Cari Blog Ini

Jumat, 09 Oktober 2020

Virtual Jamselinas X: Samori ke Tara Farm Sukoharjo

 Samori ke Tara farm, Sugihan Bendosari Sukoharjo


 


Akhirnya, waktu yang ditentukan oleh panitia Jamselinas X Magelang untuk bersepeda dalam rangka berjambore namun (disarankan) sepedaannya di kota masing-masing pun tiba! Yippeee!  Aku bisa saja sih bersepeda di kota Semarang, sendiri. Akan tetapi, aku memilih dolan ke Solo, dan bersepeda bersama Ranz di kota kelahirannya itu.

 

 

Sebenarnya panitia 'mewajibkan' para peserta jamselinas X untuk hanya sekali bersepeda dengan jarak tempuh minimal 30 kilometer, tanpa ada batasan minimal/maksimal waktu bersepeda. Namun, aku dan Ranz menyempatkan diri bersepeda dua kali, hari Sabtu 03 Oktober 2020 dan Minggu 04 Oktober 2020.

 

 

Sabtu 03 Oktober 2020

 

 

Dengan semangat bersepeda namun terhalangi rasa malas bangun pagi, lol, pagi itu aku dan Ranz baru meninggalkan rumahnya yang terletak di Laweyan pukul setengah delapan. Aku sudah ketularan Ranz malas bangun pagi saat weekend. Hihihi …

 

 

Seperti biasa, kita sarapan di rumah makan soto Hj. Fatimah yang terletak di Jl. Bhayangkara, sekitar 2,5 kilometer jauhnya dari rumah Ranz. Aku yakin rasa nikmat soto ayam disini mengalahkan rasa nikmat soto ayam dimana pun juga. Hohoho … saking nikmatnya, aku tak merasa perlu menuangkan kecap dalam mangkuknya. Es teh/teh hangat disini pun khas rasa nikmat teh Solo yang ada rasa sepet namun sedap itu. Setelah sarapan, kita langsung melanjutkan perjalanan menuju arah Sukoharjo. Satu tujuan kupilih karena aku tergoda setelah melihat unggahan satu akun di instagram, yakni Tara Farm yang terletak di kawasan Sugihan, Bendosari, Sukoharjo.

 

 

Baru bulan Agustus 2020 lalu kita bersepeda ke Wonogiri -- yang jika kesana kita lewat Sukoharjo -- maka rasanya (sebenarnya) kurang ada greget bersepeda ke arah sini (lagi dan lagiiii). Akan tetapi, rasanya aku sudah dipelet rasa ayam goreng Mbah Karto Tembel je, yang membuatku selalu ingin mengajak Ranz kesini. Hihihi … untunglah aku 'menemukan' Tara Farm, hingga, well, minimal kita ada tujuan baru.

 

 

Ranz sama sekali tidak merasa perlu ngecek google map, hingga kita masuk daerah 'perkotaan' Sukoharjo. Tak jauh dari kantor Bupati Sukoharjo, Ranz baru mengajak aku berhenti sebentar untuk ngecek google map. Setelah ngecek peta, kita melanjutkan perjalanan, Ranz mengajak belok kiri lewat Universitas Veteran Bangun Nusantara, yang kebetulan terletak tak jauh dari kita berhenti untuk ngecek google map.

 

 

Setelah beberapa kali ngecek google map, dan foto-foto dong dalam perjalanan mencari lokasi Tara Farm, akhirnya tibalah kita berdua di satu dukuh yang namanya membuatku terpesona: 'Sugihan'. Apakah nama ini serupa doa agar orang-orang yang tinggal di dukuh itu menjadi 'sugih' alias kaya? Hihihi … daerah yang benar-benar masih mengesankan desa! Meski tentu jalan menuju kesana telah diaspal, kecuali jalan yang menuju Tara Farm, kurang lebih 500 meter.

 

 

Tara Farm merupakan satu kebun jahe, banyak tanaman jahe di lokasi wisata utama disitu. Untuk dekorasi agar lokasi tersebut cukup instagrammable, pengelolanya (orang-orang lokal?) memasang payung-payung cantik selain hiasan seperti bola-bola yang digantung. Untuk masuk ke lokasi utama, seorang pengunjung hanya dibebani membayar duaribu rupiah. Di samping lokasi utama, ada lokasi kuliner sederhana, jenis makanan yang dijual misal cilok, mie ayam, bakso, kethoprak,; sedangkan jenis minuman seperti es teh, es degan, es nutrisari, dll. Untuk parkir, pengunjung bebas memberi uang berapa saja asal ikhlas.

 

 

Kita disini sekitar satu jam, untuk jajan dan foto-foto. Setelah itu, kita melanjutkan perjalanan, kembali ke arah kita datang, di jalan raya propinsi yang menghubungkan Surakarta dan Wonogiri. Ranz menawari untuk mampir makan siang di satu gerai fastfood di Solo Baru, tapi aku tetap memilih ke rumah makan ayam goreng Mbah Karto dong. Gerai fastfood itu ada dimana-mana, Semarang juga banyak. Tapi rumah makan ayam goreng Mbah Karto kesayangan Jan Ethes cucu presiden Jokowi, hanya ada di Sukoharjo! Hahahahah …

 

 

Ketika kita berada di Tara Farm, sempat gerimis sebentar, namun ternyata di pusat kota Sukoharjo hujan yang turun cukup membuat genangan air di banyak lokasi! Dan, saat aku dan Ranz makan siang, hujan pun turun lagi. Usai makan, hujan telah berhenti, kita pun melanjutkan perjalanan, kembali ke Solo.

 

 

Di kawasan Solo Baru, tak jauh dari lokasi satu gerai fastfood yang biasanya kita mampir untuk aku beli iced coffee, aku terjatuh; ban depan Austin kesangkut ban belakang Petir. Aku yang meleng melihat ke arah antrian mereka di drive thru fastfood itu, ga lihat Ranz memelankan kayuhan pedalnya. Perasaan jatuhku ga terlalu keras, namun dada sebelah kananku sakit banget je. :(  ambil nafas panjang terasa berat sekali. :( untunglah aku masih bisa melanjutkan gowes sampai Laweyan.

 

 

Malam itu kita tidak kemana-mana, leyeh-leyeh saja.

 

 

PT56 14.21 05-Oktober-2020

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.