Cari Blog Ini

Selasa, 07 Mei 2013

Gowes Semarangan : Gowes HUT Kota Semarang


GOWES SEMARANGAN; 
DARI SAM PO KONG SAMPAI LAWANGSEWU
bersiap berangkat di depan kantor Walikota Semarang

aku, jempol, dan Tugumuda :D

2 Mei adalah hari jadi kota Semarang yang pada tahun 2013 ini mencapai usia 466 tahun. Untuk ikut menghayubagyo, aku mengajak beberapa teman untuk gowes Semarangan: gowes ke beberapa tempat wisata di kota Semarang, di hari Minggu 5 Mei 2013. 
 
Andra di Jalan Pemuda
Boil alias Darmawan di sebrang Lawangsewu
 
di Jalan Mgr. Sugiyopranoto
Aku dan Ranz sampai di meeting point – Balaikota yang berlokasi di Jalan Pemuda – sekitar pukul 06.30, terlambat 30 menit dari jam yang kutentukan sendiri di ‘woro-woro’ di grup karena aku harus menyelesaikan tugas dapur pagi hari. Di lokasi Om Boil sudah menunggu. Dia datang terlebih dahulu meski dia tidak ikut gowes bareng. Tak berapa lama kemudian datanglah Om Topo yang disusul oleh Andra. jelang pukul 07.00 berdatanganlah peserta yang lain: Uncle Duck yang mengajak temannya Om Arif (yang datang dari Pekalongan), Pak Eko, Dany, Affandi, dan Tere yang mengajak serta dua orang temannya. Sebelum mulai gowes, Pak Eko didapuk untuk memimpin doa terlebih dahulu, kemudian berfoto bersama.

yang lain masih malu-malu jadi ga ikut narsis disini :P

 
di pinggir Plered, Banjirkanal Barat
di depan pintu gerbang Sam Po Kong
di tanjakan Pamularsih

Dari Balaikota kita gowes menuju Tugumuda. Dany memilih belok ke arah jalan Sugiyopranoto agar nantinya kita bisa gowes susur tepi sungai menuju Kelenteng Sam Po Kong. Setelah melewati jembatan Banjirkanal Barat, kita belok kiri dan mulai susur pinggir sungai. Sebelum sampai ke Sam Po Kong yang dulu lebih dikenal dengan sebutan “Gedung Batu”, kita mampir dulu untuk berfoto-ria di kawasan Bendungan, di pinggir sungai Banjirkanal Barat. Setelah beberapa jepret, kita melanjutkan perjalanan ke Sam Po Kong. 
sudah masuk kawasan PRPP
di kawasan ruko perumahan Puri Anjasmoro

Di Sam Po Kong kita hanya berfoto-ria di depan pintu gerbang, tanpa masuk ke dalam. Kurang lebih 15 menit, kita melanjutkan perjalanan ke arah tanjakan Pamularsih. Turun dari tanjakan Pamularsih, kita langsung belok ke kanan, di jalan yang menghubungkan kawasan Pusponjolo dengan Puspowarno, dimana kita akan sampai di Jalan Jendral Sudirman di ujung. Keluar di Jalan Jendral Sudirman, kita langsung ambil jalur ke kanan; di traffic light di depan kita langsung belok kanan, ke Jalan Anjasmoro. Karena beberapa dari kita telah mengeluh lapar, maka kita pun segera mampir ke sebuah warung soto di Jalan Anjasmoro itu dimana penjualnya memasak dengan menggunakan kayu bakar. 

di salah satu pinggir Pantai Marina
satu pinggir pantai Marina yang lain
Usai sarapan kita melanjutkan perjalanan gowes masuk ke kawasan Puri Anjasmoro hingga sampai ke kawasan PRPP. Aku ga yakin apakah ada yang tertarik untuk masuk ke kawasan Puri Maerakaca (padahal aku ingin banget mengajak Ranz untuk masuk), kita langsung menuju kawasan Pantai Marina. 

