Cari Blog Ini

Sabtu, 27 Februari 2016

Gowes Pitulungan JFB

Pitulungan merupakan kependekan dari pit-pitan ulang tahun kepitu kalau aku tidak salah ingat. LOL. Event ini memang diselenggarakan dalam rangka ulang tahun ketujuh JFB alias Jogja Folding Bike, satu wadah berkumpulnya para penggemar sepeda lipat di kota Jogja. Tikum di bunderan UGM, yang nampaknya merupakan salah satu lokasi favorit untuk memulai gowes teman-teman Jogja. Di event Jogja Attack (Maret 2011) kita juga mulai gowes dari titik yang sama.

Aku dan Ranz yang menginap di satu penginapan tak jauh dari titik kumpul ini telah sampai di lokasi pukul enam pagi, setelah sempat nongkrong sejenak buat ngopi di angkringan di seberang RS Panti Rapih Jogja. Beberapa komunitas seli yang dipastikan hadir di event ini adalah Komselis, Semarang, Bikeberry, Surabaya, Seli Solo Raya, Solo dan SelB, Bandung. Plus ada satu komunitas seli baru dari kota Magelang yang menamai diri sebagai C5 (baca => seli Ma dimana Ma adalah singkatan dari Magelang). Mungkin ada juga dari kota-kota lain, misal Jakarta (IDFB) namun gegara aku tak melihat penampakan orang-orang Jakarta yang kukenali wajahnya jadi ya begitu deh. LOL. Komselis diwakili oleh tak lebih dari 5 orang, Seli Solo Raya hadir dengan banyak selier, mungkin untuk menunjukkan bahwa mereka tetap eksis dan solid setelah beberapa minggu sebelumnya kudengar rumor bahwa mereka pecah setelah perhelatan akbar Jamselinas 5. (Yang bikin rumor kurang kerjaan kali ya? hohohoho ...) Bikeberry diwakili oleh beberapa orang saja, bahkan Nte Maya hadir sendiri tanpa didampingi suami tercinta, Om Erwin. Ini karena seminggu setelah tanggal 21 Februari para selier dari bikeberry bakal 'menyerbu' kota Jogja demi menghadiri wedding day anggota bikeberry.

bersama Om Totok dan Nte Dyah





Peserta yang hadir -- menurut catatan panitia ada hampir 200 orang -- dibagi dalam 10 kelompok. Aku masuk kelompok ketujuh yang berisi orang-orang yang hobi narsis sepanjang jalan, walhasil kita pun disalip oleh kelompok-kelompok yang diberangkatkan setelah kelompok kita. LOL.

Titik akhir gowes ada di Angkringan yang terletak di Jalan Kaliurang Km 12,5. Namun jangan dibayangkan kita 'hanya' bersepeda sepanjang kurang lebih 8 kilometer saja (dari bunderan UGM yang terletak di kilometer 4). Sportstracker di hape yang kunyalakan menunjukkan jarak tempuh gowes ini adalah 21 kilometer. Mohon jangan bertanya rutenya lewat mana saja karena meski duluuuu aku pernah tinggal di kota Jogja dengan mengantongi kartu mahasiswa UGM, aku bukan, eh, belum, pehobi dolan. Aku adalah mahasiswa manis yang dolannya hanya kos - kampus - perpus. LOL.














Di angkringan tempat diselenggarakan acara ulang tahun, kita disuguhi jajanan khas 'desa' mulai dari arem-arem saat kita datang, hingga tumpeng yang terbuat dari jajan desa seperti thiwul, gethuk dan teman-temannya. :) Selain acara ulang tahun, JFB juga menyelenggarakan 'pemindahan kekuasaan', eh, regenerasi dari ketua lama Mas Totok ke ketua baru nte Dyah Purwanti. ahhh ... iri aku, di JFB regenerasi ini berjalan mulus, so far. :)

Cuaca cukup bersahabat karena mentari bersinar tidak terlalu terik, dan tidak ada rerintik gerimis, apalagi hujan. Acara selesai sekitar pukul 11.30.










Semula aku pingin ditemani Raditya untuk gowes ke Kaliurang, namun karena Ranz yang khawatir kita kemalaman balik ke Solo, kita ga jadi janjian dengan Radit. Namun, mengetahui acara usai pukul 11.30, Ranz akhirnya menerima usulku untuk balik ke Solo dengan gowes. Padahal semalaman hingga pagi dia terus merayuku untuk balik ke Solo naik kereta saja. LOL. Aku juga membatalkan menginap di rumah Detta, satu sobatku yang tinggal di Jalan Kaliurang km 8 karena sakaw mbolang. LOL.

