Tahun ini sudah beberapa kali aku gowes ke Sekatul. Pertama kali di bulan Januari bersama Om Dije, Om Imam, David, dan Ranz. Yang kedua hari terakhir bulan Februari, bersama Tami, Ranz, Om Micky, dan Om Dije. Oh ya, pada waktu itu Rizky sempat menyusul kita, tapi hanya sebentar. Dia datang belakangan namun pulang duluan. :) Aku tidak menulisnya di blog karena ... sampai sekarang aku tidak mendapatkan foto-foto yang dijepret oleh Ranz waktu itu dan aku sendiri tidak memotretnya menggunakan kamera di hapeku. :)
Yang ketiga, aku gowes ke Sekatul sendirian, di awal bulan April. Karena sendirian, aku tidak banyak mampir kemana-mana, bahkan untuk sarapan juga tidak. Aku hanya berhenti satu kali di satu penjual gorengan di kawasan perumahan Jatisari, aku membeli beberapa gorengan dan sempat memakan satu tempe dan dua singkong goreng. Selepas terminal Cangkiran, aku sempat mampir di satu warung untuk membeli air mineral, namun tidak jadi karena hanya ada dalam ukuran botol 1,5 liter. Wah ... entar bikin setang Cleopatra goyang dah. :) Maka aku ga jad beli. Sampai di Sekatul pukul 07.30, very early, pintu pagar sudah dibuka tapi di dapur belum ada kegiatan apa-apa. :) Aku baru memesan makanan sekitar jam 10.00 :)
Yang keempat bersama Ranz, kapan ya? Lupa. :) Kali ini Ranz membawa kamera tapi karena mood-nya sedang jelek, dia sama sekali tidak memotret menggunakan kameranya. Hohohoho ... Kita berhenti sekali, sarapan di warung soto sebelum nanjak Esperanza. Setelah itu mampir di satu minimarket membeli air mineral, namun ga pake ngendon, karena kita langsung melanjutkan perjalanan. Pertama kali Ranz naik Haro, sepeda BMX-nya yang baru, dan perjalanan sangat lancar, beda dengan beberapa tahun lalu waktu Ranz naik Feby, dimana dia ngeluh mulu. :D
Berikut foto-foto yang kujepret waktu aku gowes ke Sekatul sendirian. :)
PS 19.39 28/05/2015
Cari Blog Ini
Kamis, 28 Mei 2015
Rabu, 27 Mei 2015
Gowes ke Wana Wisata Penggaron
Sebagai seorang warga Semarang,
tentu aku pernah dengar nama hutan ini, namun sama sekali belum pernah kesana.
Mungkin jika aku tidak berhobi sepeda, aku belum akan pernah kesini. Hehehehehe
...
22 Mei 2015 pagi itu semula aku mengajak Ranz gowes ke perkebunan kopi Banaran yang terletak tak jauh dari Bawen, arah ke Salatiga. Selain kepengen gowes yang agak jauh, aku juga pengen beli kopi. :)
Namun ternyata dalam perjalanan, mood kita berubah. :p Aku sempat mengajak Ranz mencari lokasi Goa Putri, satu lokasi yang duluuuuuuuuuuu pernah menjadi tujuan hiking aku dengan kawan-kawan lama. (Catat: duluuuuuuuuuuu sekali. LOL.) Goa satu ini terletak tak jauh dari terminal Banyumanik. Tapi ternyata kita tidak menemukannya. Ya sudah, kita melanjutkan perjalanan aja ke arah Ungaran.
Oh ya, kita sempat mampir Tembalang untuk sarapan soto. Ranz yang merasa asam lambungnya kumat, dia minta untuk segera mencari sarapan. Padahal semula rencana mau sarapan di Ungaran (jika jadi ke Banaran).
Wana Wisata Penggaron terletak setelah kita melewati gapura perbatasan Semarang - Ungaran, di sebelah kiri. Dari jalan raya, kita masih harus mengayuh pedal sepeda kurang lebih sejauh 2,5 kilometer.
Sesampai sana ... owalaaaahhhh ... that is really nice! :)
See our pictures aja ya?
Pulangnya kita mampir ke Kampung Nasi, satu rumah makan yang terletak di Jalan Erlangga, bukan untuk makan nasi namun hanya untuk minum es karena siang itu Semarang panas sekali.
