Cari Blog Ini

Senin, 31 Desember 2018

Segowangi 59


Hari Jumat 28 Desember 2018 adalah hari Jumat terakhir di bulan Desember, hari Jumat terakhir di tahun 2018. Saatnya para pesepeda di kota Semarang yang hobi bersepeda di malam hari -- karena enggan jika bersepeda di siang hari karena khawatir warna kulitnya menjadi kian eksotis alias legam. Lol.

Dengan tema "SILENT RIDE" (setelah peristiwa tsunami di Selat Sunda yang menyebabkan ratusan orang kehilangan nyawa, padahal baru beberapa bulan lalu peristiwa serupa terjadi di Palu dan Donggala) aku memilih warna hitam sebagai dress code. Warna hitam sebenarnya tidak disarankan untuk dikenakan oleh pesepeda karena warna yang tidak mencolok sehingga memungkinkan pengguna jalan lain tidak melihat ada pesepeda yang melintas. Oleh karena itu mengenakan 'scotchlite' yang bisa ditempelkan di baju/helm/sepeda sangat dianjurkan.



Alhamdulillah cuaca di kota Semarang cerah, setelah beberapa hari sebelumnya Semarang terus menerus diguyur hujan. Panasnya kota Semarang di hari Jumat siang itu bahkan membuat kita hampir lupa bahwa kita sedang berada di bulan Desember, bulan yang konon hujan sedang getol datang. (desember = gede-gedene sumber, alias sumber air sedang penuh-penuhnya.) Karena cuaca cerah, banyak pesepeda yang datang turut meramaikan segowangi yang ke-59.

Aku memilih rute Balaikota - Tugumuda - Jl. Sugiyopranoto - Jl. Suyudono - Jl. Basudewo - Jl. Jendral Sudirman - Jl. Anjasmoro - PRPP - Madukoro - Semarang Indah - Jl. Indraprasta - Jl. Pierre Tendean - Jl. Pemuda - Balaikota.

Terima kasih tak terhingga kepada para pesepeda yang telah turut meramaikan segowangi ke-59. Sampai bertemu lagi di segowangi bulan depan, Januari 2019.

PT56 12.31 31/12/2018






























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.