Cari Blog Ini

Selasa, 23 Mei 2017

Viking Biking : the event!

VIKING BIKING perdana di kota SEMARANG

The D-day

Aku dan Ranz sampai di gubernuran sekitar pukul 04.45. nte Ria, om Bravo, om Poetoet, dan om Nuge sudah sampai disana, mengawasi sepeda-sepeda diset. Sepeda-sepeda ini adalah produk UNITED yang akan digunakan tamu-tamu VIP yang tidak membawa sepeda.

Christiania bikes :)

Sekitar pukul 05.30 mbak Ary mencariku, untuk menyerahkan jersey viking biking, hasil ‘kesaktian’ bu Lia dari Bappeda meminta Bank Jateng untuk mensponsori membuat jersey, untuk diberikan kepada para pesepeda yang datang dengan membawa nama ‘bike to work Semarang’. Berhubung jumlahnya sangat terbatas, kita tidak bisa memberi semua orang. Pada hari itu sendiri, aku mengenakan jersey viking biking hadiah B2W Pusat, jersey yang sama dengan yang dikenakan pak Casper, dubes Denmark. J


sebagian sepeda sponsor United

Sekitar pukul 06.00, pasukan bersepeda diberangkatkan oleh pak gubernur dengan ditandai lambaian bendera. Di baris terdepan ada pak Casper, pak Ganjar, pak Hendi, om Poetoet, dll. Banyak pesepeda yang rebutan ingin sejajar dengan pak Casper dan pak Ganjar, mungkin agar selalu masuk frame jika difoto. LOL.

Rute yang kupilih – setelah pak Ian ESP3 mengatakan pak duber ingin mengunjungi Gereja Blenduk dan Lawangsewu – adalah dari gubernuran kita menuju Simpanglima Jl. Ahmad Yani – Jl. MT Haryono – Bubakan – Kota Lama – Jl. Pemuda – Lawangsewu – Jl. Pandanaran – Taman Pandanaran – Jl. Trilomba Juang – Taman KB – gubernuran.

Meski pak dubes kurang berkenan jika ada voejrider, namun demi kenyamanan tamu negara selama perjalanan, pihak Bappeda tetap bekerjasama dengan polantas, selain dengan dishub dan satpol pp. Voejrider dari polantas yang membuka jalan, ‘pasukan dishub’ dan satpol pp yang sebagian mengenakan jersey VB senantiasa berada di kitaran pak dubes dan pak gubernur.

Barangkali rombongan peserta VB yang jumlahnya ratusan orang itu sedikit mengganggu lalu lintas para orangtua yang sedang mengantar anak-anak berangkat sekolah (sekitar jam 06.00 – 07.00) semoga tidak ada yang nggerundel ya jika para pesepeda ‘hampir’ memenuhi seluruh badan jalan, saat lewat di Jl. MT Haryono.

Sesampai Kota Lama, kita berhenti di Gereja Blenduk; selain berfoto bersama dengan latar belakang Gereja yang kondang ini, pak gubernur juga mengajak pak dubes untuk masuk ke gereja sebentar.

Setelah dirasa cukup, kita melanjutkan perjalanan, tujuan selanjutnya adalah polder Tawang, Kedubes Denmark memang tertarik untuk membantu pengelolaan sampah yang ada di Semarang, selain penanggulangan banjir.

Meninggalkan kawasan Kota Lama, jam menunjukkan lewat dari pukul 07.00. traffic yang biasanya penuh di kawasan Jl. Pemuda karena anak-anak sekolah telah berlalu. Rombongan pesepeda lancar melewati Jl. Pemuda, hingga sampai Lawangsewu. Pihak pengelola Lawangsewu telah mendapatkan kabar bahwa pak gubernur akan mampir membawa tamu negara, maka pagi itu, kita bisa masuk ke halaman depan gedung peninggalan Belanda. Disini, selain berfoto-foto, banyak insan pers yang menggunakan kesempatan ini untuk mewawancarai pak gubernur dan pak dubes.

Dari Lawangsewu, kita belok ke arah Jl. Pandanaran. Rombongan masuk gerbang belakang gubernuran menjelang pukul 07.30, tepat seperti prakiraanku. Sebagian peserta ada yang langsung cabut untuk berangkat ke kantor masing-masing, ada yang tetap stay untuk menikmati kudapan yang disediakan oleh pihak umum pemprov.

Dan pihak-pihak yang sibuk mempersiapkan ini itu pun lega karena acara telah terselenggara dengan lancar dan sukses. Alhamdulillah.

Siap-siap saja jika pak Casper ingin mengulang kesuksesan VB di Semarang tahun depan. J


LG 11.11 23052017







































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.