Day 1 Jumat 15 September 2017
Pagi hari beberapa
dari ‘seksi repot’ benar-benar repot: memasang umbul-umbul di sekitar Wisma
Perdamaian yang kita gunakan sebagai tempat pendaftaran ulang, sekaligus ngecek
lokasi itu. Avitt dan Tami memasang petunjuk arah di kawasan Gunung Pati
sekaligus survey rute terakhir sebelum rute itu benar-benar terpilih untuk
acara utama hari Sabtu 16 September. Kita terpaksa melakukan sedikit modifikasi
karena di satu jalan yang sebelumnya kita pilih ternyata telah dipasangi tenda
biru, akan ada acara disitu pada hari Sabtu 16 September. Sebagian seksi repot
lain di Jl. Menteri Supeno, melanjutkan mengurusi goodie bag. Sebagian yang
lain sibuk membawa barang-barang yang harus berada di Wisma Perdamaian
menjelang pukul 15.00; waktu yang telah kita tentukan kita mulai menerima
pendaftaran ulang.
Pendaftaran Ulang
Usai shalat Dzhuhur,
sekitar pukul 12.30 aku telah sampai di Wisma Perdamaian. Lokasi terlihat telah
cukup ramai dengan para tamu peserta, baik yang dari luar kota, maupun dari
dalam kota. Untuk memudahkan para lipaters mendaftar ulang, 1000 lebih peserta
kita bagi menjadi 10 ‘booths’. 1 booth melayani sekitar 100 peserta.
Menjelang pukul
16.30 Avitt dan Tami baru balik dari tugas memasang petunjuk arah di kawasan
Gunung Pati. Mereka langsung bergabung dengan seksi repot di Wisma Perdamaian;
tugas utama Avitt mengurusi para peserta yang memesan merchandise 7amselinas
untuk cod.
Night Ride
Prakiraan kita untuk
night ride ini adalah tidak semua peserta 7amselinas akan ikut; dengan alasan
(1) bagi mereka yang memilih berangkat ke Semarang dengan bersepeda tentu lelah
sehingga mereka akan memilih beristirahat mengingat trek pilihan panitia
7amselinas keesokan hari cukup menantang (2) sebagian peserta belum sampai
Semarang. Ini sebab kita tidak memilih rute yang jauh, cukup untuk sedikit
mengenal Kota Lama Semarang, terutama bagi mereka yang baru kali ini berkunjung
ke Semarang. Bagi yang sudah pernah ikut dua event tingkat Nasional yang
diselenggarakan oleh Komselis (Semarang
Seline Banjir, dalam rangka
ultah Komselis yang ketiga di tahun 2012; dan Joglosemar 2
bulan Maret 2014), Kota Lama selalu menjadi salah satu tujuan utama untuk night
ride.
Kritik untuk diri
sendiri: dengan alasan yang tertulis di paragraf di atas, kita panitia memang
tidak begitu mempersiapkan diri untuk, misal, membagi peserta dalam kelompok-kelompok,
kemudian menugasi rekan-rekan tertentu untuk menjadi marshall di
kelompok-kelompok itu.
Setelah melihat
beberapa vlog yang beredar di dunia maya, aku baru ngeh ternyata yang ikut
night ride 7amselinas banyak juga ya? Banyak dari mereka yang ternyata telah
mengenal Semarang, sehingga meski mungkin sempat nyasar di jalan-jalan tertentu
yang waktu itu super padat, tidak ada kabar seorang peserta pun yang hilang di
tengah jalan. J
Juga banyak peserta
yang sengaja memisahkan diri dengan komunitas masing-masing untuk menikmati
suasana malam hari kota Semarang, sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Menghadapi fenomena ini kita panitia tidak bisa melakukan apa-apa kecuali ikut
bersenang diri bahwa para peserta tahu apa yang mereka inginkan dan melakukannya
dengan orang-orang yang membuat mereka secara penuh menikmati Semarang.
To be continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.