Cari Blog Ini

Jumat, 14 Februari 2014

Gowes Menengok Jejak-jejak Pithecanthropus Erectus di Sangiran

Menengok Jejak-jejak Pithecanthropus Erectus 
di Sangiran

Nampaknya ada satu hal lagi yang merekatkan aku dengan Ranz -- selain sepeda -- yakni ketertarikan yang besar akan peninggalan masa lalu. Setelah pada hari Jumat - Sabtu 31 Januari - 1 Februari kita 'menjelajah' kawasan candi-candi di Prambanan dan sekitarnya, hari Minggu 2 Februari kita lanjutkan gowes ke museum yang dikenal di dunia manca sebagai pusat studi manusia purba : Museum Sangiran.

di kawasan CFD Jalan Slamet Riyadi

mejeng di kurang lebih 18 km menuju Sangiran

Minggu pagi itu kita sama-sama malas bangun pagi. LOL. Seperti biasa aku yang mulai meninggalkan tempat tidur untuk mandi, sekitar pukul 05.30, Ranz masih mlungker. Setelah tarik ulur -- mau gowes lagi atau molor ajah LOL -- sekitar pukul 07.00 kita meninggalkan kediaman Ranz di Jongke - Laweyan. Pagi itu matahari malu-malu menyapa meski kawasan CFD di Jalan Slamet Riyadi Solo mulai dipadati penduduk Solo. Kawasan pasar Minggu pagi di Manahan juga penuh dengan penjual dan pengunjung.

otw

Permukaan jalan yang kita lewati menuju Sangiran nampak berlubang disana-sini sehingga kita harus benar-benar ekstra hati-hati. Jalan itu merupakan penghubung kota Solo dan Purwodadi sehingga traffic lumayan padat dengan kendaraan bermotor, baik besar (bus, truck) maupun kecil (mobil, sepeda motor). Ini adalah kali kedua aku dan Ranz gowes ke Sangiran. (Untuk tulisan gowes pertama ke Sangiran bisa klik tautan ini.)

horeee nyampeee (kurang 4 km lagi ke lokasi ding LOL)

Salem yang tidak berwarna salem LOL

pilar-pilar yang mengesankan 

Jarak yang 'hanya' 25 kilometer itu kita tempuh selama 2 jam. (lelet juga ya kita gowesnya? hohoho ...) Jika gowes pertama dulu aku naik Pockie (seli pockrock 20") dan Ranz naik Shaun (seli dahon da bike 16") karena aku berangkat ke Solo minus sepeda, kali ini aku naik Austin (seli downtube nova 20") dan Ranz naik Salem, sepeda federal-nya (26") yang tidak berwarna salem. LOL.

pintu masuk ruang pamer 1

Gregor Mendel, Charles Darwin, ring a bell to your ears? :)

taring gajah purbakala

'tiruan' anak-anak purba

Sekitar pukul 09.00 kita telah sampai di pintu gerbang museum dan membeli tiket masuk Rp. 3500 dan membayar tiket parkir Rp. 1500,00 (berarti per orang merogoh kocek Rp. 5000,00) Lagi, seperti dua tahun lalu kita menghabiskan waktu 2 jam di dalam kawasan museum untuk menjelajahi tiga ruang pamer di dalam museum, sarapan yang kesiangan, dan belanja merchandise buat oleh-oleh keponakan Ranz. To our surprise, pengunjung museum sangat banyak kali ini, berbeda dengan dua tahun lalu.

no comment :P

kerangka seorang perempuan berdarah oriental

lokasi favorit buat narsis :)

Pukul 11.00 kita meninggalkan lokasi. Di tanjakan setelah keluar dari kawasan museum, aku 'berhasil' melewatinya tanpa ttb (dua tahun lalu naik Pockie aku perlu ttb! aiiiihhhh ... LOL.) Thanks to Austin. :D Di perjalanan kita ditemani rerintik gerimis. Di sepanjang jalan, permukaan jalan basah yang menunjukkan sebelum kita lewat kawasan itu diguyur hujan yang lumayan deras. We passed at the quite right time. :)

Pukul 13.00 kita sampai rumah Ranz. Aku langsung siap-siap. (Paginya sih aku sudah packing.) Sekitar pukul 13.30 aku sudah sampai di Kerten. Kebetulan ada sebuah bus AKDP yang akan segera berangkat, aku langsung naik. Belum sampai kawasan Kartasura, hujan mengguyur kota Bengawan.

Sampai bertemu lagi di kisah gowes Nana dan Ranz yang berikutnya. Ciao! <3 p="">
GG 08.21 06/02/2014

GOWES IMLEKAN 2014 – GOWES SOLO – PRAMBANAN

Setelah menimbang-nimbang mau menghabiskan libur long weekend Imlek kemana, (rencana semula bikepacking Semarang - Lasem untuk berkunjung ke vihara Ratanavana Arama namun terpaksa harus ditunda gegara hujan lebat berhari-hari yang mengakibatkan banjir di sepanjang Kudus - Pati - Juwana, rute yang akan kita lewati) akhirnya kita (aku, dengan sepersetujuan Ranz :) ) memutuskan untuk kembali mengunjungi kemegahan peninggalan candi-candi di kawasan Prambanan Klaten.

