Selasa 22 Desember 2020
Aku bangun sekitar pukul setengah
enam pagi. Iseng2 keluar, melongok jalan di Gang Kinanthi itu. Mendadak aku
pingin jalan-jalan, aku pun balik ke kamar, mengambil kacamata, tab untuk
menyalakan strava, dan aku pun keluar. Aku berjalan ke arah Barat, hingga tiba
di satu perempatan, aku belok kiri. Jalan beberapa ratus meter, aku sudah sampai
di pinggir Selokan Mataram, jika belok kanan aku akan melewati jembatan baru
Selokan Mataram. Loh, Gedung Lengkung dimana ya? Ternyata gedung Pasca Sarjana
ini terletak di sebelah kiri dari jalan tempat aku keluar. Aku pun berjalan
hingga Jalan Kaliurang. Ketika melihat ada seorang penjual gudeg di pinggir
jalan, aku beli satu bungkus dengan lauk telur, harganya sepuluh ribu rupiah.
Setelah itu, aku menyeberang, masuk
ke arah jalan Kenari (kalau tidak salah), kemudian jalan hingga ada jalan kecil
belok kiri, aku lewat situ. Terlihat ada dapur RM Gudeg Yu Djum disitu. Ketika
keluar di satu gang, ternyata aku sudah sampai di Gang Megatruh, samping Gang
Mijil mantan kos lamaku dulu. Aku balik ke arah Jalan Kaliurang, kemudian balik
ke arah Gang Kinanthi, kembali ke penginapan. Saat sarapan, Ranz masih molor,
lol. Kutawari sarapan, dia ga mau, padahal masakannya lumayan enak lho.
Sekitar pukul sembilan kita
meninggalkan penginapan. Setelah menemani Ranz sarapan di satu warung makan di
pinggir Selokan Mataram, kita mampir di satu gerai JNE untuk mengirim sebagian
barangku ke Semarang, kita kembali susur selokan lagi, ke arah Timur. Ranz
benar-benar sudah nampak fit. Dia tidak mengeluh punggungnya atau pun heart
rate yang tercatat di smart watch yang dia pakai.
Kita sampai di Candi Sambisari
sekitar pukul setengah 11. cuaca cukup mendung. Kita melihat lumayan banyak
pengunjung Candi, padahal biasanya sepiii. To my surprise, Ranz menawariku
masuk ke area Candi. Yeayyy. Kali ini ada tulisan peringatan pengunjung
dilarang naik/masuk ke candi. Terakhir aku dan para gadis pelor kesini tahun
2016 kita masih bisa masuk candi.
Selesai mengitari candi, kita keluar,
mampir jajan di angkringan 'langganan' tiap kita mampir kesini. Sekitar pukul
setengah 12 kita lanjut ke arah Timur. Sayangnya Candi Sari ditutup untuk umum.
:( padahal aku sudah berencana untuk
meditasi di dalam. Dari Candi Sari kita mampir jajan es dawet Ngudi Rasa yang
terkenal itu.
Saat melanjutkan perjalanan ke Hotel
Galuh, mendadak cuaca terasa panas. Awan hitam telah pergi dibawa angin. Tanpa
kesulitan kita mendapatkan satu kamar di Hotel Galuh. Harga kamar standard
dipatok pada harga Rp. 375.000,00. ternyata, saat itu, kita lah 'satu-satunya'
tamu yang menginap.
Kita pun check in dan istirahat. Aku
bilang ke Ranz untuk ke Candi Plaosan sekitar pukul empat sore.
Kita keluar jam setengah 4, makan
siang/sore di satu RM yang berjualan bakso di pinggir jalan raya, entah mengapa
Ranz ngidam makan bakso kali ini. Setelah makan bakso, kita ke Candi Plaosan.
