Cari Blog Ini

Kamis, 24 September 2020

Jamselinas X

 


Sebenarnya, tanggal 10 Oktober 2020 para lipaters seluruh Nusantara -- yang telah tercatat sebagai peserta -- bakal membanjiri kota Magelang untuk saling bersilaturrahmi dalam event "jamboree sepeda lipat nasional" yang kesepuluh. Namun, ternyata segala yang telah direncanakan oleh ribuan orang ini "berkembang" ke arah yang sama sekali tidak kita harapkan. :(

 

 

 

Seperti yang kita semua sudah tahu, pandemi covid 19 telah mengubah kehidupan banyak negara di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Event-event yang telah direncanakan sejak bulan Maret 2020 (event-event yang dipandang bakal menyebabkan kerumunan orang) terpaksa dibatalkan satu per satu.

 

 

Waktu pendaftaran jamselinas X dibuka di bulan Maret 2020 sebenarnya pandemi sudah 'say hello', tapi kita yang kurang 'ngeh' tidak menganggap pandemi ini bakal ngendon lama. Aku pikir, "Oktober masih lama, 6 bulan lagi, pasti virus corona sudah kabur dari bumi Indonesia."  Maka, ya itulah, masih ribuan orang pede mendaftar, bahkan di awal2 pembukaan pendaftaran, 'rebutan' mendaftar paling awal pun terjadi. :D

 

 

Di pertengahan bulan Maret itu, pemerintah mengeluarkan pengumuman untuk mengadakan 'karantina' mandiri di kediaman masing-masing selama 2 minggu; anak-anak sekolah pun mempraktekkan pjj, alias pelajaran jarak jauh. Namun ternyata, yang semula hanya 2 minggu, diundur hingga akhir Mei, sekitar 2 bulan. Juni awal, pemerintah kembali menghimbau terus mempraktekkan pjj untuk anak-anak sekolah, dan work from home alias bekerja dari rumah bagi sebagian (besar) ASN.

 

 

 

Awal Juli (event Tour de Pangandaran X yang rencana diselenggarakan tanggal 4 Juli akhirnya resmi dibatalkan juga) pemerintah mulai memasyarakatkan gerakan "New Normal"; alias kembali mengerjakan kegiatan sehari-hari seperti biasa namun dengan mempraktekkan protokol kesehatan dengan ketat: (1) mengenakan masker (2) jaga jarak (3) cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer sesering mungkin.

 

 

 

Aku pribadi masih optimis, bulan Oktober masih 3 bulan lagi (dari bulan Juli). Namun menjelang akhir bulan Juli suara-suara untuk tetap menyelenggarakan jamselinas X atau 'membatalkannya' mulai kerap menghiasi grup FB Indonesia-FoldingBike a.k.a ID-FB. Aku tengarai para 'newbie' yang di awal-awal sempat ikut gontok-gontokan mendaftar duluan waktu pendaftaran dibuka di bulan Maret, mereka pula yang getol menyuarakan 'batalkan saja, kembalikan uang yang telah kita bayarkan'. Para 'pemain lama' tentu akan dengan sabar menunggu pengumuman resmi dari panitia, tanpa merasa harus ikut campur berpolemik di media sosial.

 

 

 

Duh, kebayang sedihnya para panitia kawan2 Sepedalipat Magelang menghadapi suara-suara miring seperti itu. Merek tentunya ingin Magelang tetap dibanjiri para seliers, ingin para pendonor event -- misal hotel-hotel atau Dinas Pariwisata Magelang -- tetap merasa bahagia, selain mendapatkan keuntungan secara finansial dengan kedatangan para seliers. Namun, di sisi lain, jika ribuan seliers tetap memadati kota Magelang, kemungkinan terjadi klaster baru pasien positif covid 19 sangat besar.

 

 

Mengembalikan uang pendaftaran?

 

 

You must be kidding!

 

 

Uang pendaftaran sudah masuk sejak bulan Maret. Dengan harapan besar plus kepercayaan diri bahwa di bulan Oktober Magelang akan menjadi tuan rumah perhelatan akbar lipaters seluruh Nusantara, tentu panitia telah menyiapkan segala hal: misal, merancang dan mendisain merchandise (jersey, tas slempang, cangkir, sticker, medali finisher, dll) yang akan dibagikan pada para peserta, kebutuhan administrasi ini itu itu ini, jelas ini butuh dana. Karena tentu panitia tetap berharap event 'naik hajinya para pesepeda lipat seluruh Nusantara' ini tetap terselenggara sebagaimana mestinya.

 

 

Aku ingat di bulan Agustus -- sebelum panitia mengumumkan secara resmi bahwa event akan diubah menjadi 'virtual ride' -- ada beberapa 'status' di grup ID-FB yang kembali memojokkan panitia, dan ternyata yang menulis bukan 'newbie' jamselinas. :( :( :( sebagai 'mantan' (salah satu) panitia 7amselinas, aku bersyukur KomseliS tidak mengalami hal seperti ini. Lelah fisik dan psikis selama beberapa bulan menjelang penyelenggaraan 7amselinas satt itu terasa terbayarkan setelah event akbar itu usai, meski tentu tetap ada suara-suara sumbang di antara ribuan peserta. Tapi, menurutku pribadi, itu jauh lebih mending ketimbang beban psikis panitia jamselinas X ini.

 

 

Aku menulis ini tanggal 24 September 2020. "Racepack" jamselinas X telah kuterima beberapa hari lalu, ya, panitia akhirnya memutuskan untuk tetap menyelenggarakan event, namun secara 'virtual'; artinya para peserta diharapkan tetap bersepeda di kota masing-masing, atau tetap datang ke Magelang, namun bersepeda sendiri-sendiri untuk menghindari kerumunan dengan cara mengikuti aturan main yang telah ditentukan oleh panitia.

 

 

 

Dan, akhirnya, jamboree sepeda lipat nasional kesepuluh ini menjadi jamboree pertama yang diadakan secara virtual. Akankah diikuti oleh jamselinas XI? Seandainya, tahun 2021 nanti kondisi Indonesia belum jauh berubah dari tahun ini, tetapkah ada satu kota (yang diwakili satu komunitas sepeda lipat kota itu) mem-volunteer-kan diri menjadi host?

 

 

Secara pribadi, aku tidak keberatan jamselinas X ini diselenggarakan secara 'virtual', di antara beberapa merchandise dalam 'racepack' yang paling kusukai adalah tas slempangnya! Ouww … imuuuut, kayak akyuuuh. Hahahahah … Dolan ke Magelang bisa dilakukan kapan-kapan lagi; bersilaturrahmi dengan para lipaters dari seluruh penjuru Nusantara juga bisa dilakukan secara virtual kok, lewat medsos, ye kaaan? Hohoho …

 

 

Yuuuk tetap semangat bersepeda lipat!!!

 

 

PT56 17.14 24 09 2020

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.