Bike to Campus Tembalang
Setelah beberapa bulan lalu, aku
dan Ranz menemani Dwi melaksanakan ‘nadzar’nya untuk bersepeda ke kampusnya di
Sekaran, di kisah ini, aku dan Ranz – bersama Dwi – menemani Tami ke kampusnya
yang terletak di Tembalang.
Kita meninggalkan tikum – di ujung
jalan masuk Bergota di Jalan Dr. Sutomo – sekitar pukul 07.00, menuju Jalan S.
Parman. Aku naik Austin, Ranz naik Pockie, sedangkan Tami naik Siput dan Dwi
naik Orenj. “Hidden agenda” dari Dwi adalah apakah dia bisa melewati tanjakan
Gombel tanpa perlu “jack pot”. LOL. Ini karena dua kali nanjak Gombel, Dwi
selalu “jack pot”; padahal hal ini tidak terjadi padanya saat nanjak menuju
Sekaran, BSB, maupun Waduk Jatibarang. Dan ... kali ini, akhirnya Dwi pun bisa
melampaui Gombel tanpa keluhan “jack pot”. Yeaaaaaaay.
Sesampai kawasan Tembalang, kita
langsung menuju kampus Tami, menunggunya melakukan beberapa hal yang diperlukan
untuk mendaftar ujian skripsi. (Dia akan segera menyusul Dwi yang telah ujian
skripsi akhir Agustus lalu, dan Ranz yang ujian tesis bulan Oktober lalu.
Tinggal Avitt nih yang belum kelar skripsinya. J ) Setelah
kelar, saatnya mencari sarapan, karena aku telah kelaparan. LOL.
Rencana mau beli ayam geprek
tertunda sementara karena warungnya belum buka. Sementara menunggu, kita
bergeser ke warung ‘ketoprak’. Disini kita memesan satu porsi ‘ketoprak’ dan
empat gelas es teh. :D Lumayan lama juga kita menunggu ketoprak-nya siap
dihidangkan. Untunglah setelah datang, rasa bumbunya lumayan enak.
Dari warung ‘ketoprak’, kita
kembali ke warung ‘ayam geprek’, kita bungkus pesanan kita. Dari sana, kita
menuju waduk UNDIP untuk bernarsis-ria dan ... piknik di satu gazebo yang ada. J
Aku dan Ranz meninggalkan lokasi
itu pukul 11.30 karena aku harus menghadiri satu rapat penting di kantor pukul
13.00, sementara Dwi dan Tami masih tinggal, menikmati suasana yang lumayan
hening.
LG 12.36 21 November 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.