Cari Blog Ini

Minggu, 01 Januari 2023

Christmas Holiday ~ 2

 


Selasa 27 Desember 2022

 

Ranz mengeluh vertigonya kumat, dan kepala bagian belakang bawah sakit sekali. Tapi ketika aku tanya apakah asam lambungnya kumat, dia bilang dia tidak merasakannya. Untuk sarapan pagi itu, Ranz memesan satu porsi nasi gudeg. Aku menyuapinya beberapa sendok, kemudian dia minum panadol, dan melanjutkan tidur. Sesekali bangun mengeluh kepalanya sakit dan pandangannya berputar. :( terpaksa rencana untuk bersepeda ke Gumuk Pasir di Parangkusumo batal kami lakukan.

 

Di hari berikutnya kami berencana untuk bersepeda ke Kalasan. Rabu siang kami akan bersepeda ke Suwatu Mill and Bay. Namun ternyata waktu aku akan reservasi, jawabannya adalah Suwatu fully booked sampai tanggal 31 Desember. Waktu aku memberitahu Ranz tentang hal ini, dia membatalkan booking kamar hotel di Kalasan. Dia berharap dia akan segera membaik, dan hari Rabu kami bisa bersepeda ke Gumuk Pasir.

 

Aku sebenarnya kepengen keluar sebentar sepedaan ke kampus UGM, tapi aku ga enak hati jika meninggalkan Ranz. Sorenya, sekitar pukul setengah empat, Ranz menawariku apa aku ga ingin keluar, aku bilang aku pengen sepedaan ke UGM. Dia memintaku menungguinya mandi terlebih dahulu. Aku yang semula tidak kepikiran untuk mandi (toh aku hanya akan memotret Austin saja), jadi mandi, dengan harapan Ranz sudah bisa keluar sepedaan.

 

Ranz pun ternyata berharap bisa ikut keluar sepedaan sebentar. Namun, baru keluar kamar, Ranz membatalkan keinginannya ikut. Dia masih merasa dunianya berputar. Hikss … dia hanya berpesan minta dibelikan panadol extra. Aku masuk UGM lewat jalan masuk di sebelah Utara yang hanya bisa dilewati orang yang berjalan kaki, atau membawa sepeda. Masuk, aku lihat ada Fakultas Pertanian (lah, baru ngeh ternyata Fakultas Pertanian pindah! Seingatku dulu ada di dekat perempatan yang ada Mirota Kampus itu), tak jauh dari Fakultas Pertanian, ada Fakultas Teknologi Pertanian.)

 

I love this pic! thanks seseembak yang lewat dan motretin.


 

Aku memotret Ausin dengan latar belakang Gedung Pusat. Dari sana, aku langsung menuju Fakultas Ilmu Budaya, sudah lama ingin memotret Austin dengan latar belakang tulisan FAKULTAS ILMU BUDAYA UGM dengan font berwarna merah. Pertama melihat tulisan ini bulan Juni 2022 waktu lewat bersama seorang kawan Kagama. Ternyata butuh enam bulan untuk mewujudkannya. Hohoho … kebetulan pas memotret Austin disini, ada seorang perempuan lewat, aku meminta tolong untuk dipotret. Ihiiir.

 

Aku menyempatkan diri masuk kampus FIB. Duuuuh, kangeeeeeeeeeeeeen!!! Rasanya ingin balik muda lagi, untuk kuliah S1 lagi! Hihihi … waktu sampai di gedung yang ada di belakang, dimana dulu aku dkk menyebutnya 'Plaza' saat kuliah S2, aku pun jadi kangen masa-masa kuliah S2, bersama Professor Hugh Egan. Hahaha … Kantin Sastra maupun Bonbin sudah tidak ada ya. Semua kantin dikumpulkan di area Lembah UGM. Aku melihat gedung-gedung baru di area 'belakang' (well, zaman kuliah S1 dulu, bagian depan Fakultas Sastra itu yang menghadap Barat ya), well, no more bangunan lawas dengan kursi-kursi yang ada 'tinggi'nya. Dulu beberapa kali kuliah di situ. Waktu pembekalan KKN juga di situ.

 


 

Setelah puas berputar (eh, belum puas sih, tapi aku ga enak ati meninggalkan Ranz terlalu lama), aku menuju pelataran halaman gedung Grha Sabha Pramana, memotret Austin disana. Dari GSP, aku ke arah apotik UGM yang terletak di 'lurusan' Jl. Kolombo (itu apa ya nama jalannya?) seberang RS Panti Rapih bagian Utara. Dari apotik, aku mampir Mirota Kampus. Supermarket ini juga ngangenin, saat awal kuliah S2, aku ngekos di Jl. C. Simanjuntak. Saat Angie menengokku dan menginap di kos beberapa hari, aku biasa beli roti disini sepulang dari kuliah untuk dicemil Angie.

 

Guess what I wanted to buy here? Sisir! Hahahaha, iya jenis sisir yang selama beberapa tahun terakhir aku rasakan paling cocok dengan jenis rambutku hanya ada di Mirota kampus! Di Semarang, aku ga pernah nemu model sisir yang begini. Well, aku punya beberapa tas yang aku pakai untuk pergi. Aku penginnya di tiap tas ada sisir satu, jadi ga bakal aku kelupaan bawa sisir saat ganti tas. Haha … itulah sebab aku merasa butuh mampir Mirota Kampus.

 

Setelah keluar dari MK, aku disambut gerimis. Wedew. Aku pun ngebuttt, semampuku sih, sampai hotel. Malam itu aku suapi Ranz dengan roti yang aku beli di MK, sebelum dia minum panadol extra. 

 

to be continued.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.