Cari Blog Ini

Jumat, 06 Januari 2023

Flexing, healing, dan baper

 


Flexing, healing, dan baper

 

Dua diksi ini -- flexing dan healing -- jelas memiliki sifat yang sangat relatif, dan sangat kuat hubungannya dengan baper

 

Misal: foto saya ini.

 

Bagi yang tau lokasi Srambang Park ini, dan merasa dirinya ga mampu mencapai lokasi ini dengan naik sepeda, ada kemungkinan dia akan baper, dan menuduh saya flexing.

😆

 

bagi yang merasa lokasi Srambang Park itu mudah dicapai dengan naik sepeda, mereka akan memandang kegiatan saya ini: "healing"

😁

 

Setiap R berkunjung ke Semarang, biasanya kami berdua akan nongkrong di cafe Starf*cks untuk ngopi (saya) dan nyoklat (R). Kami akan ngobrol sekitar satu hingga dua jam di satu pojok cafe itu. Dan seringnya saya akan mengunggah foto makanan dan minuman yang kami pesan. Saya tidak bermaksud flexing, namun hanya untuk meninggalkan jejak genital, eh, digital yang saya bisa lihat lagi di tahun-tahun depan.

 

Namun, hal "sepele" (bagi saya) ini bisa jadi merupakan flexing bagi orang-orang tertentu.

Apakah saya peduli? Tidak! Hahaha ...

 

Merunut ke status saya kemarin: "flexing hanya untuk orang yang gagal" memang sangat relatif maknanya. Hal ini berhubungan dengan

 

(1) si pengunggah yang merasa hal yang dia lakukan itu membuat prestise-nya naik di mata kawan-kawan medsosnya. Padahal mungkin di mata kawan-kawan medsosnya, hal yang dia lakukan itu hal yang biasa-biasa saja

 

(2) seberapa baper kawan medsos melihat yang diunggah seorang thread starter

 

Segini saja dulu yaa.

 

IB180 11.00 05/01/2023

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.