JAMSELIN4S:
BLUSUKAN JOGJA DAB!
Hari
#1: Jogja explore 27 September 2014
Pagi hari, meski dengkul kiriku masih nyeri; aku
menemani Ranz dan Andra gowes ke Kampus Biru – UGM – almamater yang selalu
kurindui. Kita Cuma nunut narsis di papan nama UNIVERSITAS GADJAHMADA, ga pake
masuk ke kawasan dalam kampus. Dari sana kita sarapan di seorang pedagang nasi
gudeg di Jalan C. Simanjuntak, tepat di seberang eks kos yang pernah kutinggali
di tahun 2002-2003, namun sekarang telah berubah menjadi satu kantor.
|
foto di lokasi yang sama kesekian kalinya :D |
|
gudeg, menu sarapan kita |
|
seperti homeless scavengers :P |
|
di atas jembatan Kali Code |
|
Ranz yang ga bisa senyum kalo difoto :D |
Usai sarapan gudeg nan nikmat dan murah itu,
kita bertiga kembali gowes ke arah Malioboro. Kita menuju gedung Kepatihan
untuk daftar ulang, sekaligus mengambil
goody bag yang berisi kaos resmi Jamselin4s, name tag yang dilengkapi dengan
kupon makan, sticker, dll. Guess what? Kita mendapatkan “brunch box” yang
berisi nasi gudeg dan uborampenya. Maka, jadilah kita sarapan dan makan siang
dengan menu yang sama. J
Dari Kepatihan kita balik ke penginapan. Karena
dengkul kiriku masih nyeri – membuatku ga yakin apakah aku bakal bisa ikut
gowes explore Jogja – aku setuju saran Andra untuk minum fatigon dan tidur
sejenak.
|
bersama seliers Bikeberry (Surabaya) |
|
Mas Totok (bergaya, kedua dari kanan) ketua Jogja Folding Bike saat ini |
Sementara aku tidur, Ranz dan Andra memuaskan
hasrat mereka belanja di Malioboro. Untung juga aku tetap stay di penginapan,
karena sekitar pukul 11.00 Lulu datang ke penginapan dan bingung kamar yang
kita inapi di sebelah mana. J
Lulu yang ternyata belum sempat sarapan, sangat bersuka cita waktu kusodori
kotak berisi nasi gudeg. J
Ternyata ... fatigon cukup ajaib bagiku! Meski
hanya istirahat sekitar satu jam setelah minum fatigon, nyeri dengkul kiriku
menghilang! Setelah Ranz dan Andra balik dari jalan-jalan di Malioboro, kita
berempat pun siap-siap. Kurang lebih pukul 12.00 kita gowes ke Kepatihan yang
terletak hanya kurang lebih 200 meter dari penginapan.
|
ada penyusup di belakangku dan aku ga tahu :D |
|
ki-ka : Andra, aku, Ranz, Lulu |
|
ki-ka : Bunda Upik, Nte Ria, aku |
|
Riu, yang biasa kuminta tolong membuat flyer untuk segowangi :) |
|
Pak Sur dari Semarang, bersama seorang peserta WNA |
Dalam agenda explor Jogja, panitia Jamselin4s
telah membagi peserta dalam kelompok-kelompok yang diberi nama jenis-jenis
jajan pasar, seperti wajik, cenil, gatot,
dlsb. Sebenarnya aku masuk ke kelompok wajik,
namun aku, Lulu dan Andra bergabung dengan kelompok Ranz cenil. Dan ternyata di kelompok cenil, berkumpullah 8 makhluk
dimana 6 orang berasal dari Semarang (aku,
Ranz, Lulu, Andra, Rio dan Desi),
satu Om Erwin Sopai dari Surabaya
dan satu lagi, yang kita malah belum sempat berkenalan dari kota mana, yang
pasti dia naik seli brompton. J
Di tengah perjalanan Om Erwin memisahkan diri karena beliau sedang tidak enak
badan sehingga memutuskan untuk kembali ke hotel untuk beristirahat.
