BIKECAMPING
PULAU PANJANG – JEPARA
Minggu
11 Desember 2016
Honestly aku tidak bisa tidur nyenyak karena alas tidurku
keras; meski Ranz telah menyediakan kantong tidur. LOL. Waktu aku bangun
sekitar pukul 04.30; ketika melongok ke luar tenda; di luar kulihat ada Avitt,
Uak, Tami, dan Edy. Hesti dan Dwi di tenda berwarna oranye (katanya Avitt
semula juga di dalam tenda, namun kemudian pindah keluar menjelang fajar).
Affrel, Arif, dan Wachid di tenda berwarna kuning.
Aku membangunkan Ranz untuk menyambut sunrise. Akan
tetapiiiiiiiiiii ... mendung terus menerus menggantung di ufuk Timur hingga
pukul enam pagi. No sunrise view this morning! LOL. Apa boleh buat? LOL. Padahal
kita cukup duduk-duduk saja di depan tenda kita lho.
Pagi itu Ranz memasakkanku nasi goreng plus oseng sardin
buat sarapan. Oh ya, kita beli nasi putih empat bungkus di warung (dekat toilet
umum) yang telah buka sejak pagi hari. Yang lain masak mie instant goreng. Tami
juga memasak oseng sardin buat makan yang lain-lain, selain buat dirinya
sendiri dan Uak. (ehem ...) sebagian memasak air buat bikin kopi, teh, dan
coklat.
Kita santai-santai sampai kita merasa bahwa panas sinar
mentari mulai menyengat. :D Pengunjung ke Pulau Panjang pun kian ramai.
Beberapa kelompok campers lain sudah berkemas sejak sebelum pukul 07.00. Hingga
ketika para pengunjung (yang baru menyeberang) datang, mereka memandang kita
dengan pandangan heran. LOL. Sebagian bertanya, “Camping disini sejak semalam
ya? Ga takut ada ular?” LOL. Sebagian lain heran memandang sepeda-sepeda kita.
LOL. Kok ya sempat-sempatnya nyebrang dengan membawa sepeda. LOL. Bahkan ada
satu rombongan yang meminta ijin untuk berfoto dengan sepeda-sepeda kita
sebagai properti. :D
Setelah selesai membereskan tenda (panas telah benar-benar
menyengat, meski baru pukul 10.00), kita gantian berkeliling pulau dengan
bersepeda; karena barang-barang kita perlu dijaga. Usai keliling pulau, kita
baru kepikiran foto-foto bareng di pinggir pantai. LOL. Wajah sudah gosong
terbakar sinar mentari pagi yang menyengat. LOL. Mana harus ngantri lagi dengan
yang lain-lain. LOL. (Mau foto pagi-pagi kok belum mandi. LOL. Mana lapar,
pingin sarapan dulu. LOL.)
Sekitar pukul 11 kita berbaris menuntun sepeda dengan
membawa pannier dll menuju dermaga. Butuh waktu sekian puluh menit untuk
memasukkan sepeda dan barang-barang lain ke dalam perahu. Demikian juga ketika
mengeluarkannya dari perahu setelah kita sampai Pantai Kartini.
Sekitar pukul 12 kita meninggalkan Pantai Kartini. Demi
menghemat waktu dan tenaga, kita memutuskan untuk cari mobil pickup untuk
loading. (Kebetulan Uak juga harus buru-buru pulang karena panggilan kantor.)
kita loading hanya sampai Trengguli, demi memenuhi undangan orangtua Affrel
untuk mampir ke rumah mereka di Karangtengah – Demak.
Ketika kita turun di jalan lingkar Demak, hujan turun.
(Wachid ikut mobil pickup lagi dan turun di daerah Jebor.) Setelah memasang
pannier di rak boncengan masing-masing plus menutupinya dengan cover bag, kita
kembali mengayuh pedal. Hanya kita berdelapan kali ini: aku, Ranz, Tami, Dwi,
Hesti, Edy, Arif dan Affrel. Uak yang buru-buru pulang ke Semarang didampingi
Avitt yang juga merasa harus segera pulang.
Di rumah Affrel, kita dijamu teh panas yang rasanya
menghangatkan tenggorokan dan perut, setelah kita kehujanan. :D Selain itu juga
ada nasi + ayam bakar yang yummy plus buah salak dan jeruk. (Waaahhh ...
lumayan menghemat pengeluaran! LOL.)
Sekitar pukul 16.45 kita melanjutkan perjalanan kembali ke
Semarang. Affrel pun ikutan kita gowes bareng, meski oleh orangtuanya dia
dirayu untuk naik mobil saja, bareng mereka yang juga akan kembali ke Semarang
selepas maghrib. Namun Affrel lebih memilih bersepeda bersama teman-temannya. Good boy! J
Alhamdulillah perjalanan pulang lancar. Kita terus mengayuh
pedal diiringi gerimis yang kadang menderas. Di kawasan Kaligawe kita harus
melewati genangan banjir. Namun karena kita sudah basah sejak dari Demak, it
was not a big deal. LOL.
Kita berpisah di Jalan Pemuda. Aku, Ranz, Edy, dan Arif
beriringan ke arah rumah Dwi. Hesti dan Tami ke arah Jalan P. Tendean, lanjut
ke rumah masing-masing. Affrel terus menuju Sampangan. Di rumah Dwi, kita
mengambil tenda yang telah diantarkan kesana oleh Avitt sebelum dia mengantar
Uak ke Gunung Pati. Selanjutnya, aku, Ranz dan Edy ke arah BKB, mengembalikan
tenda yang kita sewa. Dari sana, Edy lanjut pulang ke rumah. Aku mengantar Ranz
ke kosnya.
Legaaaaaaaaa. J meski,
well, camping lebih melelahkan sih ketimbang menginap di penginapan. LOL. Sekali-sekali
gapapa laaah. :D
See ya in the next bikecamping adventure! Yuhuuu ...
(lagi??? hohohohoho ...)
LG 14.48 14/12/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.