To our disappointment, di jalan sebelah Timur candi ramai orang nongkrong, ada
yang membawa kamera lengkap dengan lensa tele, tapi banyak juga orang-orang
yang 'hanya' nongkrong2. sebelum pukul enam sore, kita sudah balik ke hotel. I had
to prepare myself for my online class at 19 - 21.
Rabu 23 Desember 2020
Sebenarnya aku ingin masuk ke Candi
Plaosan, tapi aku juga ingin memanfaatkan kolam renang hotel, lol. Maklum sudah
sekitar 2/3 tahun aku tidak berenang. Pandemi ini membuatku kian tidak berani
ke kolam renang umum. Usai berenang, aku juga harus cepat-cepat mempersiapkan
diri kembali ke Solo karena aku sudah janji pada Angie untuk pulang ke Semarang
malam itu. Plus, aku ingin mampir ke 'Café' NGGONE MBAHMU, milik seorang kawan
sepedaan.
Sekitar pukul sembilan kita
meninggalkan hotel Galuh setelah sarapan nasgor dari hotel. Mampir di satu
gerai oleh-oleh yang terletak tak jauh dari situ, kemudian balik lagi ke hotel
karena topinya Ranz ketinggalan, lol. Setelah itu baru kita melaju ke arah kota
Klaten.
Beda dengan bulan Oktober lalu, kita
kehujanan dari area Plaosan sampai Solo, kali ini kita disinari sang mentari
dengan terik. Panas sekali. Saking lamanya tidak merasakan sinar matahari yang
terik, aku sampai terasa seperti diingatkan, "Begini lho Na rasanya
bersepeda jarak jauh dalam kondisi panas terik," lol.
Sebelum pukul 10.00 kita sudah sampai
di NGGONE MBAHMU COFFEE ROASTERY. Owh, ternyata bukan 'hanya' café usaha Om
Purnama dengan istri tecintanya Nte Irwanti, namun 'coffee roastery'. Untunglah
Om Pur ada di 'kantornya' itu, ternyata beliau tidak bertempat tinggal disitu.
Om Pur menyambut kita dengan hangat, kemudian mengajak ngobrol tentang kopi,
roasting, memilih biji kopi yang bagus, dll, dll.
Setengah 12 kita meninggalkan NGGONE
MBAHMU, melanjutkan perjalanan. Ranz menawari apakah kita akan makan siang di
Klaten atau nanti saja sesampai Solo. Ya tentu saja aku memilih langsung makan
siang. Kita mampir di satu RM dengan salah satu menunya 'sop ayam', kita juga mampir
disini, saat bersepeda Solo - Jogja
bulan Oktober lalu. Cuma waktu itu kita mampir sarapan, kali ini mampir makan
siang, dan kita memilih menu yang sama. :)
Usai makan siang, kita terus
menggeber sepeda sampai Solo. Pantatku tidak mengeluh pegal meski tetap duduk
di sadel baruku yang cantik namun ukurannya sempit untuk pantatku yang lebar,
lol. Ranz pun tetap nampak baik-baik saja.
Pukul dua siang kita sampai Jongke.
Pukul empat sore kita makan (lagi!) lol di warung makan adiknya Ranz. Sekitar
pukul enam lebih, kita ke pool travel. Tepat pukul tujuh malam, travel yang
kunaiki meninggalkan pool. Selain aku, ada seorang penumpang lagi yang baru
datang 5 menit sebelum travel berangkat. Cuaca cerah. Sampai Semarang pun cuaca
tetap cerah. Alhamdulillah.
Tahun 2021 kira-kira kita dolan
kemana lagi ya? Kondisi pandemi covid 19 yang belum mereda nampaknya belum
memungkinkan komunitas2 sepeda lipat untuk mengadakan agenda 'gowes ultah
komunitas'. Ya, apa boleh buat. Semoga kita semua tetap sehat, kuat dan terus
'dimampukan' dalam segala hal. Semoga Indonesia mampu melewati pandemi ini
dengan tegar dan berhasil. Amiiin.
PT 56 18.35 28 Desember 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.