|
on the way, siang hari Jogja panaaasss |
|
rombongan Cenil, memecahkan sandi :) |
Pasukan Jogja explore diberangkatkan oleh
panitia mulai jam 13.00. kelompok cenil ketiban sampur untuk menuju Check Point
2 terlebih dahulu, yakni Museum Sandi yang terletak di Kotabaru. Di Museum
Sandi kita diharuskan memecahkan sandi. Dari sana kita menuju Gedung (ex) Purna
Budaya di dalam kawasan UGM. Disini kita diminta berlomba dengan kelompok lain
untuk “berjalan” bersama-sama dari satu titik ke titik lain dimana kita harus
berdiri di atas sebuah keset. It was sooo fun! LOL.
|
permainan di gedung ex Purna Budaya UGM |
Dari UGM, kita melaju ke Pakualaman. Di check
point ini kita harus menghafalkan tiga kalimat yang kata-katanya mirip-mirip. J Meski aku tahu di Pakualaman kita bisa
mendapatkan rujak es krim yang lezat, terpaksa kita tidak mampir jajan karena
harus buru-buru melanjutkan perjalanan ke check point selanjutnya: gedung
Dagadu yang terletak di jalan Gedong Kuning, lumayan jauuuuhhhh, mungkin
sekitar 6 kilometer dari Pakualaman.
|
masih di gedung ex Purna Budaya UGM |
|
di gedung Dagadu, Jalan Gedong Kuning |
|
dagadu Djokdja |
|
Ranz gowes zigzag |
Dari gedung Dagadu, kita balik lagi ke rute yang
kita lewati ketika menuju kesana untuk mampir ke Museum Perjuangan. DI Museum
Perjuangan salah satu dari anggota kelompok diminta naik sepeda zigzag dalam
waktu yang telah ditentukan, kita tidak boleh menurunkan kaki ke atas tanah! J
|
usai bikin puzzle |
Dari Museum Perjuangan kita ke Ex Terminal
Umbulharjo. Usai membuat puzzle (‘tugas’ yang kita terima di ExTe) kita
melanjutkan perjalanan gowes ke arah Tugu untuk ... berfoto ria! Yay! LOL.
Paling lambat seluruh kelompok explore Jogja
harus sudah balik lagi ke Kepatihan sebelum pukul 17.00. Kelompok cenil telah kembali ke tikum pukul
16.30. Lumayaaann, kita berempat (aku, Lulu, Andra, dan Ranz) masih bisa balik
ke penginapan, mandi dan ganti baju agar bersih dan wangi. J
Pukul 18.30 kita telah kembali ke Kepatihan
untuk menikmati suguhan tarian Angguk Kulonprogo dan ... makan malam dengan
menu bakmi Jowo dan sate klathak.
|
daging kambing! |
|
salah satu peserta WNA sedang dikerjain :D |
|
salah satu penari angguk |
|
Rio, salah satu pengunjung yang ditarik salah satu penari untuk nari bersama |
|
saat ngeteh di angkringan KOPI JOSS |
Usai acara hiburan, kurang lebih pukul 22.00
kita berempat meninggalkan Kepatihan – bersama Nte Ria Dardiri dari Jakarta –
untuk mencari ... es teh! Kita pun sempat nongkrong selama kurang lebih satu
jam di salah satu angkringan KOPI JOSS di jalan Mangkubumi untuk ngeteh dan
ngobrol. Sebelum balik ke hotel, kita masih sempat bernarsis ria di Tugu, yang
ternyata super penuh dengan orang-orang yang ingin narsis di salah satu titik
kota Jogja yang tentu merupakan salah satu lokasi favorit untuk berfotoria.
Lebih dari pukul 23.00 kita balik ke penginapan.
Hawa Jogja nan sejuk di malam hari sangat membantu kita untuk tidur nyenyak!
To be continued.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.