Well, jika ingin bertualang ke dalam hutan, berarti, aku ga perlu jauh-jauh gowes ke Semirang. Hihihihi ...
LG 08.55 27/05/2015
22 Mei 2015 pagi itu semula aku mengajak Ranz gowes ke perkebunan kopi Banaran yang terletak tak jauh dari Bawen, arah ke Salatiga. Selain kepengen gowes yang agak jauh, aku juga pengen beli kopi. :)
Namun ternyata dalam perjalanan, mood kita berubah. :p Aku sempat mengajak Ranz mencari lokasi Goa Putri, satu lokasi yang duluuuuuuuuuuu pernah menjadi tujuan hiking aku dengan kawan-kawan lama. (Catat: duluuuuuuuuuuu sekali. LOL.) Goa satu ini terletak tak jauh dari terminal Banyumanik. Tapi ternyata kita tidak menemukannya. Ya sudah, kita melanjutkan perjalanan aja ke arah Ungaran.
Oh ya, kita sempat mampir Tembalang untuk sarapan soto. Ranz yang merasa asam lambungnya kumat, dia minta untuk segera mencari sarapan. Padahal semula rencana mau sarapan di Ungaran (jika jadi ke Banaran).
Wana Wisata Penggaron terletak setelah kita melewati gapura perbatasan Semarang - Ungaran, di sebelah kiri. Dari jalan raya, kita masih harus mengayuh pedal sepeda kurang lebih sejauh 2,5 kilometer.
Sesampai sana ... owalaaaahhhh ... that is really nice! :)
See our pictures aja ya?
Pulangnya kita mampir ke Kampung Nasi, satu rumah makan yang terletak di Jalan Erlangga, bukan untuk makan nasi namun hanya untuk minum es karena siang itu Semarang panas sekali.
Well, jika ingin bertualang ke dalam hutan, berarti, aku ga perlu jauh-jauh gowes ke Semirang. Hihihihi ...
LG 08.55 27/05/2015
Senin, 25 Mei 2015
Gomingpai Seli 2015
Event satu ini terselenggara karena adanya kerjasama yang apik antara RodaLink Semarang, Komselis dan Wifi Corner Jateng-DIY alias Telkomsel pada tanggal 24 Mei 2015.
Tikum di RodaLink yang terletak di perempatan Bangkong alias Jalan Brigjend Sudarto pukul 06.00. Aku dan Ranz yang nyampe lokasi sekitar pukul 06.30 mendapati lokasi yang sepi, ini berarti rombongan yang mengikuti event ini telah diberangkatkan. Untunglah sehari sebelumnya aku memperhatikan poster yang telah beredar selama beberapa minggu untuk memperhatikan rute. Maka kita pun langsung belok ke arah kiri, Jalan MT Haryono, mengejar ketertinggalan kita. Aku ingat tujuan pertama adalah Klenteng Tay Kak Sie. Dan ... benar juga, sesampai disana, kita melihat rombongan pun baru sampai sana.
Meski tajuknya adalah 'gomingpai seli', kulihat ada beberapa yang tidak naik sepeda lipat, misal Denny yang tetap menaiki salah satu sepeda kesayangannya.
Dari Klenteng Tay Kak Sie kita menuju 'wifi corner Jateng - DIY' yang terletak di Jalan Empu Tantular. Disana para peserta dipersilakan mengumpulkan kupon door prize dan mengambil pisang yang disediakan untuk sarapan pertama. Dari sana kita melanjutkan perjalanan memutar ke kawasan Kota Lama. Blame me karena aku tidak hafal nama jalan-jalan yang kita lewati. :)
Dari kawasan Kota Lama, kita ke Jalan Pemuda, yang ternyata sedang dipadati para peserta event Onthelist dalam rangka HUT Kota Semarang. Pasukan gomingpai seli agak terpisah karenanya, sehingga untuk regruping, kita berhenti dulu di depan Lawangsewu sekaligus bernarsis-ria. Selanjutnya menyusuri Jalan Pandanaran, kemudian belok ke arah Kampung Kali.
Point berikutnya adalah 'wifi corner Jateng - DIY' yang terletak di salah satu mini market waralaba yang terletak di Jalan Mayjend Sutoyo alias Kampung Kali.
