Cari Blog Ini

Minggu, 27 Oktober 2013

Funbike Alfamart + Ultah Komselis

Setelah sekian lamaaaa aku tak (lagi) tergoda untuk ikut event funbike (bukan pehobi berburu hadiah plus funbike terasa ga ada greget lagi, (halah!), hari Minggu 27 Oktober 2013 aku dan Ranz iseng ngikut funbike yang diselenggarakan oleh sebuah minimarket waralaba yang terkenal di seluruh Nusantara (nampaknya sih begitu, terbukti dengan terselenggaranya funbike serentak di beberapa kota besar di Indonesia). Biaya pendaftaran terhitung cukup murah, hanya Rp. 25.000,00 tiap peserta mendapatkan sebuah jersey berwarna ngejreng dan sebuah goody bag berisi dua biji 'bread' dan air mineral plus 'calpico'.


narsis duluuuuu sebelum gowes :)
unjuk narsis dimana-mana :D

barongsay :)

ouch! kepalaku patah! :P

Setelah upacara pembukaan yang dengan hiburan pertunjukan barongsay, pasukan funbike dilepas dari depan Balaikota Semarang di Jalan Pemuda pada pukul 06.30. Ribuan peserta memadati Jalan Pemuda beranjak pelan -- baik di depan maupun di belakang mobil patwal -- dari Jalan Pemuda menuju Tugumuda, belok ke arah Jalan Sugiyopranoto terus ke Jalan Jendral Sudirman hingga bunderan Kalibanteng. Dari sana rute berbelok kiri ke arah Jalan Pamularsih hingga perempatan menuju Jalan Gedung Batu. 


sebagian peserta

penampilan Andra dari belakang :)

sebagian peserta

Di 'tanjakan' Pamularsih sempat terlihat penumpukan peserta hingga menyulitkan peserta untuk gowes dengan nyaman; sebagian lain memilih untuk menuntun sepedanya. :) Di perempatan itu rute belok kanan ke arah Sam Po Kong, kemudian lurus ke arah Timur menuju Jalan Kaligarang. Selepas Jalan Kaligarang rute belok kanan ke RS Dr Kariadi untuk menuju Jalan Veteran. Jelang perempatan Jalan Veteran - Jalan Siranda - Jalan Sriwijaya - Jalan Pahlawan, kita belok ke Jalan Pahlawan. Mungkin tidak ada koordinasi antara panitia penyelenggara funbike dan CFD sehingga peserta funbike tidak bisa lewat dengan mudah; kita harus menuntun sepeda karena ruas Jalan Pahlawan penuh dengan para peserta senam sehat atau pun orang-orang yang hanya memadati area CFD.

Selepas Simpanglima, rute menuju Jalan Gajahmada, lurus hingga Jalan Pemuda, belok kiri untuk kembali ke starting point, yakni Balaikota. Saatnya menukarkan kupon dengan goody bag. :)


mie kopyok nan lezat 

Aku dan Ranz menyempatkan diri sarapan mie kopyok -- salah satu masakan khas Semarang -- dan 'kebetulan' masakannya enak hingga Ranz yang baru pertama kali ini mencicipi mie kopyok langsung naksir berat. Kita hanya pesan satu porsi untuk berdua karena tidak mau kekenyangan.

Tak lama kemudian kita meninggalkan lokasi menuju Kota Lama, khususnya Taman Srigunting dimana rekan-rekan Komselis sedang berkumpul merayakan HUT keempat, sekaligus mengadakan pemilihan ketua baru. Sampe sana, yang pertama kita lakukan adalah ... sarapan! Hahahaha ... Komselis menyediakan tumpeng nasi kuning dua tampah! (Oh, nasi kuningnya lezaaattt bangettt! Panitianya pesan dimana ya? :D )


sarapan keduaaa :D

ki-ka : Da, akyuuu, Andra, Affandi, (siapa ya namanya?), Hagi

Usai sarapan, ada games yang diikuti secara berpasangan : menebak nama-nama spare parts yang ada di sepeda. You can guess, aku ga tahu banyak nama-nama spare parts sepeda, xixixixi ... Maka ketika aku dan Ranz ikut games, dia lah pihak yang menebak, aku tinggal bilang, "iya .." atau "tidak/bukan" atau "hampiiirrr". :) Untuk hadiah (doorprize bagi mereka yang ikut games), aku mendapatkan jersey, sedangkan Ranz mendapatkan JAGRAK. (Nah lo, apaan tuh Bahasa Indonesia-nya? hihihihihi ...)


