Cari Blog Ini

Senin, 16 September 2019

Gowes Blusukan Bersama Seli Solo Raya

Mumpung Ranz pingin aku dolan ke Solo, eh, pas kebetulan kawan-kawan Seli Solo mengadakan acara gowes Minggu pagi yang dilabeli "Gowes Blusukan", ya sudah, aku langsung menyanggupi ngapelin Ranz. 😅

Sabtu 14 September 2019 aku berangkat ke Solo naik KA Joglosemarkerto yang meninggalkan stasiun Poncol pada pukul 14.42. (Ini karena dadakan berangkat ke Solo, dan kehabisan tiket KA Kalijaga yang murah meriah itu.) Aku beli tiket Sabtu pagi, dan dapat gerbong Ekonomi 3.

KA nyampe stasiun Purwosari pukul 17.42 3 jam berikutnya. Waktu akan turun dari gerbong, seorang laki-laki muda usia dengan baik hati mengangkatkan Austin turun gerbong. Alhamdulillah. Terima kasih mas 😍 agar tidak kerepotan mengangkat Austin keluar stasiun, aku membuka lipatan Austin tak jauh gerbong aku turun; mudahlah aku menuntun Austin keluar stasiun.

Di luar Ranz sudah menungguku. Setelah aku bilang aku lapar, Ranz langsung mengajakku ke satu warung "sejuta umat" yakni warung makan dengan menu ayam geprek. Dari sana, Ranz mengajakku pulang, karena dia butuh ke toilet. Setelah itu kita keluar lagi, ke warung Pak Basuki, saat aku ngeteh! Yuhuuu. Sayangnya ya, meski aku sangat amat suka dengan teh nasgitel di warung ini, tak satu pun makanan yang dijual menggugah seleraku. Jadi ... yaaa ... aku kesini hanya demi teh nasgitel yang enak gilak, yang belum tentu bisa kuperoleh di tempat lain. hihihi ...

Usai ngobrol sambil ngeteh di warung Pak Basuki, kita berdua balik ke rumah Ranz.

Minggu 15 September 2019

Menjelang pukul 06.10 kita berdua telah sampai di titik kumpul, yakni Balaikota Surakarta. Sempat heran dengan ratusan orang yang telah berkumpul disana, mereka naik sepeda balap atau sepeda gunung, tak terlihat yang naik sepeda lipat. Rupanya di waktu yang bersamaan ada event "Tour de Solo Raya" dengan rute Balaikota Surakarta menuju Matesih. Event ini pun diikuti oleh pak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ibu Atiqoh.

Untunglah Om Rinto dari Seli Solo sudah ada di lokasi, jadi aku dan Ranz pede bahwa kita tidak salah lokasi. Karena masih sepi, dan aku lapar, kita pamit untuk sarapan dulu. Aku memilih nasi liwet khas Solo, di satu penjual di pinggir jalan tak jauh dari Pasar Gede Solo. Sebelum pukul setengah tujuh kita sudah kembali ke tikum lagi. Kali ini para peserta Tour de Solo Raya sudah berangkat jadi lokasi itu nampak sepi.

Pasukan gowes blusukan berangkat lebih dari pukul tujuh pagi, diikuti oleh lebih dari 30 peserta. Selain dari Semarang -- Komselis -- ada juga kawan sepeda dari Sragen -- Lempitan Sragen -- dan Jogja -- Jogja Foldingbike -- yang turut bergabung. Tak lama dari tikum kita telah diajak blusukan, yaitu sampai di sungai Bengawan Solo dan menyeberang sungai dengan melewati jembatan yang dibuat seadanya (hanya terbuat dari anyaman bambu). Untuk menyeberang ini, kita diminta membayar duaribu rupiah per orang. Setelah menyeberang, ternyata kita telah sampai di kecamatan Sukoharjo. (eh, kecamatan atau kabupaten yak? hihihi ...)

Blusukan berikutnya adalah melewati sawah-sawah yang terlihat telah menguning.

Strava yang kunyalakan di tab menunjukkan jarak 20 kilometer yang telah kita tempuh, saat kita keluar ke jalan raya yang menghubungkan Solo Baru dan pusat kabupaten Sukoharjo. Disini Tyas mampir ke alfamart, hingga kita rombongan dari Komselis pun memisahkan diri dari rombongan. Setelah keluar dari minimarket, ternyata kita malah memutuskan untuk makan siang di warung makan ayam goreng Mbah Karto Tembel, tempat aku dan Ranz maksi bulan Juli lalu. Ketika kita sampai di warung makan ini, jarak yang telah kita tempuh adalah 26 kilometer. Kita sampai sini sekitar pukul 09.50.

Pulangnya, Ranz mengajak nge-grab, tapi aku keukeuh untuk lanjut gowes balik ke Laweyan. Setelah sempat eyel-eyelan sebentar, (eh, semula Da mengajak pesan GO BOX) maka aku dan Ranz tetaplah gowes balik ke Laweyan. Sedangkan Da, Tayux, Tyas, dan Avitt nge-grab. 😉

Pukul 11.10 aku dan Ranz mulai mengayuh pedal sepeda kita. Aku naik Austin, Ranz naik Petir. Kita sampai rumah Ranz sekitar pukul 12.15.

Pukul 13.30 Ranz mengantarku ke Stasiun Balapan. Sesampai sana, Ranz melipat Austin, sedangkan aku mengantri di loket untuk beli tiket. Syukurlah masih ada tiket Joglosemarkerto kelas ekonomi, meski aku dapat tempat duduk di gerbong ekonomi 1, pucuk depan sendiri. 😄 Jika berangkat kemarin KA membutuhkan waktu 3 jam, kali ini untuk kembali ke Semarang, KA hanya butuh waktu 2 jam 6 menit, karena tidak mampir ke stasiun-stasiun kecil yang kita lewati.

Menjelang maghrib aku telah sampai rumah. Alhamdulillah.

Next time dolan lagiiii.

Berikut foto-foto yang dijepret Ranz.






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.