "apakah umbul Pelem ini sama dengan umbul Manten?" ternyata bukan! Umbul Manten terletak di sebelah. Namun karena kita sudah telanjur beli tiket masuk, ya sudah kita masuk.
Ada beberapa kolam (renang) yang tersedia. Namun, seperti biasa, aku akan tertarik pada kolam renang yang besar dan kedalamannya mencapai 2 meter. Karena kolam ini relatif cukup sepi dibandingkan kolam-kolam yang lain, aku pun tergoda nyemplung, berenang! Alhamdulillah aku berkesempatan berenang lagi!
Airnya cukup dingin saat pertama kali aku menceburkan diri. Namun setelah aku berenang-renang ya rasa dingin pun berkurang. Setelah sekitar 30 menit aku berenang, ada pengumuman bahwa pintu masuk akan tutup pada pukul 11.15 dan buka lagi pada pukul 12.45 mengingat ini adalah hari Jumat.
Menjelang pukul 11.00 aku keluar dari kolam. Aku menawari Ranz untuk pindah ke Umbul Manten. Angie dan Fitri jauh-jauh ke Klaten untuk bermain air di 'umbul' yang kupikir pastinya umbul yang suasananya masih alami dong, bukan umbul berupa kolam renang biasa seperti di Umbul Pelem (well, meski airnya pun terasa segar tanpa ada campuran kaporit). Ternyata Ranz pun pingin segera pindah ke Umbul Manten.
20 menit kemudian Angie mengabarkan bahwa dia telah sampai di tempat parkir. Kukabari bahwa aku telah pindah ke Umbul Manten, plus jam itu pintu gerbang masuk/keluar Umbul Pelem tutup. Maka Angie dan Fitri pun masuk ke Umbul Manten. Suasana di Umbul Manten lebih ramai ketimbang Umbul Pelem, dan seperti yang kuprakirakan, umbul-umbul disini masih nampak alami, tidak dalam bentuk kolam renang seperti di umbul sebelah.
Sekitar pukul 13.40 kita meninggalkan lokasi. Angie dan Fitri menuju penginapan yang telah mereka booking, di kawasan Karanganom, Klaten, aku kembali bersepeda bersama Ranz ke Laweyan, Solo. Semula rencana Ranz mau ngegrab balik ke Solo, sedangkan aku langsung bonceng Angie. Namun ternyata tidak ada penampakan pengemudi ojek online di daerah situ.
Setelah sempat kehujanan beberapa saat, meski hujan tidak sederas saat kita gowes balik dari Jogja di bulan Maret lalu, aku dan Ranz sampai di Laweyan menjelang pukul 15.00.
Setelah adzan maghrib berkumandang, aku diantar Ranz ke Karanganom, aku ikut menginap di hotel bersama Angie dan Fitri.
The End
PT56 19.28 04/02/2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.