Hari Jumat 28
Desember 2018 adalah hari Jumat terakhir di bulan Desember, hari Jumat terakhir
di tahun 2018. Saatnya para pesepeda di kota Semarang yang hobi bersepeda di
malam hari -- karena enggan jika bersepeda di siang hari karena khawatir warna
kulitnya menjadi kian eksotis alias legam. Lol.
Dengan tema
"SILENT RIDE" (setelah peristiwa tsunami di Selat Sunda yang
menyebabkan ratusan orang kehilangan nyawa, padahal baru beberapa bulan lalu peristiwa serupa terjadi di Palu dan Donggala) aku memilih warna hitam sebagai
dress code. Warna hitam sebenarnya tidak disarankan untuk dikenakan oleh
pesepeda karena warna yang tidak mencolok sehingga memungkinkan pengguna jalan
lain tidak melihat ada pesepeda yang melintas. Oleh karena itu mengenakan
'scotchlite' yang bisa ditempelkan di baju/helm/sepeda sangat dianjurkan.
Alhamdulillah cuaca
di kota Semarang cerah, setelah beberapa hari sebelumnya Semarang terus menerus
diguyur hujan. Panasnya kota Semarang di hari Jumat siang itu bahkan membuat
kita hampir lupa bahwa kita sedang berada di bulan Desember, bulan yang konon
hujan sedang getol datang. (desember = gede-gedene sumber, alias sumber air
sedang penuh-penuhnya.) Karena cuaca cerah, banyak pesepeda yang datang turut
meramaikan segowangi yang ke-59.
Aku memilih rute
Balaikota - Tugumuda - Jl. Sugiyopranoto - Jl. Suyudono - Jl. Basudewo - Jl.
Jendral Sudirman - Jl. Anjasmoro - PRPP - Madukoro - Semarang Indah - Jl.
Indraprasta - Jl. Pierre Tendean - Jl. Pemuda - Balaikota.
Terima kasih tak
terhingga kepada para pesepeda yang telah turut meramaikan segowangi ke-59.
Sampai bertemu lagi di segowangi bulan depan, Januari 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.