Jumat 31 Januari 2014

latar : monumen tenun Klaten
Ranz in action di Candi Sari
in action di belakang Candi Sari

Alam sedang berpihak padaku pagi itu karena Semarang tidak diguyur hujan waktu aku meninggalkan kota Semarang pukul 07.00 menuju Solo dengan menumpang sebuah bus AKAP. Sesampe Kerten sekitar pukul 09.00, Ranz sudah menungguku dan kita langsung berangkat menuju Prambanan. Perjalanan lancar hingga kita sampai di Hotel Galuh -- yang terletak kurang lebih hanya 2 kilometer dari kawasan Candi Prambanan -- sekitar pukul 12.00. Setelah memastikan kita dapat sebuah kamar untuk menginap malam itu, kita lanjut gowes untuk makan siang dan berkunjung ke Candi Sari. Candi Sari adalah candi Buddha yang terletak kurang lebih sekitar 4 kilometer ke arah Barat dari Candi Prambanan, tidak jauh dari jalan raya Solo - Jogja. Bentuk Candi Sari hampir menyerupai kubus, di dalamnya terbagi tiga bilik. Di bilik sebelah kiri dan kanan ada jendela agar sinar matahari dari luar bisa masuk ke dalam sehingga tidak begitu lembab. Konon di zaman dulu Candi Sari ini digunakan sebagai 'asrama' para biksu Buddha yang sedang menjalani penggemblengan.

Sekitar pukul 14.00 kita balik ke hotel untuk check in. Sekitar pukul 15.45 kita keluar lagi untuk menengok situs Sumberwatu, sebuah situs yang terletak di sebelah Selatan Prambanan di ketinggian yang lumayan sehingga kita bisa memotret puncak Candi Prambanan dengan pemandangan sekitar yang menakjubkan. Dengan catatan : cuaca harus cerah sehingga kita pun bisa menikmati gagahnya Gunung Merapi dari kejauhan. Sayangnya sore itu alam sedang tidak mengizinkan kita menikmati suasana. :) Mendung tebal menggelayut di langit; sesekali terdengar bunyi gemuruh seolah memberi tanda bahwa sebentar lagi hujan akan turun.
Candi Plaosan dari arah Timur

Di luar situs Sumberwatu (yang telah di'sulap' menjadi resort yang menyediakan restaurant, kolam renang dan spa) banyak remaja yang menikmati suasana berkelompok dengan teman masing-masing. Khawatir kehujanan (Ranz mengkhawatirkan jika kameranya rusak kena hujan) kita tidak jadi mampir ke Sumberwatu. Sesampai atas, kita langsung turun. Kita mampir ke seorang penjual mie ayam yang menyediakan masakan rica-rica ceker. Ranz beli satu porsi. Untuk mengirit waktu, dia minta dibungkus. Namun ternyata belum sempat kita meninggalkan warung tersebut, hujan lebat telah turun!

Setelah menunggu selama kurang lebih satu jam, kita akhirnya kembali ke hotel. Hujan terus menerus turun hingga kita tidak bisa kemana-mana lagi selain melungker di bawah selimut hingga keesokan hari. :)

Sabtu 1 Februari 2014

Pagi nan agak mendung. Namun aku tetap menyimpan rasa optimis. Pukul setengah enam aku mandi. Setelah itu merayu Ranz untuk segera bangun dan mandi untuk menemaniku main ke Candi Plaosan. :)  Sekitar jam setengah tujuh kita sudah menuju Candi Plaosan. :)

si narsisus :D
Ranz yang 'pethakilan' :P

Candi Plaosan dibangun sekitar abad 8 oleh Raja Rakai Pikatan sebagai tanda cinta kepada permaisurinya Ratu Pramudya Wardhani. Candi utama ada dua (konon yang di sebelah Utara dibangun oleh sang raja, sedang yang di sebelah Selatan dibangun oleh sang ratu) dengan bentuk mirip hingga orang-orang pun kadang menyebutnya sebagai candi Kembar. Dua candi utama ini dilingkari puluhan candi perwara (yang belum semua berhasil direnovasi kembali) dan stupa. Candi Plaosan yang terletak di tengah-tengah sawah merupakan salah satu lokasi favorit para fotografer baik yang profesional maupun yang masih belajar. :)

Sekitar pukul 08.00 kita kembali ke hotel untuk sarapan, packing, dan check out.

latar belakang gerbang situs Ratu Boko
berdua di pelataran dalam
di salah satu kolam di Keputren
Sekitar pukul 09.15 kita meninggalkan hotel menuju Candi Prambanan. Sengaja aku membeli tiket terusan untuk berkunjung ke Candi Prambanan + situs Ratu Boko (turis dalam negeri Rp. 45.000,00 per orang) agar kita ga perlu beli tiket dua kali (yang bakal jatuhnya lebih mahal) dan tidak perlu gowes karena tinggal naik shuttle bus yang disediakan oleh pihak pengelola.

