Setiap saya mengunggah foto dolan ke Waduk Gajahmungkur - Wonogiri naik sepeda, pasti ada teman medsos yang menulis komen, "Ga sekalian ke Puncak Paralayang nte? Pemandangannya bagus loh."
Pertama kali mendapat komen seperti itu, saya cerita ke Ranz. Dia pun merespon, "Ya next time kita ke sana, kita coba lihat." ternyata setelah kita ke Waduk Gajahmungkur lagi, saat melihat tanjakan awal menuju Puncak Paralayang dari jalan raya itu, saya sudah ngeper duluan, lol. Padahal waktu kami berdua bersepeda ke sana di tahun 2020, kami sudah siap jika kemalaman, kami akan mencari penginapan di kawasan waduk situ. Namun, waktu itu, Ranz tetap menolak saya ajak nanjak ke Puncak Paralayang.
Ternyata, di bulan Mei 2023 ini, kami berdua akhirnya berjodoh untuk dolan ke Puncak Paralayang itu, tempat para pengunjung bisa mendapatkan pemandangan ciamik Waduk Gajahmungkur dan sekitarnya dari atas. Kali ini kami tidak bersepeda; Ranz meminta kakaknya untuk mengantar kami ke sana.
Jumat 12 Mei 2023 Ranz dolan ke Semarang, mengajak saya dolan ke La Playa, Pantai Marina. Dia kangen pantai, pengen foto-foto di pantai. Sorenya, sebelum meninggalkan pool travel, mendadak dia bilang dia mau ke Puncak Paralayang Waduk Gajahmungkur di hari Minggu 14 Mei. Dan, begitu saja, saya memutuskan untuk ikut.
chicken breast steak Rp. 60.000,00 |
Sabtu 13 Mei 2023 saya berangkat ke Solo naik travel Citi***** selepas kerja, pukul 19.30. sampai di pool Solo jam 21.00, saya langsung ke rumah Ranz. Sebentar, kemudian kami berdua jajan teh nasgitel dan kawan-kawannya di Wedangan Pak Basuki.
Minggu 14 Mei 2023
Ranz memulai ritual paginya jam 04.35. Ternyata dia berniat naik KA Betara Kresna yang meninggalkan stasiun Purwosari jam 06.00. Kami bertiga, bersama Deven. Namun ternyata ketika Ranz akan beli tiket KA Betara Kresna di loket stasiun, sudah ada tulisan TIKET KA BETARA KRESNA HABIS. Nah lo. Si penjual tiket bilang hanya ada tiket dari stasiun Purwosari sampai stasiun Solo Kota; tidak sampai Wonogiri.
Karena ingin memberi Deven pengalaman naik KA Betara Kresna, Ranz akhirnya tetap beli tiket sampai stasiun Solo Kota. Setelah turun dari KA Betara Kresna, kami berjalan kaki menuju CFD Jl. Slamet Riyadi. Kami juga sarapan di sana.
Akhirnya kami berangkat ke Wonogiri naik mobil yang dikemudikan oleh mas Martin, berangkat dari rumah sekitar pukul 10.00. kami berenam: aku, Ranz, Deven, mas Martin, mbak Niken, dan juga Rama ikut. Sesampai kawasan waduk, kami makan siang dulu di rumah makan langganan kami, tempat kami bisa melihat waduk dari tempat kami duduk. Usai makan siang, kami langsung nanjak ke Puncak Paralayang, yang ternyata bernama Puncak Joglo.
Tanjakan bertubi-tubi, dan jalan yang cukup sempit sangat menantang adrenalin. Tidak ada tanjakan yang curam, mana jalannya pun berkelak-kelok. Sayang saya tidak menyalakan strava jadi tidak bisa ngecek kira-kira ketinggiannya seberapa.
Di puncak, tak terlihat orang-orang yang mungkin akan terbang; 'berparalayang'. Mungkin karena anginnya sedang kencang sekali.
Setelah puas foto-fotoan, kami pulang. Mas Martin mengaku dia sempat grogi saat melewati tanjakan curam yang cukup panjang, ini mendekati titik tujuan kita. :) syukurlah everything ran well.
PT56 13.52 17.05.2023
Minggu malam, Ranz mengajakku makan di satu resto legend di kota Surakarta: KUSUMA SARI! ini karena aku bercerita padanya beberapa kawan bilang bahwa kalau sedang berada di Solo, jangan pernah lewatkan makan di KUSUMA SARI. lah, sejak tahun 2011 aku dolan ke Solo, ini pertama kali aku (akhirnya) diajak makan di sini. hohoho ...
dan, aku membuktikan: resto legend ini masakannya enak dan harganya terjangkau! siiip!
chicken cordon blue-nya uenaaak banget! it cost only 27thousand rupiah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.