Sebulan pun telah berlalu, saat bersilaturahmi dengan para penggemar Nite Ride alias para pegowes malam. Saatnya SEGOWANGI. YAY!
Bertepatan pada tanggal 31 Oktober yang oleh sebagian warga dunia 'dirayakan' sebagai malam Halloween, segowangi kesembilan ini pun kita beri tema yang sama "Halloween Cycle Ride". Karena sempat ga pede apakah teman-teman segowangi-ers bakal mau dandan, aku pun menentukan temanya "hanya" pesta topeng. Kalau ga pakai kostum spesial, minimal pakai topeng lah, kan gampang.
Di luar ekspektasiku, ternyata sebagian partisipan serius berdandan ria! WOW. Dan bisa dikatakan segowangi 9 semalam memiliki partisipan terbanyak dibandingkan segowangi bulan-bulan lalu. (Mungkin karena temanya yang bisa dikatakan unik yak?)
Ga pake panjang lebar, nih nikmati foto-foto yang dijepret oleh Ranz, yang khusus datang ke Semarang untuk ikutan segowangi, terutama untuk mendokumentasikan keriangan teman-teman sepeda.
IB 180 12.23 01 November 2014
Cari Blog Ini
Jumat, 31 Oktober 2014
Selasa, 21 Oktober 2014
Gomingpai ke Brown Canyon
GOMINGPAI KE BROWN CANYON
Sehari setelah nge-tweedride, aku dan beberapa teman lain di
hari Minggu 19 Oktober 2014 bersepeda ke arah Timur, tepatnya di kawasan Pucang
Gading. Kita gowes ke satu lokasi yang disebut BROWN CANYON oleh orang-orang
Semarang. Kali ini kita memilih rute yang berbeda dengan waktu kita kesinipertama kali di bulan Juni 2014. Kita tidak terus gowes sampai ke Terminal
Penggaron untuk kemudian menyeberang dan belok ke kanan, kali ini kita belok ke
Jalan Fatmawati, dan masuk kawasan perumahan Klipang Pesona Asri. Selanjutnya?
Jangan tanya, aku ga hafal. LOL.
Sebenarnya aku sudah meminta Om Imam Fajar untuk menjadi
penunjuk jalan. Namun sampai jam yang kutentukan – pukul 06.15 – dia ga muncul,
akhirnya aku meminta Om Aris Hien untuk memimpin di depan. Rute berbeda yang
dipilih oleh Om Aris, membawa kita melewati lokasi yang berbeda hingga tentu
akan sangat sayang jika dilewatkan begitu saja tanpa foto-foto. LOL. (Dasar
narsis! LOL.)
Jika lokasi Brown Canyon dikunjungi melalui perumahan Pucang
Gading, tempatnya tidak terlalu berdebu; namun lewat Klipang (juga jika lewat
Meteseh) lokasinya sangat amat berdebu. Sangat disarankan mengenakan masker
atau buff sehingga tidak akan terlalu mengganggu saluran pernafasan. Tapi tentu
saja pemandangannya sangat mengesankan! Hanya saja, kita datang pada waktu yang
kurang menguntungkan: jika memotret dari sisi sini, backlight akan membuat
hasil jepretan kurang mengesankan. Pablebuat?
Well, memang Brown Canyon sebenarnya bukan lokasi wisata. Ini
adalah kawasan kerukan padas. Entah siapa yang memberikan izin kepada siapa
untuk mengambil padas di kawasan ini untuk membangun. Pada saatnya nanti bisa
jadi semua padas telah dikeruk dan dibawa ke tempat lain hingga hanya akan
menyisakan satu padang luas berdebu. Meskipun begitu, this place is worth
visiting laaah. J
The Tweed Ride #1 Semarang
THE TWEED RIDE #1 IN
SEMARANG
YANG BERSEPEDA YANG BERGAYA
Di hari Sabtu sore tanggal 18 Oktober 2014, serentak bersama 11
kota lain – Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi, Bandung, Tegal, Boyolali, Solo,
Surabaya, Gresik, dan Palembang – kota Semarang pun menyelenggarakan perhelatan
TWEED RIDE yang pertama di Indonesia. Kota Batam menyelenggarakannya hari
Minggu 19 Oktober 2013.
Di beberapa kota lain undangan berkumpul untuk TR pukul 15.00 di
Semarang kuundur menjadi pukul 16.30 dengan alasan (1) menunggu mereka yang
masih harus bekerja di hari Sabtu dan mereka baru bisa pulang sekitar jam 4
sore (2) Jam setengah lima sore sinar matahari masih terlihat sehingga jika mengambil
foto, busana khas untuk berTR masih terlihat jelas. (3) di jalan ketika gowes
bareng, dalam suasana masih cukup terang, dengan mudah menarik perhatian
orang-orang yang berlalu lalang di jalan karena meski bersepeda kita mengenakan
busana resmi (tidak hanya sekedar jersey atau t-shirt).
Honestly, aku sangat senang melihat antusiasme teman-teman yang
datang dengan mengenakan busana keren mereka. Sampai pangling aku! Terlihat
mereka mempersiapkan busana mereka dengan serius. J Balaikota kupilih sebagai titik kumpul karena
halaman balaikota cukup luas hingga bakal cukup menampung ratusan orang sekaligus,
(alasan yang sama mengapa balaikota kupilih sebagai titik kumpul untuk event
“segowangi”) meski yang ikut #TWEEDRIDESRG #1 kali ini hanya kurang lebih 30
orang. J
Setelah foto bersama, pasukan TR #1 kuberangkatkan pukul 17.00.
Sengaja tidak kupilih rute yang panjang, karena (1) khawatir busana yang
dikenakan beberapa teman bakal membuatnya kesulitan gowes (misal mengenakan rok
dan sepatu berhak tinggi) (2) saat masuk shalat maghrib segera tiba. Rute gowes
kita kali ini: Balaikota – Jalan Pemuda – Jalan Pierre Tendean – Jalan Imam
Bonjol – Kantor Pos Besar – Jembatan Mberok – Stasiun Tawang – Jalan
Cendrawasih – Jalan Jendral Suprapto – Taman Srigunting. Mengapa Taman
Srigunting sebagai titik akhir? Karena kebetulan tema TR adalah “back to the
19th century” maka jika berfoto ria dengan latar belakang gedung-gedung di Kota
Lama tentu sangat tepat. J
Ternyata kita telah sampai di depan Gereja Blenduk – disamping
Taman Srigunting – pukul 17.30. lumayan, belum masuk waktu maghrib; rombongan
masih bisa berfoto-ria. Prakteknya, kita tidak jadi piknik di Taman Srigunting,
namun langsung meninggalkan lokasi untuk hunting makan di tempat lain. J
Sampai bertemu di event TWEEDRIDE kedua teman-teman. J
GG 14.08 21/10/2014
N.B.:
Waktu kita makan di sebuah warung Bakmi Jowo, kita menarik perhatian orang. Ternyata karena kita "dressed-up" dan kita naik sepeda! Ketika aku jawab, "Ini dalam rangka kampanye menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari, misal berangkat bekerja." Satu orang yang bertanya kemudian merespons, "Oh, seperti Jokowi itu ya?" NAH!
Langganan:
Postingan (Atom)