Dari Kampung Kali kita melintasi Jalan KH Ahmad Dahlan untuk kemudian menuju kantor Telkomsel di Jalan Pahlawan. Sesampai disana kita dipersilakan menikmati bubur ayam, sembari menikmati hiburan lagu-lagu. Acara selanjutnya berupa mendengarkan sambutan, promosi seli terbaru polygon yang diberi nama TERN ... dan bagi-bagi door prize.
UntUnglah rejekiku mengalir deras pagi ini. Hohohohoho ... Dari kupon door prize, aku mendapatkan bidon. Kemudian menjawab "produk wifi yang khusus untuk sekolah" (jawabannya "indischool") aku mendapatkan sebuah payung. Dan ... dari mengirim foto yang dijepret oleh Ranz on the way gowes ke dinding facebook 'wifi corner Jateng - DIY' aku mendapatkan powerbank. YAY!!!
Thanks always for my loved Ranz yang telah memotret sehingga aku mendapatkan powerbank.
LG 14.16 25/05/2015
foto bareng sebelum mulai gowes bareng :) |
di Kelenteng Tay Kak Sie |
Tikum di RodaLink yang terletak di perempatan Bangkong alias Jalan Brigjend Sudarto pukul 06.00. Aku dan Ranz yang nyampe lokasi sekitar pukul 06.30 mendapati lokasi yang sepi, ini berarti rombongan yang mengikuti event ini telah diberangkatkan. Untunglah sehari sebelumnya aku memperhatikan poster yang telah beredar selama beberapa minggu untuk memperhatikan rute. Maka kita pun langsung belok ke arah kiri, Jalan MT Haryono, mengejar ketertinggalan kita. Aku ingat tujuan pertama adalah Klenteng Tay Kak Sie. Dan ... benar juga, sesampai disana, kita melihat rombongan pun baru sampai sana.
Meski tajuknya adalah 'gomingpai seli', kulihat ada beberapa yang tidak naik sepeda lipat, misal Denny yang tetap menaiki salah satu sepeda kesayangannya.
Dari Klenteng Tay Kak Sie kita menuju 'wifi corner Jateng - DIY' yang terletak di Jalan Empu Tantular. Disana para peserta dipersilakan mengumpulkan kupon door prize dan mengambil pisang yang disediakan untuk sarapan pertama. Dari sana kita melanjutkan perjalanan memutar ke kawasan Kota Lama. Blame me karena aku tidak hafal nama jalan-jalan yang kita lewati. :)
Dari kawasan Kota Lama, kita ke Jalan Pemuda, yang ternyata sedang dipadati para peserta event Onthelist dalam rangka HUT Kota Semarang. Pasukan gomingpai seli agak terpisah karenanya, sehingga untuk regruping, kita berhenti dulu di depan Lawangsewu sekaligus bernarsis-ria. Selanjutnya menyusuri Jalan Pandanaran, kemudian belok ke arah Kampung Kali.
Point berikutnya adalah 'wifi corner Jateng - DIY' yang terletak di salah satu mini market waralaba yang terletak di Jalan Mayjend Sutoyo alias Kampung Kali.
di depan Lawangsewu |
Dari Kampung Kali kita melintasi Jalan KH Ahmad Dahlan untuk kemudian menuju kantor Telkomsel di Jalan Pahlawan. Sesampai disana kita dipersilakan menikmati bubur ayam, sembari menikmati hiburan lagu-lagu. Acara selanjutnya berupa mendengarkan sambutan, promosi seli terbaru polygon yang diberi nama TERN ... dan bagi-bagi door prize.
UntUnglah rejekiku mengalir deras pagi ini. Hohohohoho ... Dari kupon door prize, aku mendapatkan bidon. Kemudian menjawab "produk wifi yang khusus untuk sekolah" (jawabannya "indischool") aku mendapatkan sebuah payung. Dan ... dari mengirim foto yang dijepret oleh Ranz on the way gowes ke dinding facebook 'wifi corner Jateng - DIY' aku mendapatkan powerbank. YAY!!!
Thanks always for my loved Ranz yang telah memotret sehingga aku mendapatkan powerbank.
