Frankly
speaking sudah lamaaaa aku tidak bersepeda sendirian di pagi hari karena satu
alasan sepele, malas.
LOL. Ketika memulainya kembali beberapa minggu yang lalu, aku pun melakukannya
dengan jarak yang ... well ... hanya berkisar sekitar 10 – 15 kilometer. J Bergantian naik Austin, Snow White,
dan Cleopatra.
Tanggal 21
Maret 2017 kebetulan mood-ku sedang (lumayan) bagus untuk bersepeda agak
jauhan. Ehem ... well, minimal sampai alun-alun Demak deh, kan sekarang disana
ada satu spot foto baru, tulisan SIMPANG ENAM DEMAK. J Jadi kalo kesana, ga melulu motret
sepeda dengan latar belakang masjid agung Demak melulu. :D Aku meninggalkan
rumah sekitar pukul 05.40, naik Cleopatra, dengan kecepatan sedang aku menuju
Kaligawe. Syukurlah ‘feel’nya lagi bagus jadi ya enak saja gowesnya.
Sekitar
pukul 07.10 aku sampai di alun-alun Demak. Wah ... lumayan, meski sudah lama
tidak gowes (sendirian) ke alun-alun Demak, aku masih bisa mengkover jarak
kurang lebih 30 kilometer dalam waktu 90 menit, sehingga ini berarti aku
bersepeda dengan kecepatan rata-rata (cukup) 20 km/jam. (Tahun 2015 duluuu, aku
bisa bersepeda ke alun-alun Demak seminggu sekali, untuk latihan enduro.
Kegiatan ini berhenti ketika ada kecelakaan yang menimpa salah satu pesepeda,
salah satu pemilik saham E-Plaza meninggal karena tertabrak truck dalam
perjalanan gowes ke Demak. Konon almarhum waktu itu menghindari lubang.)
Setelah
memotret Cleopatra di spot foto baru, aku ke Tembiring, ke warung soto tempat
aku dkk mampir sarapan jike lewat Demak, semenjak event Gowes Kartini. J (Shhhttt ... di tahun 2015 dulu aku
ga pernah mampir sarapan jika gowes ke Demak sendirian, setelah motret sepeda,
sebagai saksi dokumentasi, LOL, aku langsung putar balik ke Semarang lagi.)
Kali ini aku mampir sarapan karena memang kelaparan. Plus ... karena ‘feel’
mengayuh pedal Cleopatra terasa enak pagi itu, aku ingin lanjut gowes ke Kudus!
Jika diingat-ingat, Cleopatra belum pernah kuajak ke Kudus, padahal Orenj, Snow
White dan Austin sudah sampai sana! :D it
was high time, eh? LOL.
Sekitar
pukul 08.00 aku melanjutkan perjalanan menuju Kudus. Sempat diterpa kebosanan
dalam perjalanan melewati jalan lurus dan datar seperti itu. :D kebosanan ini
mengingatkanku ketika aku dan para ‘velogirls’ mbolang ke Cirebon, kita
mengatasi kebosanan dengan menikmati gerombolan anak2 yang mengadu keuntungan
mendapatkan telolet dari para supir truck/bus. Setelah itu, kita sendiri yang
berburu telolet dengan mengacung-acungkan jari kepada para supir. LOL.
Pukul 09.00
aku sampai perbatasan masuk kota Kudus. Motret Cleopatra di ‘gerbang’
perbatasan itu tentu wajib hukumnya. :D setelah beberapa jepretan, aku lanjut
ke alun-alun Kudus. Sengaja aku tidak mampir ke Menara Kudus, cukup di SIMPANG
7 KUDUS saja buat motret Cleopatra. J
Aku sempat
mampir ke satu mini market untuk membeli air mineral, mengisi bidon yang
kosong. Aku juga membeli satu roti sari roti rasa kapucino. Sesampai alun-alun
Kudus, aku motret Cleopatra beberapa jepretan.
Aku lupa
pukul berapa aku meninggalkan alun-alun Simpang 7 itu, kembali ke arah Semarang.
Setelah melewati perbatasan masuk kota Kudus, aku langsung merasakan dorongan
angin dari depan yang membuat kayuhan pedal sepeda terasa lebih berat ketimbang
waktu berangkat. Wah! Ok, fine! Cuaca kian siang, kian panas, plus angin
membuat sepeda terasa lebih berat.
Dalam
perjalanan, mendadak cuaca yang semula panas, berubah mendung, dan dengan cepat
hujan pun turun. Untunglah aku membawa mantel. Mempersiapkan mental bakal
kehujanan sampai Semarang. LOL. Bakal basah kuyup nih. LOL.
Jika ketika
berangkat aku bisa mengusahakan kecepatan kayuhan pedal sepeda sampai sekitar
25 km per jam, pulangnya aku mentok hanya di angka 18km/jam, paling cepet hanya
20 km/jam. Ya sudah, yang sabar saja Na. LOL.
Dalam
perjalanan pulang ini ternyata aku digoda hujan. LOL. Hujan sempat berhenti,
karena malas berhenti, aku tetap mengenakan mantel. Hingga cuaca kembali cerah,
sinar matahari kian ramah menjamah, dan aku nampak aneh di mata orang karena
tetap mengenakan mantel. LOL. Agar tidak terlalu mencolok, aku pun akhirnya
‘mengalah’, berhenti, melepas mantel, melipatnya, dan memasukkannya ke dalam
tas pannier.
Namun
ternyata ga pakai lama. Belum ada 4 kilometer, hujan turun lagi. LOL. Aku
memilih berhenti dan mengenakan mantel lagi. LOL. Kurang lebih 5 kilometer
kemudian, hujan berhenti. LOL. Aku berhenti untuk istirahat dan melepas mantel
di minimarket, kurang lebih 3 kilometer jelang sampai alun-alun Demak.
Kebetulan air mineral di bidon juga sudah habis. Disini, aku tergoda antara
beristirahat yang cukup, atau kembali buru-buru pulang agar bisa sampai rumah
dan istirahat ‘yang sesungguhnya’. LOL. Aku memilih yang kedua. Setelah
menghabiskan sari roti rasa kapucino yang kubeli di Kudus, aku melanjutkan
perjalanan.
Sekitar
pukul 13.00 aku sampai Kaligawe. Cuaca mendung, tak lagi hujan. Sempet
kepikiran untuk mampir ke Karang Doro. Namun akhirnya kubatalkan, langsung
pulang saja deh.
Sampai rumah
sekitar pukul 13.20. hwahhh ... leganyaa!
Bravo to
myself! Bersepeda menempuh jarak 114 kilometer sendirian itu ‘prestasi’ yang
lumayan buatku. Well, next time lagi ya Na! :D yuhuuu. LOL.
LG 16.16
11042017
Mantap mbak nana, 115 km. Ak yg cowok aja baru kuat 65 km, kudus - waduk gembong pp dg track naik turun. Pengen gowes k smg, blm keturutan.
BalasHapussuwun telah dolan kesini :)
HapusMantap mbak nana, 115 km. Ak yg cowok aja baru kuat 65 km, kudus - waduk gembong pp dg track naik turun. Pengen gowes k smg, blm keturutan.
BalasHapus