Pukul 10.10 kita sampai situs Ratu Boko. Situs ini lumayan luas, merupakan bekas kerajaan Boko. Sayangnya sudah rusak sehingga hanya bisa kita lihat pondasi untuk kawasan pendopo dan keputren. Yang menjadi pusat berfoto ria adalah pintu gerbang masuk.

dengan helm 'proyek' ketika memasuki kawasan Candi Wishnu

latar belakang : Candi Prambanan
dengan sepeda tandem yang kita sewa
Candi Sewu
kurengkuh keduanya! :D

Dua jam kemudian kita telah kembali ke Candi Prambanan; saatnya menjelajah Candi Prambanan. Kemudian untuk mengirit waktu ketika menjelajah ke kawasan Candi Lumbung, Candi Bubrah, dan Candi Sewu, kita menyewa sepeda tandem. :)

Pukul 15.00 kita telah keluar dari kawasan Candi Prambanan. Sebelum meninggalkan kawasan ini, kita mampir (lagi) untuk beli rica-rica ceker lagiiiiii. (Ranz sukaaaaaa!) Kali ini buat oleh-oleh orang rumah. :)

Pukul 16.00 -- usai kita makan siang yang kesorean -- kita mulai gowes balik ke Solo. :) Alam pun berpihak pada kita lagi. Hujan sama sekali tidak turun -- hanya sesekali gerimis tipis mengiringi -- selama kita gowes kurang lebih 3 jam. Pukul 19.00 kita sampai kawasan Laweyan.

Kisah gowes Imlekan usai. Keesokan hari dilanjut gowes ke arah Sragen. :)

To be continued.

GG  12.42 04/02/2014

Senin, 10 Februari 2014

B2W 10 Februari 2014

Hullaaaaaaaaaa ...

Setelah absen dari B2W ke kantorku yang terletak di bukit Gombel (tepatnya di jalan masuk menuju Gombel Golf) selama 5 minggu, akhirnya hari ini Senin 10 Februari 2014 aku bersepeda ke tempat kerja lagi. And, in fact, it made me feel sooooo good. :)


Masih ingat kan kisah menyedihkan dan mengagetkan (lebay! hihihihi) yang terjadi pada hari Senin 6 Januari 2014? (Check link ini deh kalau ketinggalan berita.) (hohohoho ... sok ngartis) Ternyata lamaaa sekali ya aku ga bersepeda ke tempat kerja! 5 minggu! WOW! LOL. Awalnya sih karena kepalaku yang benjol sebesar telur ayam itu membuatku manja, ga ingin dipakein helm. (Halah! LOL.) Kemudian ketika kurasakan tubuhku pegal-pegal (biasa lah ya, keluhan orang yang habis jatuh), setelah aku sempat sekali pijat, aku putuskan untuk berenang di hari Minggu tanggal 12 Januari. Biasanya sih kalau tubuhku pegal-pegal, obatnya adalah berenang. Berenang ini kulakukan di hari Selasa 14 Januari (kebetulan hari libur). Sembuh kah? Yahhh ... lumayan sih. :)


Setelah itu, Semarang ternyata diberi 'hadiah' berupa hujan terus meneruuus. Hawa dingin pun terus menerus memanjakanku (hingga males bangun lebih pagi untuk gowes ke kantor). Selain hawa dingin, pagi-pagi mau berangkat kerja kok 'harus' kehujanan dulu rasanya males ya? hahahahah ... (excusessss) Akhirnya ya begitulah, 5 minggu tanpa b2w ke Gombel. Lemak pun bertebaran di bagian-bagian tubuh yang tak kuinginkan. LOL.


Mother Nature bersahabat padaku. :) Setelah sejak semalam hujan tidak turun membasahi bumi kota kelahiranku Semarang, pagi tadi juga tidak hujan lagi, sehingga aku berhasil memaksa diri untuk meninggalkan hangatnya tempat tidur, bantal, guling dan selimut pukul 03.40 untuk memulai mengerjakan my morning kitchen chores. Tepat pukul 05.00 aku keluar rumah, mulai gowes. :)

Berikut foto 'wajib' yang kujepret menggunakan hape kesayangan. :)



di depan gedung lama :)


aku punya banyaaaaakkk foto Orenj di titik ini (LOL)


di depan gedung kantorku sore hari

Alhamdulillah perjalanan berangkat ke Gombel maupun ke kantorku sore hari yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol lancar. (Sorenya dari Tugumuda aku langsung ambil arah ke Jalan Imam Bonjol, ga muter dulu ke Jalan Pemuda. Khawatir ketemu orang gila lagi. hihihihihi ...)


IB180 20.35 10/02/2014