GOMINGPAI NARSIS KE MANGROVE TAPAK DAN
CANDI TUGU
Untuk mengawali
kegiatan bersepeda di bulan Desember, pada hari Minggu 1 Desember 2013 aku dan
Ranz gowes ke kawasan mangrove Tapak – Tugu Jrakah dan pulangnya kita mampir ke
Candi Tugu. Dua kawasan ini jaraknya lumayan dekat, kurang dari 3 kilometer
kalau tidak salah.
|
masih di kawasan Tugumuda, sebelum berangkat |
|
mejeng di depan museum Mandala Bhakti |
|
on the way |
Pagi itu kita
meninggalkan Tugumuda – tepatnya di depan museum Mandala Bhakti tempat yang
kita pilih untuk berkumpul – sekitar pukul 06.45 setelah Eko datang. Kita
berdelapan – aku, Ranz, Eko, Tami, Faozi, Taufiq, Munir dan David – gowes
beriringan ke arah Barat. Dengan pelan namun pasti kita memilih rute Jalan
Sugiyopranoto – Jalan Jendral Sudirman – bunderan Kalibanteng – Jalan
Siliwangi, hingga melewati pertigaan Pasar Jrakah. Di pertigaan kita terus
melaju ke arah Barat, melewati IAIN Walisongo, RSUD Tugurejo. Sesampai kawasan
wisata Taman Lele – yang dulu lumayan ngetop di dekade delapanpuluhan hingga
sembilanpuluhan – kita menyeberang. Tepat di seberang Taman Lele ada sebuah
jalan yang bertuliskan DESA TAPAK TUGUREJO, kita masuk ke jalan itu. Setelah
mengayuh pedal sejauh kurang dari 2 kilometer, kita akan sampai di kawasan
mangrove.
|
di jalan menuju kawasan mangrove 1 |
|
di jalan menuju kawasan mangrove 2 |
|
menuntun Austin, menyeberang 'jembatan' kayu |
|
Ranz narsis! |
Setahun yang lalu
(16 September 2012, click this link) waktu gowes kesini berdua Ranz, jalanan masih berupa jalan
tanah yang permukaannya tidak rata. Karena masih musim kemarau maka banyak
pohon yang masih terlihat kering kerontang. Kondisinya berubah karena kali ini
kita kesana setelah hujan sering turun, hingga pepohonan nampak lebih hijau.
Dan permukaan jalan telah dicor sehingga sudah halus. Namun sungai yang harus
kita lewati masih tetap tanpa jembatan. Untungnya kali ini ada dua bilah papan
yang bisa kita gunakan untuk menyeberangi sungai sehingga aku tidak butuh
bantuan Ranz untuk mengangkat Austin untuk menyeberang. Aku bisa menuntun
Austin, Austin di papan yang satu sedangkan aku menapak papan yang satunya lagi.
J
|
narsis semua daaahhh :D |
|
foto-foto muluuuuuu |
|
tumben aku motret nih, maka aku ga ada :D |
|
nyebrang-nyebrang |
|
seems like we were in a forest yak? |
|
lho arah mataku kemana yak? |
|
lovely! |
|
lovely 2! :) |
|
pulang :) |
|
cheers!!! :) |
Tidak ada agenda
apa-apa selain bernarsis ria di satu tempat yang mungkin digunakan sebagai
‘dermaga’ mereka yang naik perahu untuk menyeberang ke pulau Tirang. Waktu itu
tidak ada satu pun pengelola persewaan perahu yang terlihat karena mereka
sedang mengadakan acara pengajian. Mungkin kita menghabiskan waktu sekitar
setengah jam untuk memuaskan hasrat bernarsis ria di hadapan kamera yang dibawa
Ranz. J Usai foto-foto, kita kembali gowes ke arah
jalan raya.
|
tangga yang lumayan bikin ngos-ngosan waktu menaikinya :) |
|
kiri : tugu yang merupakan cagar budaya peninggalan kerajaan Majapahit |
|
pemandangan yang dilihat dari atas candi |
|
narsis teruuuuuusssss |
|
nunut narsis berduaaaaa :D |
Candi Tugu terletak
di seberang RSUD Tugurejo. Cari lokasi pemakaman yang terletak di kawasan
tersebut. Belok ke jalan yang terletak di Timur pemakaman, masuk sekitar 500
meter. Dari jauh puncak candi telah terlihat. FYI, candi dibangun di ketinggian
sekitar 75 meter di atas permukaan laut dan untuk mencapai candi, kita harus
menapaki tangga yang lumayan membuat nafas kita ngos-ngosan. LOL. Kali ini aku
dan Ranz tidak ‘ngoyo’ dengan memanggul sepeda ke atas, namun meninggalkannya
di bawah. J
Aku sempat beramah
tamah dengan si Bapak yang jaga benda cagar budaya yang konon merupakan
peninggalan kerajaan Majapahit; beliau ternyata masih ingat aku dan Ranz yang
berkunjung kesini bulan April 2013(click this link). J Kondisi candi masih penuh coret-coretan, demikian juga tugunya.
Yang menyedihkan adalah kita mendapati dua pasang muda-mudi yang sedang
pacaran. L satu pasang di dalam candi, sedangkan
pasangan yang lain kita ‘temukan’ di goa tempat meditasi. L
Jelang pukul 09.30
kita meninggalkan Candi Tugu. Untuk mengakhiri gowes, kita sarapan di satu
warung soto yang terletak di Jalan Indraprasta.
Gowes hari ini
sejauh 22,5 kilometer, menurut sportstracker yang kunyalakan di hape.
Sampai bertemu di
event gomingpai berikutnya. J
GG 14.24 02 Desember
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.