SEGOWANGI
48
Di awal tahun 2018
ini penyelenggaraan segowangi telah mencapai angka ke-48! Alhamdulillah. Layak
dirayakan ya? Bentar lagi ulang tahun yang keempat! Yuhuuu ... Sayangnya, yang
biasa mencetuskan ide untuk ngapain sedang super sibuk mempersiapkan hal-hal
yang berhubungan dengan pekerjaannya. Well, yes, Ranz sibuk melulu akhir-akhir
ini.
Sebenarnya Ranz
sudah melontarkan ide ke aku sih, tinggal aku iyain atau engga. :D gantian
akunya yang juga sibuk memilah dan memilih harus ngapain. :D (ngeles ini
judulnya!)
Atas usul Ahok KW
alias Kie Kie Qiut, tema segowangi kali ini adalah “Segowangi welcoming Chinese New Year”
. Imlek masih beberapa minggu lagi sih, tapi kata “welcoming” kan bisa
digunakan jauh-jauh hari juga kan ya? Dan ... alhamdulillah Avitt si empunya
toko virtual BikeVitGarage a.k.a Ratu Krapyak sempat
membuatkan flyer. (Shhttt ... dengan alasan aku ga ingin terus menerus
merepotkan Riu yang selama lebih dari dua tahun telah
membuatkan flyer segowangi, namun sialnya aku tak bisa membuatnya sendiri, LOL,
aku kadang menunggu Avitt menawarkan diri membuatkan flyer. Hihihi ...)
Untuk dress code aku
spontan memilih warna merah merona. (lha padahal di bulan Desember aku memilih
warna merah ngejreng. Kekekeke ... apa bedanya?) Sedangkan untuk rute
(ternyata) agak mirip dengan rute segowangi47. Yaitu, balaikota – tugumuda – jalan Sugiyopranoto –
jembatan Banjirkanal Barat (berputar) – jalan Indraprasta – jalan Imam Bonjol –
Stasiun Poncol – Stasiun Tawang – Kota Lama – jalan Pekojan – Klenteng Tay Kak
Sie (photo session) – jalan Pekojan – jalan Gajahmada – jalan Pemuda –
balaikota.
Hari Jumat siang itu
Semarang cukup panas. Sore sedikit mendung, namun tidak ada tanda-tanda hujan. Ketika
aku dan Ranz sampai di balaikota sekitar pukul 18.40, sudah terlihat beberapa
pesepeda, misal Arifsandro dan seorang kawan kerjanya; duh mereka rajin sekali.
:D Tak lama kemudian om Leo datang. Waaahhh J
Pukul tujuh malam
sudah kuhitung sudah lebih dari 30 orang berkumpul. Alhamdulillaaah. Banyak
juga kulihat wajah-wajah baru. J Melihat yang datang sudah cukup banyak, om Leo pun mulai
mengejarku untuk segera berfoto-foto bersama untuk kemudian mulai gowes. Waduw
... padahal beberapa rekan yang rumahnya lumayan jauh yang sudah mengabari
sedang on the way belum nampak batang hidungnya je. Akhirnya aku mengajak
teman-teman berfoto bareng terlebih dahulu.
Ketika foto bareng
ini, setelah beberapa kali jepretan, mendadak hujan turun. Hwaaa ... Ranz yang
membawa lensa baru untuk kameranya langsung kabur menyelamatkan diri. LOL.
Kawan-kawan pun langsung mengikuti. Kita berteduh ke teras balaikota!
Saat menunggu hujan
berhenti, beberapa kawan pun datang. Iin datang dikawal Kie Kie Qiut, dan yang
lain-lain. Ada dua pesepeda yang pernah mengajakku ngobrol di bengkel ADI BIKE
di samping RST datang. Waaah ... mereka tahu dari mana yak? J
drama apakah ini? :p |
Ternyata, hujan
malam ini terus datang dan pergi, sesuka hati. J tiap kali kita melihat hujan mulai reda, kita sudah mau
mempersiapkan sepeda untuk dinaiki, eh, hujan turun lagi. Begitu terus menerus
hingga pukul sembilan malam. Waktu aku mau mengajak Ranz nekad bersepeda di
bawah guyuran air hujan, dia bilang, “Aku ga mau basah, entar malam kan aku
langsung balik ke Solo. Aku ga mau sakit.” Duh ... tubuhnya memang akhir-akhir
ini tak lagi water proof. LOL. Ya sudah. Aku mengalah. J Dan nampaknya yang lain pun juga ogah
kehujanan kala bersepeda malam-malam. J
Menjelang pukul
sembilan malam, ketika kulihat ga ada tanda-tanda hujan akan benar-benar
berhenti, kecuali mungkin hanya untuk sementara, aku membubarkan pasukan. Ini
pun setelah beberapa kawan meninggalkan lokasi. Yang pertama pulang adalah Om
Leo dengan seorang perempuan, mungkin keponakannya, dengan mengendarai sebuah
mobil yang datang menjemput. Kemudian Om Andy yang mengenakan jersey
bertuliskan WESEL POS (ternyata pensiunan Kantor Pos) juga pulang. Dia datang
ke balaikota naik mobil, jadi dia cukup mencantolkan sepeda di bike rack yang
dia pasang di belakang mobil. Ada juga dua pesepeda lain yang memanggil taksi,
kemudian pulang duluan. :D
Duuuhhh ... maaf ya
kawan-kawan. Malam ini kita hanya bersilaturrahmi di teras balaikota, tanpa
bersepeda keliling kota bersama-sama. Semoga di bulan Februari nanti lebih
bersahabat (cuacanya). Suwun telah meluangkan waktu untuk hadir ke balaikota
dan ngobrol-ngobrol dengan riang gembira.
LG 12.50 29/01/2018