satu pasang peserta game, Dhany Sus dan pasangan

Item, yang mimpin game

Dany Saputra, salah satu calon ketua

Pak Eko, (mantan) Wakil Ketua

Oki Herfanto, salah satu calon ketua

Acara berikutnya adalah pemilihan Ketua yang dilakukan dengan voting. Sebenarnya ada lima calon, namun karena dua orang tidak datang (Samy dan Tedjohn) keduanya dianggap gugur, hingga hanya ada tiga calon yakni Dany Saputra, Oki Herfanto dan Wahyu (Tayux) Suhardi. Dari voting pertama, ada dua nama dengan hasil voting yang paling tinggi, Dany mendapatkan 22 suara sedangkan Tayux 13 suara. (Dalam voting pertama ini, pemilih lewat online dipersilakan, meski yang bersangkutan tidak hadir di tempat). Sesuai kesepakatan bersama, setelah mendapatkan dua nama, para pemilih mengadakan rapat untuk menimbang positif dan negatif masing-masing calon, kemudian voting lagi. Surprisingly, setelah rapat, voting kedua (hanya dilakukan para pemilih yang ada di lokasi) menghasilkan Tayux sebagai peraih voting terbanyak sehingga praktis dia terpilih sebagai Ketua Komselis periode 2013 - 2015.


pemungutan suara ronde pertama on the process

hasil voting kedua :)


foto bareng sebelum meninggalkan lokasi

Setelah pelantikan 'seadanya' -- Ketua B2W Semarang yang sedang berada di Jakarta diwakili oleh Wakil Ketua B2W Semarang (baca => aku, hihihihi) -- acara dibubarkan.

Sampai bertemu di acara gowes minggu pagi berikutnya. Horeeee ... :)

GG 11.50 28 Okt 2013

Ranz narsis di wall of fame Komselis Funt4stic bersama Feby, BMX kesayangannya :)

Rio rajin yaaaa? :)

Jumat, 11 Oktober 2013

GOWES KE KAMPUNG DJOWO SEKATUL


GOMINGPAI KE KAMPUNG DJOWO SEKATUL

Minggu 6 Oktober 2013 aku dan Ranz bertemu di depan Museum Mandala Bhakti di sebrang Tugumuda sekitar pukul 06.20; aku dari rumah seusai mengerjakan ‘ritual pagi’ di dapur sedangkan Ranz dari arah pasar minggu pagi di kawasan Jalan Kimangunsarkoro membeli pesanan keponakannya. Setelah yakin tak ada teman yang akan ikut gowes kita pagi itu, kita berdua langsung melaju ke arah Barat: Jalan Sugiyopranoto, lanjut ke Jalan Sudirman – Kalibanteng – Jalan Siliwangi lanjut terus hingga pertigaan pasar Jrakah dimana kita belok kiri ke arah Ngaliyan.


jelang lewat 'flyover' baru di kawasan Kalibanteng

di atas 'flyover'

aku jelang nanjak BPI Ngaliyan

Ranz menaiki Feby, BMX nanjak BPI Ngaliyan

Bisa dikatakan gowes kita kali ini merupakan napak tilas gowes ke Nglimut, Mei 2012. Jika waktu itu kita berempat (Ranz, Tami, Mas Nasir dan aku); kali ini kita berdua saja. Jika waktu itu aku naik Austin (sepeda lipat roda downtube nova 20”) Ranz naik Shaun (sepeda lipat dahon da bike 16”), kali ini aku masih menaiki sepeda yang sama, Austin, Ranz naik Feby sepeda BMX-nya yang entah mengapa diberi nama yang feminin. LOL. Bless Ranz and Feby! LOL.

Di awal gowes ini Ranz terlihat sangat perkasa: tanjakan BPI Ngaliyan yang lumayan killing itu dia libas tanpa halangan berarti. (Kalo aku naik BMX boro-boro dahhh, nanjak Pamularsih aja pasti sudah KO.) Kita mampir sarapan di warung makan soto Pak H. Oji, sebelum mulai ‘mendaki’ tanjakan Esperanza yang lumayan panjang itu.

Karena kita hanya berdua – jadi bisa sangat fleksibel dengan waktu – dan karena Ranz naik Feby (sorry ya Feby, hihihihi ...) setelah nanjak BPI dan sebelum nanjak Esperanza Ranz butuh istirahat lumayan lama, sarapan kita pagi itu lumayan lama, mungkin sekitar 45 menit kita nongkrong disitu.
Sekitar pukul 09.00 kita baru ninggalin warung soto Pak H. Oji. Kondisi ban belakang Austin rada gembes tapi aku ga menemukan tempat aku bisa memompanya maka terpaksa nanjak Esperanza dengan kondisi ban belakang rada gembes. Tapiiiii ... tetaplah mending dari pada naik BMX. LOL. Sampai atas tanjakan Esperanza baru aku menemukan tukang tambal ban a.k.a tukang pompa ban.


tempat kita sarapan

jelang nanjak Esperanza

di tengah-tengah tanjakan Esperanza

setelah melewati 3/4 tanjakan Esperanza :)

