Cari Blog Ini

Minggu, 24 Januari 2021

Grandfondo perdana 2021

 


Sudah cukup lama aku mager banget untuk keluar sepedaan di pagi hari. Musim penghujan dengan hawa sejuknya membuatku enggan meninggalkan kenyamanan tempat tidur nan hangat, lol. Terakhir aku nge-grandfondo tanggal 29 November 2020, bulan Desember 'blank', lol. (Sempat berharap saat bersepeda Solo - Jogja, Ranz mau kuajak sedikit 'ngaya' menambah jarak 30 km, ternyata malah dia sakit saat event gowes virtual Gamago.) mungkin ya tanggal 29 November itu terakhir aku bangun pagi, sebelum pukul setengah 6 pagi saat weekend, lol.

 

(Curhat: selama pandemi di pagi hari aku nganggur total. Meskipun begitu, aku tetap harus bangun pagi untuk nyiapin sarapan dan bekal Angie ke kantor. :D)

 

17 Januari 2021

 

Pagi itu aku masih sedikit mager, lol. Jam 5.15 kulihat lewat ventilasi jendela, di luar masih nampak gelap. Jam setengah enam aku baru ke kamar mandi, pipis. Sempat maju mundur mau keluar sepedaan atau menyibukkan diri di dapur saja, akhirnya aku memutuskan ganti baju dan keluar sepedaan.

 

Menjelang pukul enam pagi, aku menuntun Snow White keluar, masih dengan mood "ngepit sakmadya wae, ora usah ngaya". Dari rumah aku menuju jalan raya, kemudian belok kiri ke arah Kalibanteng. Memutari Kalibanteng, aku belok ke arteri, Jl. Yos Sudarso. Bersepeda sepanjang jalan ini memberiku sensasi positif negatif, lol. Positif karena rasanya seperti bersepeda antar kota karena 'kawan seperjalanan' adalah truck. Negatif karena truck-truck itu membuatku was was andai sopirnya tidak melihatku, posisiku sangat lemah. :( Dan, Ranz sangat tidak suka bersepeda barengan truck-truck seperti itu, lol.

 




Sesampai Kaligawe, aku masih mikir mau belok ke Bangetayu. Toh, kalau hanya sekedar mengejar angka 100 kilometer, aku tetap bisa melakukannya dengan nyepeda dalam kota. (tahun 2019 aku melakukannya 2 kali kalau tidak salah, naik Larung.) namun kemudian aku berpikir, jika aku ingin mengejar grandfondo di saat lain dengan bersepeda ke luar kota, aku harus mampu mengusir rasa mager besok-besok lagi, lol. Berangkat dari pikiran itu, aku tidak jadi belok ke Bangetayu, lurus menuju alun-alun Demak.

 





Aku beneran tidak ngaya, mengayuh pedal Snow White nyantai saja. Ketika menjelang sampai alun-alun, mungkin kurang 5 kilometer, aku melihat penampakan seorang kawan pesepeda dari Demak, aku melambaikan tangan dengan hangat. Eh, ga nyangka om Rona mengenaliku meski aku menutupi wajah dengan buff, lol. Dia mengejarku dan mengajak foto bareng, rupanya dia sedang bersepeda dengan istrinya.

 

Sesampai alun-alun Demak, aku memotret Snow White dengan latar belakang tulisan SIMPANG ENAM DEMAK, kemudian memindah Snow White ke depan masjid Agung Demak yang legendaris itu. Lah, disana aku melihat Kikie Qiut, seorang kawan sepeda dari Semarang, yang rupanya sedang 'angon' cewe-cewe yang lagi nyidam makan swikee katanya, lol. Juga ada kang Duryanto yang katanya juga bersepeda sendirian ke arah alun-alun Demak.

