Well, aku berangkat ke Solo hari Kamis 29 Mei 2025 yang bertepatan dengan peringatan Hari (Raya) Kenaikan Isa Al-Masih. Ranz berjanji akan menemaniku bersepeda ke Waduk Cengklik. FYI, selain Omah Prahu yang pernah kami sambangi dengan naik sepeda 2 tahun lalu, di lokasi sekitar situ sudah banyak kafe-kafe lain yang dibangun, dengan pemandangan unggulan berupa sunset di Waduk Cengklik. Satu tahun yang lalu, aku, Ranz beserta mbak Niken, Deven dan Rama ke Waduk Cengklik juga -- naik taksi online -- untuk menikmati pemandangan sunset, namun kami tidak ke Omah Prahu, melainkan ke Amanat Café.
Tapi, eh, tapi, sesampai aku di Solo tanggal 29 Mei yang lalu, Ranz menjemputku bersama Deven, sarapan nasi liwet di samping pool shuttle yang kutumpangi, lalu ke Taman Balekambang, naik taksi online. (padahal aku membawa backpack! Ranz ga memberi kesempatan untuk balik ke rumah dulu untuk meletakkan backpack yang kubawa di rumahnya.) Kebetulan Deven belum pernah ke Taman Balekambang setelah direnov, dan sekalian pas ada pameran museum-museum (tidak hanya ada museum-museum dari Solo, tapi juga ada museum-museum dari kota dan propinsi lain.)
di stand Museum Mulawarman, Kal-Tim |
di Minoa Cafe |
Pulang dari Balekambang, istirahat sebentar, Ranz langsung mengajak ke Waduk Cengklik, bersama Deven lagi. Nah lo, kalau sama Deven jelas tidak mungkin kami bersepeda. Aku setuju-setuju saja karena kebetulan cuaca cerah, bisa berharap bakal dapat pemandangan sunset. Kami bertiga ke Waduk Cengklik naik taksi online, (it cost Rp. 73.000,00, berangkat dan pulang harga sama.) Kali ini kami ke Minoa Café, satu kafe baru lagi, yang kebetulan lokasinya bersebelahan persis dengan Amanat Café.
Walhasil, keesokan hari, aku MEMAKSA Ranz untuk menemaniku sepedaan ke Sukoharjo! Well, better biking to Sukoharjo than nothing at all, lol. Aku hampir saja 'menantang' Ranz bersepeda ke arah Karanganyar: ke Alas Bromo! Hohoho. Tapi, ke Sukoharjo yang pp hanya sekitar 35 kilometer saja Ranz ogah-ogahan, apalagi ke Alas Bromo yang bakal menempuh jarak sekitar 80 kilometer pp. awokawokawok.
Hari Jumat 30 Mei 2025, kami meninggalkan rumah Ranz sekitar pukul 07.00, aku naik Astro, Ranz memilih naik Shaun entah apa yang terjadi pada Petir, kok Ranz tidak naik Petir. Well, actually, I would prefer to ride Hazel than Astro, tapi, Ranz ngeluarin Astro, ya wislah, manut. Lol.
Sesampai Sukoharjo, seperti biasa, Ranz terus melaju menuju alun-alun, baru kemudian balik ke arah Jl. Jaksa Agung A. Suprapto, tempat di mana RM Ayam Goreng Mbah Karo Tembel terletak, ini warung ayam goreng kesukaan Jan Ethes, cucu pertama Presiden ke-7, Joko Widodo. :)
Pulangnya, Ranz mengajak mampir di satu gerai fast-food resto di satu mall di Solo Baru. Aku jajan iced coffee, Ranz memilih jajan es McFlurry, dan cheeseburger yang dibungkus dibawa pulang buat Deven.
Pulang dari sepedaan ke Sukoharjo ini, kami hanya leyeh-leyeh di kamar. Sorenya aku pulang ke Semarang.
PT56 13.40 11 June 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.