VIKING BIKING perdana di kota
SEMARANG
The D-day
Aku dan Ranz sampai
di gubernuran sekitar pukul 04.45. nte Ria, om Bravo, om Poetoet, dan om Nuge
sudah sampai disana, mengawasi sepeda-sepeda diset. Sepeda-sepeda ini adalah
produk UNITED yang akan digunakan tamu-tamu VIP yang tidak membawa sepeda.
Christiania bikes :) |
Sekitar pukul 05.30
mbak Ary mencariku, untuk menyerahkan jersey viking biking, hasil ‘kesaktian’
bu Lia dari Bappeda meminta Bank Jateng untuk mensponsori membuat jersey, untuk
diberikan kepada para pesepeda yang datang dengan membawa nama ‘bike to work
Semarang’. Berhubung jumlahnya sangat terbatas, kita tidak bisa memberi semua
orang. Pada hari itu sendiri, aku mengenakan jersey viking biking hadiah B2W
Pusat, jersey yang sama dengan yang dikenakan pak Casper, dubes Denmark. J
Sekitar pukul 06.00,
pasukan bersepeda diberangkatkan oleh pak gubernur dengan ditandai lambaian
bendera. Di baris terdepan ada pak Casper, pak Ganjar, pak Hendi, om Poetoet,
dll. Banyak pesepeda yang rebutan ingin sejajar dengan pak Casper dan pak
Ganjar, mungkin agar selalu masuk frame jika difoto. LOL.
Rute yang kupilih –
setelah pak Ian ESP3 mengatakan pak duber ingin mengunjungi Gereja Blenduk dan
Lawangsewu – adalah dari gubernuran kita menuju Simpanglima Jl. Ahmad Yani –
Jl. MT Haryono – Bubakan – Kota Lama – Jl. Pemuda – Lawangsewu – Jl. Pandanaran
– Taman Pandanaran – Jl. Trilomba Juang – Taman KB – gubernuran.
Meski pak dubes
kurang berkenan jika ada voejrider, namun demi kenyamanan tamu negara selama perjalanan, pihak Bappeda tetap bekerjasama
dengan polantas, selain dengan dishub dan satpol pp. Voejrider dari polantas
yang membuka jalan, ‘pasukan dishub’ dan satpol pp yang sebagian mengenakan
jersey VB senantiasa berada di kitaran pak dubes dan pak gubernur.
Barangkali rombongan
peserta VB yang jumlahnya ratusan orang itu sedikit mengganggu lalu lintas para
orangtua yang sedang mengantar anak-anak berangkat sekolah (sekitar jam 06.00 –
07.00) semoga tidak ada yang nggerundel ya jika para pesepeda ‘hampir’ memenuhi
seluruh badan jalan, saat lewat di Jl. MT Haryono.
Sesampai Kota Lama,
kita berhenti di Gereja Blenduk; selain berfoto bersama dengan latar belakang
Gereja yang kondang ini, pak gubernur juga mengajak pak dubes untuk masuk ke
gereja sebentar.
Setelah dirasa
cukup, kita melanjutkan perjalanan, tujuan selanjutnya adalah polder Tawang,
Kedubes Denmark memang tertarik untuk membantu pengelolaan sampah yang ada di
Semarang, selain penanggulangan banjir.
Meninggalkan kawasan
Kota Lama, jam menunjukkan lewat dari pukul 07.00. traffic yang biasanya penuh
di kawasan Jl. Pemuda karena anak-anak sekolah telah berlalu. Rombongan
pesepeda lancar melewati Jl. Pemuda, hingga sampai Lawangsewu. Pihak pengelola
Lawangsewu telah mendapatkan kabar bahwa pak gubernur akan mampir membawa tamu
negara, maka pagi itu, kita bisa masuk ke halaman depan gedung peninggalan
Belanda. Disini, selain berfoto-foto, banyak insan pers yang menggunakan
kesempatan ini untuk mewawancarai pak gubernur dan pak dubes.
Dari Lawangsewu,
kita belok ke arah Jl. Pandanaran. Rombongan masuk gerbang belakang gubernuran
menjelang pukul 07.30, tepat seperti prakiraanku. Sebagian peserta ada yang
langsung cabut untuk berangkat ke kantor masing-masing, ada yang tetap stay
untuk menikmati kudapan yang disediakan oleh pihak umum pemprov.
Dan pihak-pihak yang
sibuk mempersiapkan ini itu pun lega karena acara telah terselenggara dengan
lancar dan sukses. Alhamdulillah.
Siap-siap saja jika
pak Casper ingin mengulang kesuksesan VB di Semarang tahun depan. J
LG 11.11 23052017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.