Pantai Marina pada hari Minggu 5 Mei 2013 itu sangat ramai dikunjungi orang, meski terlihat bahwa kawasan ini terlihat berantakan dibandingkan terakhir kali aku kesana. Permukaan jalan dinaikkan mungkin karena air laut mulai biasa meluap ke kawasan ini hingga permukaan rumah-rumah yang ada menjadi rendah. Tidak bisa kubayangkan apa yang akan terjadi di kawasan ini sepuluh tahun lagi. :( Mungkin perumahan ini akan tenggelam. :( :(

di jembatan yang membatasi area PRPP dan Puri Maerakaca

Keluar dari Pantai Marina kita kembali ke arah kita masuk, kawasan PRPP karena Uncle Duck ingin menujukkan sebuah warung di kawasan Puri Maerakaca yang berjualan nasi mangut yang sangat lezat. Sampai sana, ternyata teman-teman tidak ingin meluangkan waktu untuk masuk, maka setelah tahu lokasi warung yang dimaksud Uncle Duck, kita langsung melanjutkan perjalanan. Dany mengajak kita lewat jalan ‘pintas’ menuju perumahan Tanah Mas. Ketika akan masuk kawasan perumahan Tanah Mas, aku baru ‘ngeh’ kalau ternyata peserta berkurang 4 orang: Uncle Duck, Om Arif, Pak Eko dan Affandi; mungkin mereka memiliki acara lain. 

di Jalan Kakap yang biasa kena rob

Kita berdelapan meneruskan perjalanan, sampai kita akan masuk Jalan Hasanudin dimana Dany mengajak kita belok kiri untuk menuju Jalan Kakap. Di pertigaan ini, Tere dan seorang temannya berpamitan; sedangkan teman yang satu lagi sudah lumayan jauh di depan, mengikuti Dany, Om Topo dan Andra. Sampai di Jalan Petek, kita mampir ke sebuah mini market untuk ngadem sejenak plus beli minum. Disini kita berpisah dengan Dany yang menggunakan alasan mengantuk dia pamit pulang. Teman Tere pun berpamitan setelah kita sampai di Jalan Imam Bonjol, setelah keluar dari Jalan Petek. Pasukan gowes Semarangan tinggal empat orang: aku, Ranz, Andra, dan Om Topo.
di titik Nol kota Semarang, di depan Gedung Keuangan Jalan Pemuda
Tempat kita narsis berikutnya adalah lokasi titik Nol kota Semarang yang terletak di taman di depan Gedung Keuangan Jalan Pemuda. (Honestly, seumur hidupku, baru kali ini aku ngeh letak titik Nol di kota kelahiranku LOL.) 

Guess where Rand and I were :-D
 
sebuah pabrik rokok 'klasik' yang tetap eksis

pintunya pun klasik!
 
di polder dengan latar belakang stasiun Tawang

Dari sana kita ke kawasan Kota Lama dimana terletak Pabrik Rokok Praoe Lajar, tempat kita berfoto-fiti sepuasnya. Dari sana, kita berfoto-ria di pinggir polder Tawang kemudian di belakang Gereja Blenduk. Dari Gereja Blenduk kita kembali ke Jalan Pemuda, terus hingga sampai di Lawangsewu.

di belakang Gereja Blenduk
dengan Lawangsewu sebagai latar belakang
Tugumuda dan Museum Mandala Bhakti sebagai latar belakang
Ranz, sang fotografer event ini
Andra di halaman bagian dalam Lawangsewu
salah satu hal yang dipamerkan perum KA

Setelah memarkir sepeda di kampus tempat Ranz kuliah wiken, aku, Ranz dan Andra masuk ke Lawangsewu yang kebetulan sedang dipakai untuk pameran Kereta Api (KA) sehingga pengunjung gratis untuk masuk. Sebelumnya Om Topo telah pamit. Di Lawangsewu kita tidak lama mengeksplore-nya karena tugas di rumah telah menunggu: aku harus segera pulang. Setelah sempat bingung apakah sepeda akan dititipkan di kos Ranz atau dimana, akhirnya Andra memutuskan untuk tetap gowes pulang ke rumahnya di kawasan Semarang Timur di bawah sinar mentari yang sangat terik. 

Terima kasih atas partisipasinya teman-teman. Sampai bertemu di event gowes berikutnya: 19 Mei 2013 Gowes Ceria ke Mrapen.

Special thanks for Ranz for the memorable and lovely pictures.

GL7 11.12 060513

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.