Kisah lanjutannya kutulis di postingan setelah ini. :)

IB180 17.51 27/02/2016









foto bareng sebelum meninggalkan arena

Pra Gowes Pitulungan JFB : bernostalgia Semarang - Joga

Sesekali aku dan Ranz gowes di Jogja bukan karena gabung event spesial, seperti Jogja Attack (Maret 2011), Joglo Attack (Mei 2012), ngikut event 'raceplorer' (Juni 2013) J150K (November 2013), menghadiri undangan Om Poetoet untuk sesekali meramaikan Jogja dalam JLFR (Desember 2013), atau event besar Jamselinas (September 2014). Kali ini kita pertama kali bergabung di ultah JFB alias Jogja Folding Bike. Tumben ya? :D ... ini sebagai 'substitute' tidak bisa ikut gowes ke Purwokerto yang diadakan oleh IDFB tanggal 13-14 Februari 2016 karena kita sama-sama merasa tidak enak untuk mbolos dari pekerjaan di hari Sabtu. Yak, alasan kita simpel sekali ya buat kita yang biasanya 'hobi' ngabur dari pekerjaan demi jalan-jalan, eh, sepedaan di luar kota. LOL.

Nah, karena kita sekali-sekali  merasa bertanggung jawab untuk terus turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa hari Sabtu 20 Februari kita berangkat dari kota masing-masing, seusai kita menyelesaikan tugas. Aku berangkat dari Semarang, naik bus dari Sukun, satu 'terminal' kecil di ujung Selatan kota, Ranz naik kereta api dari stasiun Purwosari. Aku sempat melakukan 'pemanasan' dengan gowes dari Semarang bawah ke Sukun, kurang lebih 11 kilometer, dengan melewati tanjakan Jalan S. Parman, Kaliwiru, Jalan Teuku Umar hingga Gombel. Elevasi sekitar 279 mdpl. Ini kulakukan demi naik bus dari Sukun, bukan naik J**lo***** karena ... kepingin masuk terminal Jombor setiba di Jogja. Hihihihi ...





Bus yang kutumpangi meninggalkan Sukun sekitar pukul 14.00. Setelah aku ditemani sinar mentari nan demikian terik ketika menapaki tanjakan demi tanjakan (sekali-sekali membuat perjalanan gowesku terdengar dramatis LOL), eh, ga lama setelah bus yang kutumpangi meninggalkan kota Semarang, hujan mengguyur bumi. Ciamik sekali. LOL. Aku pun kedinginan di dalam bus gegara kaos yang kukenakan masih terasa basah karena keringat. LOL.

Maksud hati ingin terus melek sepanjang perjalanan, namun apa daya ternyata selepas Bawen, aku tertidur pulas. LOL. Sesekali terbangun, ketika bus akan mulai nanjak Jambu, namun aku ga sempat menemukan tulisan "Awas tanjakan ... siapkan ganjel ban". LOL. Aku juga sempat melihat lokasi dimana aku dkk beristirahat waktu gowes rame-rame ke Magelang di awal tahun 2015 lalu, dimana aku galau setelah mendapatkan kabar dari anakku yang sakit dan ingin aku menyudahi bikepacking segera. :D



Bus sampai terminal Jombor pukul 17.00. Sempat clingak clinguk kesana kemari mencoba mengenali suasana, dengan membandingkan kondisi Jombor saat ini dengan terakhir kali aku 'terdampar' di Jombor, sebelum fly over di kawasan itu jadi. Hujan nampaknya baru usai di Jogja karena jalanan masih penuh dengan genangan air disana-sini.

Dalam perjalanan menuju Bunderan UGM -- Ranz menungguku disana -- aku melewati jalan yang dulu kulewati naik bus, termasuk melewati gang untuk menengok satu bangunan di kawasan Terban, tempat aku pernah kos puluhan tahun lalu, kemudian muncul di Jalan C. Simanjuntak, untuk kemudian belok kanan menuju bunderan UGM.

Setelah bertemu Ranz, kita ke Lekker Je untuk melakukan pendaftaran ulang, mengambil kaos event, dan slip untuk door prize dan makan siang. Dari Lekker Je, kita ke penginapan, di Sagan GK V, one nostalgic area too, karena dulu sobatku  zaman kuliah S1 pernah ngekos di daerah sini.

Malam itu kita ga kemana-mana selain keluar makan malam.

IB180 17.13 27/02/2016

Sabtu, 06 Februari 2016

Segowangi 24


Segowangi alias Semarang Gowes Jemuwah Bengi telah mencapai penyelenggaraan yang ke-24! Yuhuuuu :)

Kali ini segowangi kita selenggarakan pada tanggal 29 Januari 2016 dengan tema : "Semua pesepeda adalah teman". Apa pun sepedamu, ketika kita bersepeda, maka kita semua sama adanya. :) Meski di bulan Januari ini kota Semarang telah diguyur hujan sesekali, tepat di hari Jumat Pon mendung pun tak mampir, dan di malam harinya cuaca terang benderang, tanpa perlu pawang hujan! Ciamik yaaa?

Ada beberapa wajah baru yang terlihat dan itu selalu merupakan kado indah buat kita, wajah-wajah yang senantiasa muncul di Jumat terakhir tiap bulan. :) Atau kemunculan teman yang telah beberapa bulan absen gegara kesibukan juga merupakan hal yang membahagiakan.

Untuk dress code kupilihkan jersey atau kaos berwarna oranye, agar ngejreng. :) Dan senangnya banyak juga pesepeda yang muncul dengan kaos atau pun jersey berwarna oranye.

Berikut foto-foto hasil jepretan Ranz. :) Thanks a million my best one :)