Selain bersepeda, kegiatan yang terhubung dengan
alam yang kusukai adalah trekking, menyusuri jalan setapak yang ada di dalam
hutan.
Semarang – kota dimana aku tinggal bisa dikatakan
sebagai kota yang cukup memiliki lanskap yang komplit, dataran, tanjakan, dekat
dengan pantai atau laut, namun juga tidak jauh dari gunung. Maka berbahagialah
para pesepeda di Semarang yang tidak akan mudah bosan dengan trek yang ada.
Dataran dan tanjakan ada di dalam kota. Jika sudah bosan dengan trek jalan
raya, meluncurlah ke daerah pinggiran, misal Gunung Pati, Boja, dan Ungaran.
Hari Sabtu 21 Maret aku ditawari Ranz – sobat
sepeda yang paling sering menemaniku bersepeda – untuk bersepeda ke daerah
Ungaran, yakni ke Curug Semirang. Mengingat sudah cukup lama juga kita tidak
trekking, aku setuju dengan tawarannya. Oh ya, biasanya jika kita trekking ke
Semirang, kita berangkat naik sepeda motor. Jadi, baru kali ini kita bersepeda
ke Semirang. YAY! Aku naik sepeda Cleo 2.0 keluaran Polygon tahun 2012, sedangkan Ranz naik wimcycle.
mulai mendaki tanjakan Gombel |
Kita berangkat sekitar pukul setengah tujuh pagi
dari kos Ranz yang terletak di daerah Pasar Bulu. Tanjakan pertama dengan
elevasi yang lumayan adalah Jalan S. Parman. Kemudian trek campur datar dan
rolling hingga kita sampai di satu daerah yang disebut Kaliwiru, disini kita
menanjak lagi. Sedikit dataran usai melewati Jalan Teuku Umar, kita kembali
bertemu tanjakan Gombel, satu tanjakan yang lumayan ‘mengerikan’ bagi para
newbie. J
Lepas dari Gombel, trek kembali campuran antara
datar dan rolling hingga Ungaran. Kita sempat mampir sejenak untuk sarapan di
satu warung sederhana, cukup satu piring berdua agar perut tidak kosong karena
perjalanan masih lumayan panjang.
Usai sarapan, kita melanjutkan perjalanan. Sebagai
pertanda, ketika kita bertemu dengan Hotel Ungaran Cantik di sebelah kiri
(ingat kita dari arah Semarang), menyeberanglah, ada jalan belok kanan.
Susurilah jalan ini hingga kita akan menemukan petunjuk menuju Curug Semirang.
menapaki jalan menuju kawasan curug Semirang |
pemandangan yang berupa bonus |
jalan setapak yang lumayan sempit |
Setelah belok, trek naik turun, tidak tajam. Namun
setelah kita mendekati kawasan Curug Semirang, trek tanjakannya kian curam, dan
badan jalan cukup sempit. Aku yang naik sepeda gunung keluaran polygon seri
Cleo 2.0 harus memindah gigi satu satu agar kuat gowes sampai tempat parkir. J Makluuum.
J
Berangkat pukul 06.30, istirahat sarapan di
Ungaran sekitar setengah jam, kita sampai di pelataran parkir Curug Semirang
pukul 10.50, padahal jarak yang kita tempuh hanya 25 kilometer saja. Hahahaha
... Salahkan saja tanjakan demi tanjakan yang harus kita lewati. Hahahaha ...
Ranz nanjak |
nanjak nanjaaakkk |
XC sebentar :) |
tampilan sepeda cleo 2.0 dari belakang :) |
Dan ... trekking pun mulai! Yuhuuuu ... (Oh ya,
kita memarkir sepeda kita di dekat loket penjualan karcis.) Jarak yang harus
kita tempuh tidak terlalu jauh, hanya kurang lebih 1 kilometer dari loket
pembelian tiket masuk sampai ke curug alias air terjun. Trek di kawasan wana
wisata ini tidak terlalu sulit dilewati, hanya kadang licin jika baru saja
turun hujan. Saat aku dan Ranz kesana sehari sebelumnya hujan baru saja
mengguyur bumi Semarang dan sekitarnya, jadi ya maklum jika trek yang kita
lewati lumayan licin. Satu sungai kecil yang kita sebrangi pun airnya mengalir
lumayan deras.
Kita berjalan cukup santai, kadang berhenti untuk
menikmati pemandangan hehijauan dengan suara burung berkicau atau sejenis
binatang serangga yang suaranya sangat keras terdengar. Benar-benar alami.
Karena hari Sabtu itu adalah hari libur Nasional,
suasana di sekitar air terjun lumayan rame pengunjung. Banyak di antara mereka
yang bermain-main di bawah air terjun, sementara sebagian yang lain menonton. J
Sekitar dua jam kemudian aku dan Ranz sudah balik
ke tempat kita memarkir sepeda. Setelah pamitan pada si Bapak penjaga loket
penjualan karcis, kita mulai menikmati “bonus”: turunan!!! Yayyyy. Jika
berangkat trek yang kita lewati kebanyakan tanjakan, pulangnya tentu
sebaliknya, turun! Yeah, masih ada tanjakan satu dua, namun tetap tidak
mengurangi keasyikan dalam menikmati bonus. J
Kita sampai kos Ranz sekitar jam 15.00 dengan hati
senang dan puas!
LG 14.59
26/03/2015
Tulisan ini diikutsertakan dalam event Polygon Blog Competition #2
Kata Kunci “SEPEDA, SEPEDA GUNUNG, SEPEDA LIPAT, TOKO SEPEDA, HARGA SEPEDA dan JUAL SEPEDA”
Tulisan ini diikutsertakan dalam event Polygon Blog Competition #2
Kata Kunci “SEPEDA, SEPEDA GUNUNG, SEPEDA LIPAT, TOKO SEPEDA, HARGA SEPEDA dan JUAL SEPEDA”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.