GOWES
BATIK 2017
Pada hari Minggu 1 Oktober, bersama dengan (minimal) 20 kota
lain, B2W
Semarang mengadakan gowes Minggu pagi dengan mengenakan busana
batik, untuk ikut memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada hari Senin 2
Oktober 2017.
Karena ketidaktahuanku bahwa Balaikota digunakan sebagai venue
upacara Hari TNI setiap tanggal 1 Oktober, aku tetap menetapkan Balaikota sebagai
titik kumpul GOWES
BATIK kali ini. Alhasil, di pagi hari itu, suasana sedikit chaotic.
Tidak ada penyelenggaraan CFd (car free day) di Jalan Pemuda, di balaikota
sangat ramai orang-orang yang akan ikut mengikuti upacara Hari TNI. Kita pun
tergusur karena tempat kita berkumpul, digunakan peserta upacara untuk
berbaris, sebelum mereka masuk ke halaman balaikota. Kita pindah ke trotoar di
depan SMA N 3 Semarang, yang ternyata bukan pilihan yang pas karena kita lihat
kawan-kawan yang lewat, mencari kita, tidak melihat kita yang di seberang. LOL.
Akhirnya kita harus berdiri di jalan raya, untuk melambai-lambaikan tangan agar
kita terlihat. J
Pukul 06.45 para peserta upacara TNI semua telah masuk ke
halaman balaikota. Maka trotoar di depan balaikota pun kembali kosong. Kita
kembali kesana, untuk foto-foto, sebagai dokumentasi, sebelum kita mulai
bersepeda bareng.
Aku meminta Dhany Sus yang tinggi besar untuk menjadi road
captain, agar mudah terlihat para pesepeda yang ada di belakangnya. LOL. Oh ya,
selain beberapa personil B2W Semarang a.k.a Semarang Velo Girls, ada
kawan-kawan Komselis, dan Bissec, para senior (karena usia mereka telah senior J), juga ada 3 tamu istimewa. Satu orang, yang
menaiki sepeda lipat brompton, kebetulan sedang dolan ke Semarang, mengetahui
event ini, beliau langsung gabung. Satu orang datang dari Kudus. Beliau orang
ROBEK (B2W ROmbongan BEKasi) yang kebetulan sedang bertugas di Kudus, langsung
cus menuju Semarang selepas shalat Subuh demi ikut bersepeda dengan mengenakan
baju batik. Satu lagi, tante Ais, yang asli Jakarta dan sedang ditugaskan di
Semarang sejak Lebaran, ikut bergabung.
Pukul 07.00, usai beberapa jepretan, kita mulai mengayuh pedal
sepeda masing-masing. Dari balaikota kita menuju Tugumuda, kemudian kita belok
ke arah barat, Jalan Sugiyopranoto. Sesampai Jalan Suyudono, Dhany Sus mengajak
kita belok kiri, menyusuri jalan itu, hingga sampai sungai Banjirkanal, kita
belok kanan, menyusuri Jalan Basudewa. Sesampai jembatan Banjirkanal Barat,
kita belok kiri, untuk kemudian masuk ke Jalan Jendral Sudirman.
Setelah melewati pasar Karangayu, beberapa puluh meter di
depan, di traffic light, kita belok kanan, masuk ke Jalan Anjasmoro. Lurus
hingga pintu gerbang PRPP, kita berhenti sejenak untuk merapikan barisan (agar
tidak ada yang tercecer), dan foto-foto. Om-om dan tante Bissec sebagian
pamitan akan memisahkan diri jika kita akan masuk ke Jalan Indraprasta.
Setelah meninggalkan Jalan Madukoro, kita belok ke Jalan
Indraprasta, Imam Bonjol, Kota Lama, dan kita mampir ke polder Tawang, untuk
foto-foto. Setelah itu, lanjut ke Jalan Cendrawasih, belok kiri, di perempatan
Sayangan, kita belok kanan, menuju Bubakan. Tujuan akhir kita adalah Kampung
Batik, sesuai dengan tema kita kali ini : GOWES BATIK.
Setelah foto-foto di kampung yang dinding-dindingnya dihiasi
mural bermotif batik, kita melanjutkan mengayuh pedal sepeda ke warung (susu)
Karangdoro. Bagi penyuka susu, mereka kesini tentu akan memesan susu. Bagi yang
bukan peminum susu – seperti aku – cukup pesan es teh saja. J
Kita berpisah disini. Setelah masing-masing cukup puas dengan
minuman pilihan masing-masing, dan ngemil secukupnya, sebagian dari kita melanjutkan
perjalanan kembali ke Jalan Dr. Cipto (sedikit contra flow dari warung susu
Karangdoro), sebagian lain lagi ke arah Kota Lama, om Robek
yang dari Kudus, (duh, lupa nanya namanya) ke arah stasiun Tawang karena
menitipkan mobilnya parkir disitu.
Sampai bertemu di kisah gowes bareng lain lagi. Terima kasih
partisipasinya nggih.
LG 12.56 02/10/2017
vlog karya Ranz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.