 





Dengan harapan aku tidak kehilangan hasrat untuk mengejar grandfondo, aku menolak diajak gowes balik bareng ke Semarang. Setelah Kikie memotretku dengan Snow White di depan masjid, aku pamit. Aku sarapan di warung soto ayam Semarang langganan sejak Gowes Kartini tahun 2016 lalu.

 





Pulangnya, setelah menyusuri jalan raya yang menghubungkan Demak - Semarang beberapa kilometer, aku belok ke jalan yang menuju Karangawen. (Jalan yang kulewati bulan November lalu, tapi dari arah yang berlawanan.) Namun entah bagaimana kisahnya, lol, aku memilik belokan yang akhirnya malah membawaku masuk Kecamatan Tegowanu, Grobogan. Loh, kok malah ke Timur lagi? Lol. Yang membedakan adalah, aku pede-pede saja dengan jalan yang kupilih secara intuitif, sama sekali tidak ngecek google map. (Ini jika dibandingkan dengan saat nge-grandfondo bulan November 2020 maupun  saat satu kali aku nge-grandfondo di akhir tahun 2019 dengan naik Cleopatra. Waktu itu aku sedikit khawatir andai aku justru akan keblasuk ke negeri antah berantah, lol.) jika sampai terjadi trouble di sepeda, aku yakin akan bertemu dengan orang-orang baik yang akan membantuku.

 





Dan, setelah bersepeda di antara persawahan nan hijau meneduhkan pandangan puluhan kilometer, aku sampai juga di jalan yang menghubungkan Gubug - Semarang. Guess what? Aku sempat takjub dengan intuisiku, lol. Dari jalan kecil tempat aku 'keluar' aku melihat 'tugu' penanda pertigaan GUBUG, oh mai god, sebegitu dekat aku ke pertigaan Gubug? Akhirnya kukayuh pedal Snow White ke arah pertigaan, untuk memotret Snow White dengan background tulisan I LOVE GUBUG itu. Jarak yang telah kutempuh sampai situ adalah 61 kilometer. Kalau tidak salah, dari pertigaan Gubug ini sampai Puspanjolo sekitar 35 kilometer. Wah, lumayan, aku ga perlu mutar2 lagi untuk menggenapinya sampai angka 100! Yeay!

 

Matahari bersinar cukup terik dibandingkan hari-hari sebelumnya. Hawa panas dan suhu tinggi begini biasanya bakal dengan cepat menguras energi, aku harus slow mengatur emosi, lol. Aku mampir ke satu minimarket yang terletak di seberang jalan yang menuju stasiun Tanggung yang kukunjungi saat nge-grandfondo bulan Agustus 2020.

 

Kayuhan pedal Snow White mulai terasa berat setelah aku sampai Mranggen, setelah menyeberang rel kereta api yang biasanya menyebabkan kemacetan ratusan meter: angin berhembus ke arah Timur dengan kuat membuatku merasa bersepeda menantang angin. 18 kilometer terakhir yang terasa berat, mana sang mentari tetap ramah sekali menjamah kulit tubuhku, lol. (padahal ini belum apa-apa dibandingkan bulan Agustus tahun lalu, aku masih ingat, cuaca waktu itu panas sekali saat aku mampir ke WISATA TENGAH SAWAH maupun mengayuh pedal ke arah stasiun Tanggung.)

 

Sesampai perempatan Milo (Jl. Dr. Cipto), aku belok kiri sampai pasar Peterongan, kemudian belok menyusuri Jl. Sriwijaya - Jl. Veteran - RSUP Dr. Kariadi - Jl. Dr. Soetomo - Tugumuda - Jl. HOS Cokroaminoto - Barusari - Suyudono - BKB - Puspanjolo Selatan. Sampai rumah jarak tempuh di strava menunjukkan angka 100,4 km. Alhamdulillah, tujuan grandfondo tercapai!

 

Semoga diikuti dengan grandfondo-grandfondo berikutnya di tahun 2021 ini. Amiiiin.

 

PT56 14.27 18-Januari-2021

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.