Aku lupa kapan tepatnya aku kepengen gowes ke
Sangiran. Mengapa Sangiran? Sangiran terkenal sebagai salah satu pusat situs
purbakala dengan adanya museum tempat disimpan dan dipamerkannya fosil-fosil
manusia ‘purba’ dan benda-benda lain yang mereka gunakan. Selain itu, aku
selalu merasa segala hal yang berhubungan dengan ‘budaya masa lalu’ itu sangat
eksotis dan seksi. J
Plus, tentu juga karena lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal Ranz,
di daerah Laweyan Solo. :)
Museum situs purbakala Sangiran secara administratif
terletak di wilayah Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen, sekitar kurang lebih 20
kilometer dari terminal bus Tirtonadi Solo. Atau sekitar 25 kilometer dari
Laweyan.
Sabtu pagi itu – 18 Februari 2012 – matahari bersinar
cukup cerah. Aku dan Ranz berangkat sekitar pukul tujuh pagi setelah mandi dan
sarapan pagi satu pincuk sego liwet Solo yang tidak jauh berbeda dengan nasi
ayam Semarang. Meski telah berkunjung dan gowes di daerah kota Solo beberapa
kali, aku tak juga kunjung hafal rute-rute yang biasa kita lewati. :) maka yang
kulakukan hanyalah mengikuti Ranz yang terus gowes di depanku.
Dengan motto gowes narsis tentu kita tidak melulu
gowes begitu saja tanpa merasa perlu mampir di beberapa titik yang kita anggap
menarik untuk berfoto-ria. Namun karena aku tidak tahu nama-nama tempat yang
kita lewati dan singgahi untuk foto, aku tidak bisa menulis banyak disini. :)
Secara umum track sangat mudah dilewati meski di
sepanjang perjalanan kita berpapasan maupun dilewati bus-bus yang menuju atau
dari Purwodadi. Dan juga kendaraan-kendaraan lain, seperti truck, mobil, plus
sepeda motor tentunya. Tidak ada jalur sepeda sehingga kita harus terus
hati-hati saat memacu sepeda, meski jika pun ada jalur sepeda, para pesepeda
juga tetap diminta terus berhati-hati. Di jalanan, siapa yang lengah akan
kalah.
Sekitar pukul 9 kita sampai di Tugu Selamat Datang
di Sangiran. Tentu kita berfoto-foto di tugu tersebut demi unjuk narsis plus
eksis. :)
Dari Tugu Selamat Datang di Sangiran, kita berbelok
ke arah kanan. Kita masih harus gowes sekitar 3-4 kilometer. Jalanan beraspal
sehingga tidak sulit dilewati. Daerah ini memang sudah lama dikhususkan untuk
daerah kunjungan wisata maka bisa dipastikan semua layak dikunjungi, baik turis
lokal maupun luar negeri. Apalagi dua hari sebelumnya, Presiden SBY berkunjung
ke Museum Sangiran, tanggal 16 Februari 2012.
Sesampai di lokasi, wah ... sangat tidak kusangka
bahwa museum Sangiran telah menjelma begitu cantik dan terkesan modern. (Maklum,
pertama kali kesana tahun 1982, ketika ada field trip, aku masih duduk di
bangku kelas 2 SMP. :) )
Suasana sangat bersih dan menyenangkan.
Well, tidak banyak yang bisa kuceritakan tentang
museum Sangiran ini. Para pengunjung blog tentu bisa berkunjung ke site yang
ini untuk tahu lebih lanjut tentang salah satu situs kebanggaan negara
Indonesia.
Aku dan Ranz menghabiskan waktu sekitar dua jam
untuk mengunjungi ruang pamer satu persatu.
Sebelum pulang, kita menyempatkan diri makan siang
terlebih dahulu. Ada deretan kantin dimana para pengunjung bisa leluasa memilih
untuk minum atau makan dimana.
Pulangnya kita mengambil jalur yang sama lagi. Untuk
perjalanan kali ini, kita menempuh kurang lebih 50 kilometer.
Sesampai di Solo, aku dan Ranz menyambangi Taman
Balekambang sejenak karena ada spanduk yang mempromosikan akan ada acara
tertentu disana pada tanggal 18-20 Februari untuk memperingati hari ulang tahun
kota Solo. Namun ternyata ketika kita sampai di Balekambang, belum ada acara
apa-apa. Para panitia terlihat masih siap-siap membuat panggung, dll. Kita
segera meninggalkan Balekambang karena Ranz ditunggu beberapa temannya yang
akan ikut karnaval. Being in a crowd was in fact not my cup of tea. L Untunglah
Ranz ga jadi ikut karena menunggu terlalu lama, karnaval ga juga segera dimulai.
Dalam perjalanan pulang ke rumah Ranz, kita mampir
beli es degan terlebih dahulu.
GL7 08.23 010312
oh miss nana dan mbak ranz punya blog masing2. Sangat jarang menemui srikandi gowes di jalan. Apalagi rutenya sampai jauh2. Salute.
BalasHapussuwun :)
Hapuswah....
BalasHapushebat euy.... bisa gowes anyway traveling by bycicle
banyak pengalamannya tuh.
jadi pengen
hayuuukkkk, jangan berhenti di 'pengen' ajah, segera direalisasikan! :)
Hapus