Beberapa hari
yang lalu sepulang dari kantor, aku mampir ke seorang pedagang Bakmi Surabaya,
tak jauh dari rumah, kurang lebih 700 meter. Setelah memarkir sepeda, aku
memesan satu porsi capcay goreng, dibungkus, kemudian duduk di salah satu
bangku yang tersedia.
Seorang laki-laki yang nampaknya cukup berumur, menyapaku,
"Sepedaannya sampai mana Mbak?"
Kujawab, "Oh, saya dari kantor Pak,"
"Oh, ke kantor naik sepeda ya? Kantornya dimana?"
tanyanya.
"Di Gombel Pak," jawabku.
"Gombel? Wah ... kuat ya nanjaknya? Atau dituntun waktu
lewat tanjakan?" tanyanya lagi.
"Alhamdulillah saya kuat bersepeda nanjak ke Gombel
Pak," jawabku, sambil meringis. LOL.
"Setiap hari?" kejarnya.
"Oh, tidak kok Pak. Paling tiga kali sampai empat kali
seminggu. Kalo sedang ga mood, ya paling dua kali seminggu," jawabku.
"Lha kalo ga naik sepeda, naik apa ke kantor?"
"Naik sepeda motor lah Pak."
"Lho? Punya motor toh? Kenapa juga harus bersepeda ke
kantor kalo punya motor?" tanyanya heran.
"Sekalian olah raga dong Pak, plus ngirit konsumsi bensin,
dan mengurangi polusi udara." jawabku geli.
Dia manggut-manggut, kemudian pergi setelah pesanannya siap.
GG 10.17 09/10/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.