LG 14.16 25/05/2015
aku dan Om Hien, foto yang membawa keberuntungan :) |
Senin, 11 Mei 2015
Gowes Solo
GOWES SOLO
Di postingan ini aku menulis bahwa aku selalu butuh biking mate jika bersepeda jarak jauh, minimal 50 kilometer. To be frank, bukan karena aku butuh teman ngobrol agar aku tidak kesepian (karena sebenarnya aku adalah seorang aloof, penikmat kesendirian) namun untuk jaga-jaga in case terjadi apa-apa dengan sepeda yang kunaiki dan aku ga bisa mengatasinya, kuharap teman seperjalananku bisa membantu. (Shhhttt .. meski sudah bersepeda secara rutin selama tujuh tahun, aku tetap hanya bisa menaikinya, tanpa melakukan apa-apa. Eh, masih mending ding, karena memiliki sepeda lipat, akhirnya aku bisa melipat sepeda. LOL. Pertama kali punya sepeda lipat di awal tahun 2011, aku masih butuh orang lain untuk melipatkannya. LOL.)
Tapi ...
Ada 'perkembangan' lho di kwartal pertama tahun 2015 ini! Akhirnya aku berhasil menghadiahi diri satu kenyataan bahwa aku pun bisa bersepeda jarak jauh sendirian. Yay!
Bermula di pertengahan bulan Maret 2015. 'Mendadak' aku memiliki waktu luang yang lumayan banyak di pagi hari. Gowes solo alias gowes sendirian menempuh jarak lebih dari 50 kilometer pertama yang kulakukan adalah ke alun-alun Demak, hari Selasa 17 Maret 2015. Jarak 30 kilometer pertama dari rumah ke alun-alun kutempuh dalam waktu 90 menit, dengan kecepatan rata-rata sekitar 23 km per jam. Baliknya lebih lama, meski hanya jarak 10 menit karena traffic lebih ramai ketimbang berangkat. Jarak yang kutempuh pp 60 kilometer.
Jl. Kaligawe, berangkat |
di depan masjid agung Demak |
otw balik Semarang |
Hari Rabu 18 Maret 2015 aku bersepeda ke arah Timur, yakni Purwodadi. Semula aku 'menantang' diri untuk menuju Stasiun Kedungjati dimana ada tanjakan yang harus kulalui. :) Namun, karena permukaan jalan Semarang - Grobogan ternyata tidak semulus jalan Semarang - Demak, dan badan jalan yang lebih sempit, aku harus lebih 'struggling' ketimbang ketika aku gowes ke Demak, aku tidak bisa menempuh jarak 30 kilometer dalam waktu hanya 90 menit, aku ganti arah: Mrapen. :) Di pertigaan Gubug, aku mengambil arah kiri. Tak ada satu tanjakan pun jika menuju Mrapen. :)
Berangkat dari rumah sekitar pukul 05.15 aku sampai Mrapen sekitar pukul 08.00, padahal jarak tempuh hanya 38 kilometer. Hohohoho ... Sesampai Mrapen, aku hanya motret Cleopatra beberapa jepret, kemudian aku langsung balik kanan. Di Gubug, aku mampir di sebuah warung soto untuk sarapan. Disini aku istirahat lumayan lama, kurang lebih 45 menit, sarapan sambil ngubek2 hape dan sempat scribbling di diary. (Sepedaan sendiri, aku tetaplah si Nana yang hobi corat coret diary.)
di jalan penghubung Semarang - Grobogan |
di seberang jalan masuk ke Mrapen |
Cleopatra bersanding dengan api abadi Mrapen :) |
Perjalanan pulang butuh waktu berapa lama ya? Ga ingat. Namun karena siang itu panas banget, rasanya Gubung - Semarang jauuuhhh banget. LOL. Jarak yang kutempuh hari ini 80 kilometer. Dan aku bangga pada diriku sendiri, menempuh jarak 80 kilometer sendirian. Untunglah Cleopatra yang menemaniku gowes baik-baik saja, hanya remnya agak bermasalah maka tarikannya agak berat. :)
Setelah itu, aku sempat beberapa kali gowes ke alun-alun Demak sendiri, namun belum ke Mrapen (sendirian) lagi. Yang ada bareng lima teman lain, seperti yang bisa dibaca di postingan yang ini. :)
Aku masih menyimpan hasrat gowes ke Stasiun Kedungjati sendirian, atau berdua dengan Ranz. :)
LG 08.51 09/06/2015
Langganan:
Postingan (Atom)