Cari Blog Ini

Jumat, 16 Januari 2015

Samori Piknik ke Sekatul

Gegara tidak bisa mengikuti seluruh rangkaian bikepacking bareng-bareng, mood bersepeda jauh masih membuatku sakau. Setelah yakin bahwa Ranz bisa berwiken di Semarang, aku woro-woro di grup B2W Semarang di facebook tentang rencana ini. Alhasil, selain kita berdua, ada lagi David, Om Djoko, dan Om Imam yang ikut gowes. Aku, Om Djoko, dan Om Imam naik mtb, Ranz naik Austin, seli 20" sedangkan David naik BMX.

Berkumpul di Tugumuda sekitar pukul 06.30, foto-foto sejenak, kita berlima langsung berangkat sekitar pukul 06.45. Aku memilih rute yang tidak begitu menantang (baca => Jatibarang) karena ada David yang naik BMX. (Ternyata David sangat perkasa di tanjakan-tanjakan yang kita lewati meski "hanya" naik BMX. :) Dari Tugumuda kita menuju Barat, bunderan Kalibanteng, lurus ke Barat hingga perempatan pasar Jrakah, kita belok kiri.

Tanjakan pertama yang cukup menantang adalah BPI. Ternyata yang kukhawatirkan -- David kesulitan di tanjakan -- sangat tidak beralasan. David melewatinya dengan sangat manis! Wow! Tanjakan berikutnya Esperanza. FYI, aku justru yang paling keteteran. (Padahal sudah cukup lama aku ingin gowes ke Sekatul dengan naik Cleopatra karena aku yakin aku akan melibas semua tanjakan dengan nyaman damai sentosa, LOL. But in fact I was wrong. Hiks ... Kalau boleh aku memberi excuse, pagi itu aku mendadak terserang diare. Mau membatalkan rencana jelas tidak mungkin; Ranz yang akan kuberi sampur melaksanakan rencana ini tentu ngambeg berat. Maka, mau tidak mau aku harus berangkat.)

Meskipun begitu, ketika Ranz menawari kita ke BSB aja, ga usah ke Sekatul (yang jaraknya 3 kali lipat dari pada Pusponjolo - BSB), aku menolaknya. Aku bayangkan 3 teman yang lain pasti kecewa jika kita tidak jadi ke Sekatul. Maka, you can imagine, sepanjang perjalanan aku harus menahan perut kram! :( 

Kita sampai di Sekatul pukul 10.20. Sembari beristirahat kita menikmati makanan sederhana yang kita pesan. Pemandangan di depan mata kita -- kita berada di gazebo Kiai Slamet -- sangat menyenangkan. Kita benar-benar menikmati kebersamaan ini. 

Sayangnya perutku terasa semakin membuatku tidak nyaman. 

Perjalanan pulang yang seharusnya sangat menyenangkan -- karena didominasi turunan -- tidak bisa kunikmati sepenuhnya. Hiks ... Aku akhirnya menyerah tidak melanjutkan perjalanan sesampai BSB. Usai foto-foto di patung kuda, aku terpaksa menerima tawaran teman-teman untuk naik taksi. Perutku benar-benar ga mau berkompromi lagi. Untunglah Ranz naik Austin yang bisa dilipat dan ditaruh di bagasi taksi. Sebagai ganti Ranz naik Cleopatra.

Anyway, aku masih penasaran gowes ke Sekatul lagi dengan naik Cleopatra. Hohohohoho ... 

GG 09.00 16/01/2015






























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.