Cari Blog Ini

Rabu, 20 Januari 2016

B2W Semarang Goes to Tour de Pangandaran 7 #TdP7 jlid 2

Event Utama, Tour de Pangandaran ketujuh, Sabtu 16 Januari 2016

Pukul enam pagi, para peserta TdP7 yang menginap di City Hotel berbondong-bondong turun ke lantai 1, untuk sarapan. Aku beruntung pagi ini karena tidak bermasalah dengan perut. :) Sebelum sarapan, aku sudah sempat buang hajat. Usai sarapan, buang hajat lagi. Perutku pun terasa sangat nyaman. :) Oh ya, untuk mengantisipasi ngantuk di jalan, aku sengaja memilih minum kopi hitam saat sarapan, ketimbang teh panas manis.




Sekitar pukul 07.00 kita berangkat ke Plasa Telkom. You can imagine betapa penuh sesak jalanan di depan Plasa Telkom. Nte Ria bercerita bahwa panitia telah membuat jersey sebanyak 1500 buah, masih kurang. Panitia membuat lagi 500 buah, habis juga. Walhasil, untuk para wakil korwil, panitia buru-buru membuatkan jersey yang baru jadi hari Jumat malam. Gila! Bisa dipastikan peserta TdP kali ini lebih dari 2000 orang, belum termasuk para ROMLI alias rombongan liar. :)







Acara dibuka oleh Om Toto. ketua B2W Indonesia. Om Eka Prasetia, sebagai ketua panitia menyatakan bahwa event ini diselenggarakan sebagai ajang silaturahmi pehobi sepeda sekaligus pehobi turing sepeda di seluruh Indonesia. Karena sifatnya turing, bukan balapan, tidak ada target waktu harus sampai di garis finish jam berapa. (Bandingkan dengan penyelenggaraan Tour de Borobudur yang ada target waktu.) Semua pesepeda bisa menikmati kayuhan sepeda mereka masing-masing. Jika mereka ingin mampir foto-foto narsis maupun mampir ngopi di warung-warung yang dilewati, silakan saja. Yang penting happy. :)

Secara resmi peserta diberangkatkan pukul 08.00, meski tentu ada peserta yang berangkat terlebih dahulu, misal pukul 07.00 karena tidak mau kepanasan di jalan. :)





Dengan sifat event 'turing', aku dan Ranz pun mengayuh pedal sepeda kita dengan santai. Oh ya, seperti biasa, aku naik Austin, sepeda lipat downtube nova 20" yang telah menemaniku mbolang sejak awal tahun 2013. Ranz naik Pockie, sepeda lipat pocket rocket 20". Seperti biasa juga, di rak boncengan Pockie nangkring tas pannier andalan kita berdua jika mbolang jauh. Di dalamnya ada sleeping bag yang ternyata tak jadi kita pakai. :)

Merupakan satu surprise yang menyenangkan ketika kita tahu bahwa trek awal dipenuhi dengan turunan yang asoy geboy. :) Ini sangat mengirit tenaga kita. Di kilometer-kilometer awal ada tanjakan, namun tetaplah menyenangkan buatku karena tanjakannya ga panjang. LOL. Paling-paling baru "sak nyuk" eh ... udah turun lagi. Hihihihi ...



Aku dan Ranz sampai di titik istirahat pertama jelang pukul 11.00, di satu lokasi yang kulihat ada gedung bertuliskan nama SAMUDRA (what kinda place is that? aku ga perhatiin, LOL, tapi yang pasti di dekat situ ada kolam renang yang, sorry to say, kondisinya mengenaskan. :( airnya kotor banget!!! Namun aku sempat nunut buang air kecil di toiletnya. hahahaha ...) Kita dapat makan siang disini, menunya ayam goreng dengan sambal timbel. Ranz yang kurang suka dengan nasinya yang tidak lembek, tidak memakannya sedikit pun. :( Dia hanya membeli es kelapa muda.

Saat terdengar adzan Dzuhur dari masjid terdekat, aku dan Ranz melanjutkan perjalanan. Kulihat sudah banyak peserta yang loading, mungkin kaki mereka kram karena terlalu ngoyo, atau mungkin karena sepeda mereka bermasalah, atau apalah apalah. Aku dan Ranz tetap memilih gowes santai saja. Untuk masalah pick up untuk loading, peserta tidak perlu khawatir, banyak mobil-mobil untuk loading bersliweran.

Aku sempat bercanda dengan Ranz bahwa treknya tak lebih menantang ketimbang trek Semarang - Magelang, hingga mungkin tahun depan jika kita ngikut lagi, dia bisa naik Shaun, sepeda lipat dahon da bike-nya yang single speed. Atau bahkan dia bisa mengajak Haro, karena terlihat banyak juga anak-anak tanggung yang mengikuti event ini dengan naik bmx. (Ntar aku yang repot karena bakal ketiban bawa pannier di rak boncengan Austin. kekekekeke ..)

Hingga akhirnya kita pun sampai di tanjakan Emplak, trek yang kutunggu-tunggu. Rasanya kurang afdol jika turing tanpa melewati tanjakan. kekekekeke ... Horreeeee ...  Dengan suka cita aku mengayuh pedal Austin. Namun entah mengapa Ranz tidak berniat memotret, walhasil ga ada fotoku waktu nanjak. :( Dan ... di foto-foto panitia yang bertebaran di facebook, aku juga tidak menemukan fotoku waktu nanjak. :(

Yang menurutku lucu adalah ketika kita melewati sekelompok peserta yang sedang leyeh-leyeh di bawah pohon, sebagian sedang menaikkan sepedanya ke atas mobil evak. Mereka mengatakan, "Sudah lah Nte ... loading aja, entar cape. Ni tanjakannya masih panjang." LOL.

Sekitar pukul 15.00, aku yakin kita sudah hampir sampai pantai Pangandaran, ketika melewati sebuah mini market, Holic memanggil-manggil kita. Akhirnya kita pun mmpir ke mini market itu. Ranz membeli cemilan yang rasanya ga karuan, LOL, aku beli teh kotak. Kita pun ngobrol-ngobrol. Holic menunggu Om Aryo dan Om Moko dari Jogja yang gowes pelan di belakang, karena kaki Om Moko kram.

20 menit kemudian kita melanjutkan perjalanan. Kita sampai di garis finish sekitar pukul 15.35. Yay!


Sportstracker di hapeku menunjukkan waktu tempuh enam jam 54 menit. :)

Malamnya ada acara hiburan, potong tumpeng, oleh Om Toto yang diberikan kepada Om Tekad sebagai pendiri utama B2W Indonesia. Yuhuuuuu ...

Aku dan Ranz gagal camping di pinggir pantai. Kita menginap di hotel Allamanda, yang tidak jauh dari titik finish. :)






CN 10.33 21/01/2016

2 komentar:

  1. seruuuu banget ya ...
    semakin ramai aja .. tdp .. hebattt ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ikut TdP yang keberapa Om? yang kemarin memang rame banget :)

      Hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.