Dalam rangka merayakan hari jadinya yang kelima, Komunitas Diajeng Semarang (KDS) mengadakan satu event yang diberi tajuk GOWES BERKEBAYA pada tanggal 14 November 2021.
Diajeng Maya Dewi -- sang founder KDS -- menyatakan bahwa event ini merupakan upaya perayaan budaya (KDS senantiasa mempromosikan kebaya sebagai busana sehari-hari) dimana kebaya pun bisa dikenakan saat bersepeda.
(Shhhttt ... diajeng Maya ini newbie di sepedaan, belum tahu dia, B2W Semarang dan Komselis sudah beberapa kali mengadakan event sepedaan dimana dress code-nya kebaya/surjan.) bisa lihat di link ini dan juga itu.
Polder Tawang dipilih sebagai titik kumpul di hari Minggu pagi itu. Mengingat semalam sebelumnya turun hujan yang sangat deras, dan paginya hawanya bikin orang pingin mager (eh, aku saja kali ya? hahaha ...) terlihat banyak peserta yang terlambat sampai di titik kumpul. (aku jugaaa. lol) Saat aku, Ranz, dan Fitri berangkat ke titik kumpul, baru sampai jembatan Berok, kita sudah bertemu dengan rombongan pesepeda yang mengenakan kebaya dan masker pemberian panitia KDS, maka kita pun tidak sampai ke titik kumpul di polder. kita langsung menyusul rombongan pesepeda yang mengenakan kebaya.
Rute sepedaan dari Kota Lama menyusuri Jalan Pemuda sampai Tugumuda. Melintasi Tugumuda, kita langsung ke arah Jl. Sugiyopranoto. Setelah menyeberangi jembatan Banjirkanal Barat, kita menyeberang ke arah Utara kemudian masuk ke Jl. Madukoro Raya. Dari ujung Jl. Madukoro Raya, belok kiri lanjut menyeberangi jalan arteri, masuk ke Jl. Bandara A. Yani.
Puncak acara dipusatkan di Maerakaca. Bagi peserta yang mendaftar secara resmi, mereka bisa masuk taman mini Jawa Tengah ini secara gratis. Puncak acara diisi dengan beberapa sambutan, selain dihadirkannya seorang pahlawan veteran perempuan. Oh iya, yang cukup penting lagi adalah Ibu Wakil Walikota yang akrab dipanggil Mbak Ita juga ikut bersepeda bersama.
Berikut beberapa foto yang kucomot dari akun facebook diajeng Maya, plus jepretan Ranz, as always. :)
