Cari Blog Ini

Senin, 28 Oktober 2019

Simulasi ultah Xomselis


20 Oktober 2019




Kebetulan Ranz pas di Semarang waktu Avitt ngajakin gowes simulasi event MblusuXemarank untuk merayakan ultah Komunitas Sepeda Lipat Semarang yang ke-10, jadi kita bisa ikut.


klenteng Tay Kak Sie

(Sejak Ibuku sakit-sakitan bulan Januari 2018, aku jarang sepedaan di hari Minggu pagi, apalagi ngajakin kawan-kawan sepedaan seperti dulu lagi. Setelah Ibuku meninggal pada tanggal 17 Juni 2018, aku ya tetap jarang gabung gowes kawan-kawan, kecuali ada event khusus, misal ultah komunitas sepeda lipat di luar kota. Selain itu Ranz juga kian sibuk hingga jarang datang ke Semarang. Klop deh.)





Aku memang mendaftarkan diri sebagai salah satu panitia event MblusuXemaranx, tapi Cuma bantu-bantu saja, jadi pemilihan spot apa saja yang akan dikunjungi aku (dan Ranz) tidak terlibat. Plus, aku jarang buka WA, jadi kurang update hal-hal penting yang dibahas di grup. Hihihi ..


20 Oktober 2019 itu kita berkumpul di Taman Pandanaran pukul 06.00. aku datang sedikit terlambat, sehingga sempat ketinggalan info yang disampaikan oleh Mizan sebagai salah satu panitia utama. Ada 10 spot yang harus dikunjungi. Sepuluh spot ini diacak sedemikian rupa hingga para peserta bisa diharapkan tidak akan menumpuk di satu titik saja, kecuali spot yang mendekati titik akhir, yakni Museum Ronggowarsito. Lokasi ini akan selalu berada di urutan terakhir untuk dikunjungi.


Ada 15 orang yang berkumpul hari Minggu pagi itu, kita dibagi menjadi 3 grup, di grupku ada aku, Ranz, Rangga, dan Qq. Kita mulai gowes dari Hotel Santika, seperti ketika event on the D day. Tugas kita bertiga hari ini adalah mencatat jarak yang kita tempuh plus butuh waktu berapa lama dari titik satu ke titik berikutnya.


Urutan spot yang kita kunjungi hari itu adalah

  1. Klenteng Tay Kak Sie
  2. Masjid Layur
  3. Stasiun Tawang
  4. Gereja Blenduk
  5. Kantor Pos Besar
  6. TBRS alias Taman Budaya Raden Saleh
  7. Reservoir Jalan Siranda
  8. Klenteng Sam Poo Kong
  9. Pleret alias pinggir sungai Banjirkanal Barat
  10. Museum Ronggowarsito
  11. (titik finish) The Club - sports club satu perumahan di area Krapyak sekaligus sebagai titik terakhir





Dalam daftar di atas, spot pertama hingga spot keempat terletak berdekatan, paling hanya berjarak 1 - 2 kilometer, namun jika tidak tahu rute terdekat, bakal berputar-putar, lol. Dari spot keempat menuju spot kelima ini lumayan jauh, bisa jadi sampai 5 kilometer, bagi yang tahu rute terdekat yang bisa dilewati. Namun bagi peserta yang bukan orang Semarang, bakal memutar lumayan jauh, hingga bisa jadi jarak tempuh bisa lebih jauh dan butuh waktu lebih lama. Dari TBRS ke spot keenam dekat, paling jauh 2 kilometer, tapi harus nanjak jalan Diponegoro atau yang lebih dikenal sebagai area Siranda.


Masjid Menara, yang lebih dikenal sebagai Masjid Layur

Kota Lama
Dari spot keenam menuju spot ketujuh sebenarnya ga terlalu jauh, kurang dari 4 kilometer. Dari Sam Poo Kong, ke Pleret juga dekat, paling hanya 1 kilometer. Dari Pleret menuju Museum Ronggowarsito paling-paling hanya 3 kilometer. Dari Museum Ronggowarsito ke The Club kira-kira sekitar 4 kilometer.


Dari Hotel Santika menuju The Club, strava yang kunyalakan di hape menunjukkan jarak yang kutempuh adalah sekitar 23,5 kilometer. Namun aku yakin, peserta beneran, apalagi yang bukan orang Semarang, bakal menempuh jarak lebih jauh lagi.


P.S.:

Sebenarnya aku pingin menulis ini setelah tanggal 20 Oktober, tapi nanti kalau tulisan ini di'temu' peserta, aku bisa dijothakke kawan-kawan panitia. Hihihi …


LG 13.22 28-October-2019





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.