Cari Blog Ini

Selasa, 05 Agustus 2014

BIKEPACKING BLITAR – MALANG: A DREAM-COME-TRUE (Day 5)

CITY TOUR KOTA MALANG (5th day 3 Juli 2014)

Rencana semula hari ini kita gowes ke Sidoarjo. Namun ternyata karena satu dan lain hal aku menundanya. Akhirnya kita ‘hanya’ keliling kota Malang saja. Atas rekomendasi Juli, tujuan pertama adalah Jalan Ijen. Jalan Ijen yang penuh dengan gedung-gedung lama peninggalan zaman kolonial Belanda konon dulu merupakan lokasi paling elit, ditinggali oleh kaum elit kota Malang pada zamannya. Jalannya cukup luas dengan ‘pulau jalan’ yang ditumbuhi tanam-tanaman sehingga memberi kesan asri.



Setelah meninggalkan Jalan Ijen, kita berburu lokasi dimana Candi Badut terletak. Ternyata bagi kita lumayan sulit menemukan lokasi Candi Badut yang terletak di tengah-tengah perumahan ini. Kurang lebih kita butuh 2 jam untuk menemukan lokasinya, dan mendapati bahwa pintu masuk candi, dikunci oleh si penjaga, karena sang penjaga sedang keluar kota. Yaaaa. L

CANDI BADUT



Candi Badut terletak di dusun Karang Besuki, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Diperkirakan dibangun sekitar 1400 tahun lalu sehingga dianggap sebagai candi tertua di Jawa Timur, dan merupakan candi ‘peralihan’ gaya klasik dari candi-candi di Jawa Tengah ke Jawa Timur. Candi Badut. Pada ruangan induk masih bisa kita temukan lingga dan yoni, simbol Siwa dan Parwati.
Candi Badut terbuat dari batu andesit, dan berdiri di atas batur setinggi 2 meter. Batur ini sangat sederhana tanpa relief, membentuk selasar selebar sekitar 1 meter di sekeliling tubuh candi.
Dikarenakan pintu masuk candi dikunci, aku “terpaksa” masuk ke dalam lokasi dengan melewati pagar berduri yang sedikit terbuka. :D Terus terang ini bukan ideku sendiri, melainkan aku hanya ikut-ikutan dua orang lain yang hadir sebelum aku, yang satu turis bule, yang satunya lagi, mungkin guide-nya, yang nampak sudah sangat mengenal lokasi Candi Badut.




Ketika meninggalkan Candi Badut, aku dan Ranz terpisah. Nah lo. Seingatku Ranz berada di depan, aku bersepeda pelan-pelan di belakangnya. Namun tatkala aku meninggalkan perumahan dimana di belakangnya Candi Badut terletak, aku tidak melihat Ranz di ujung jalan menuju jalan raya itu. Mengira Ranz sudah meninggalkanku, aku terus gowes, hingga menemukan Universitas Brawijaya. (Aku menggunakan kampus Unibraw sebagai titik tempat aku menemukan jalan kembali ke rumah Juli.) aku bersepeda sangat pelan, dan aku tetap tidak menemukan Ranz.


Ketika aku memutuskan istirahat di satu mini market, Ranz menelponku! Dimanakah gerangan dirinya? Masih berkutat di perumahan dimana Candi Badut terletak! Hedeeeh. Aku tidak melihatnya ketika gowes keluar perumahan, dia pun tidak melihatku. Pas. Aku yang beranggapan Ranz ngambeg sehingga meninggalkanku (karena kita tidak jadi gowes ke Sidoarjo hari itu), aku terus gowes pelan-pelan. Ranz yang mengira aku masih tersesat di dalam perumahan terus menerus berputar-putar di perumahan mencariku. What a drama. LOL.

Akhirnya? Setelah kita bertemu, kita malah memutuskan untuk sesegera mungkin spulang ke Solo! Ga jadi ke Sidoarjo! LOL. Dari sana kita menuju Terminal untuk mencari tiket pulang ke Solo. Ah ... rupanya kita sedang beruntung. Ga pakai sulit dan repot, kita langsung mendapatkan tiket bus Rosalia Indah tujuan Solo, berangkat jam 18.30. kita diminta telah sampai di terminal pukul 18.00.




Dari terminal kita balik ke rumah Juli untuk packing dan pamitan. (Untung rumah Juli tidak jauh dari terminal). Pukul 18.00 kita sudah kembali ke terminal, melipat sepeda, dan memasukkanya beserta tas pannier ke dalam bagasi. Jika waktu naik KA, kita tidak perlu membayar kelebihan bagasi (namun membayar porter untuk membawakan sepeda ke dalam gerbong), kali ini kondektur bus meminta kita membayar. Untuk 2 buah seli, satu tas pannier (yang beratnya sama dengan satu seli LOL), dua dus berisi keripik tempe, kita membayar Rp. 30.000,00. Untuk dua tiket Malang – Solo, kita bayar Rp. 180.000,00.

Bus meninggalkan terminal pukul 19.00, karena harus menunggu seorang penumpang yang entah menghilang kemana. (sampai kita berangkat, si penumpang yang bersangkutan tidak kelihatan batang hidungnya.) mampir ke satu rumah makan untuk sahur sekitar pukul 00.30. (aku lupa di kota mana). Kita sampai di Kerten sekitar pukul 03.45.

Well, Sidoarjo ga jadi kita kunjungi kali ini. Next time deh. J

Expenses:
1)      Penginapan dua malam di Blitar Rp. 480.000,00
2)    Tiket KA Solo – Blitar Rp. 130.000,00
3)     Tiket bus Malang – Solo Rp. 180.000,00
4)    Tiket masuk Museum Angkut Rp. 180.000,00
5)     Makan (malam) 4 x, kurang lebih Rp. 200.000,00
6)     Air mineral, cemilan dll kurang lebih Rp. 150.000,00
7)     Tiket masuk candi/museum (Candi Sawentar, Candi Penataran, Makam BK, Rp. 30.000,00
8)    Porter + Kondektur Rp. 50,000,00


GG, IB, PT56 15.29 30/07/2014 

nyampe Kerten! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.