Setelah foto-foto di bangunan nan menjulang sebelum masuk kawasan perumahan BSB (tempat wajib foto jika gowes ke BSB), kita mampir ke sebuah mini market untuk membeli air mineral sebagai bekal. Disini kita ngobrol-ngobrol lagi sampai sekitar 20 menit, baru kita melanjutkan perjalanan.
Ranz sempat nawarin kita ke BSB saja – jika aku membawa baju berenang, namun aku tidak berniat berenang – hingga aku tetap memilih lanjut gowes ke Sekatul jika Ranz tidak keberatan. I understood tentu lah berat gowes ke Sekatul naik BMX, meski Ranz pernah gowes Solo – Semarang naik Feby. J
Dengan setengah hati (Ranz, bukan aku J) kita tertatih-tatih lanjut gowes. Maka bisa dimaklumi jika pukul 11.00 kita baru melewati pertigaan Boja, padahal di bulan Mei 2012 lalu jam segitu kita telah sampai di Nglimut yang lebih jauh dan perlu menanjak lebih tinggi ketimbang Sekatul. Wew.

lokasi wajib foto tiap lewat BSB :)

di satu pinggir jalan :)

jelang pertigaan Boja - Ungaran - BSB

berapa kilometer lagi yaaa?


‘Dihajar’ tanjakan bertubi-tubi (ternyata kita berdua lupa seberapa jauh pertigaan Sekatul dari kawasan BSB) dan penunjuk GPS di hape yang ngawur sempat membuat Ranz down hingga beberapa kali bilang, “Kita pulang aja yuk?” Sementara itu aku merasa, “Ah, nanggung, sebentar lagi juga nyampe.” ‘Sebentar’ yang berulang kali hingga tak benar-benar sebentar melainkan ‘berbentar-bentar’. LOL.

Di satu lokasi di tengah tanjakan panjang, Ranz ngecek jarak di GPS hapenya yang memberi petunjuk “7 kilometer lagi” (sekitar pukul 11.30) hingga membuatnya patah hati. Untunglah GPS di hapeku memberi petunjuk “1,5 kilometer lagi”. “Sudah dekat Ranz! Ayo, kamu pasti bisa!” aku mencoba memberinya semangat.

jelang tanjakan berikut :D

bukan anggota GPT alias goweser pecinta tanjakan lho :D

nama jalan yang kita lewati :-P

Sekatul? terusss sajaaaa :D

Gunung Ungaran dari kejauhan

“Oke kalo hanya tinggal 1,5 kilometer lagi. Semoga di ujung tanjakan ini kita akan menemukan pertigaan dimana Sekatul terletak,” jawab Ranz pasrah. LOL.
Dan ... sekitar pukul 11.50 kita telah sampai pertigaan yang kita cari itu. Setelah foto-fiti sejenak, kita belok kanan. Kampung Djowo Sekatul terletak kurang lebih hanya 200 meter dari pertigaan tersebut. Sebelum masuk, kita (lagi-lagi) mendokumentasikan keberadaan kita di depan papan nama Sekatul, baru kemudian kita masuk.

finally!!! pertigaan menuju Sekatul! yayyy!

Sekatul, here I am! :)

bagian dalam kawasan Kampung DJowo Sekatul

gowes di dalam kawasan Sekatul menuju gazebo tempat kita makan siang


Desa Wisata kampoeng Djowo Sekatul tepatnya terletak di desa Mergosari Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal. Disini kita bisa menikmati riuhnya kicau burung, hamparan sawah yang luas, hijaunya perbukitan serta gemercik air sungai. Sekatul menawarkan wisata outbound, kolam renang, sekaligus pondok dahar dimana banyak rombongan datang untuk reuni, arisan keluarga/komunitas, dll. Juga ada kebun buah dan tanaman hias, sekaligus taman bermain dan bumi perkemahan.

salah satu lokasi favorit berfoto :)

gazebo tempat kita makan siang

kawasan dalam Sekatul

salah satu fasilitas outbound

kawasan dalam Sekatul

menu maksi kita: bakmi pecel, trancam, oseng daun singkong, pepes pedo

Aku dan Ranz memesan masakan khas Jawa untuk menu makan siang kita: bakmi pecel, trancam, oseng daun pepaya dan pepes pedo.

Karena khawatir kesorean (Ranz harus balik ke Solo), aku tidak jalan-jalan untuk menjelajahi Sekatul. Kita butuh waktu kurang lebih satu setengah jam untuk makan siang plus istirahat. Kita memilih duduk di sebuah gazebo dimana di depan kita hamparan perbukitan nan hijau menguning, sedangkan di bawah gazebo ada sungai kecil dimana air bening mengalir dengan suara gemerciknya yang merdu.

kawasan dalam Sekatul

kolam renang di dalam kawasan dalam Sekatul

salah satu gazebo yang diberi nama Kyai Slamet

bersiap untuk pulang! :)

Kita meninggalkan kawasan Sekatul sekitar pukul 14.00 dan sampai Pusponjolo sekitar satu setengah jam kemudian.

Pengen ngajakin yang lain gowes ke Sekatul (lagi) dalam waktu dekat. Ada yang mau ikut gaaa? J

P.S.:
Always millions of thanks for my loved biking mate, Ranz. J
GG 09.49 091013