Cari Blog Ini

Selasa, 20 Oktober 2020

Strava (lagi)

 

#strava

#stravacycling

#kalori terbakar

 

Bagi sebagian kawan, mencatat kegiatan berolahraga adalah satu kegiatan mubazir dan tidak penting. Namun, bagi sebagian kawan lain -- termasuk aku -- hal ini penting untuk mengecek kedisplinan diri sendiri. Mungkin orang2 lain memiliki alasan yang berbeda. Just feel free ya?

 

Sebelum Ranz iseng download strava di gadgetku menjelang gowes Sidoarjo - Probolinggo - Cemara Lawang menjelang akhir Desember 2017, aku pakai sportstracker. Aku pakai itu hanya untuk mengetahui jarak bersepeda yang telah kutempuh dan waktu yang kubutuhkan, jadi jika aku ingin napak tilas rute yang sama aku sudah tahu seberapa jauh jarak yang akan kutempuh, seberapa lama waktu yang kubutuhkan, dan seberapa tinggi tanjakan yang akan kulewati, jika ada. Biasanya sih catatan ini kutulis di blog jadi mudah bagiku untuk ngecek.

 

Aku belum memanfaatkan sportstracker untuk menjadikannya medsos: untuk berinteraksi dengan "atlit" lain.

 

Aku baru ngeh strava bisa jadi medsos kira2 setahun yang lalu, ketika seorang kawan men-screenshoot- "club leader" di satu grup sepeda alumni yang aku ikuti. (Aku memang gabung club sepeda alumni di strava, iseng2 saja awalnya.) Namaku tercantum di 10 "atlit" yang bersepeda paling banyak kilometernya. Aku heran, lha aku kan cuma nyepeda ke kantor? Kok bisa termasuk 10 teratas pesepeda paling "ngoyo"? Hihihi ... ini pasti karena orang2 di grup alumni itu bukan orang2 yang hobi gowes jauh setiap hari. Di grup "B2W Indonesia" jelas peringkatku di atas angka 100. 🤪🤪🤪maklum, kawan2 b2wer yang tinggal di Jakarta itu bersepeda ke kantor bisa menempuh jarak 50 kilometer pp sehari je. Hwaaaa😓😰🤣

 

Naaah, akhir2 ini aku baru ngeh memperhatikan satu fitur di strava: kalori.

 

Seorang kawan di satu grup alumni mengadakan healthy life challenge yang berupa berolahraga minimal 30 menit setiap hari selama 4 bulan. Semula dia mengajukan satu syarat saja: yang paling rajin akan mendapat hadiah utama, yakni sebuah sepeda lipat. Yang paling rajin berarti yang selama 4 bulan tidak ada hari off sama sekali plus setiap hari yang paling banyak menitnya. Simpel kan ya? Maka aku pun semangat sekali untuk memenangkan challenge ini.

 

Namun, out of the blue, kawan ini menambah satu point penilaian lagi: KALORI.

 

Aku perhatikan laporan kawan2 yang menyetorkan hasil workout mereka. Gile, kok bisa ya kalori yang "terbakar" bisa sampai ribuan kcal? Padahal dengan jarak dan waktu tempuh yang tidak jauh beda, stravaku mencatat kaloriku yang terbakar mentok hanya, misal, 600 - 700 kcal.

 

Kebengonganku ini dijawab oleh seseorang. Satu kali dia bertanya, "Mbak pakai gadget samsung ya? Gadget satu itu memang terkenal pelit untuk mengeluarkan catatan kalori yang terbakar. Saya pakai XOSS. Jika di samsung kalori terbakar saya mungkin hanya tercatat 650 kcal, di XOSS bisa sampai 2400 kcal." NAH LO.

 

Karena merasa hal ini tidak adil, aku curhat lah pada seseorang. 🤭🤭🤭dia bilang, "kok aneh gitu Miss? Tapi sakjane, sing bener ki kalori sing tenan terbakar ning njero awake dewe ki pira? Sing tercatat ning gadget samsung? (Utawa gadget hp liyane.) Apa sing sebangsane smart watch? Misale XOSS ngono kuwi?"

 

Lha embuh 🤭🤭🤭

 

Ini kuberi contoh. Seseorang bersepeda dengan menyalakan strava di 2 gadget yang berbeda. Anggap saja yang satu di gadget samsung, satunya lagi pakai XOSS. Catatan kalori yang terbakar jauh kan? Dan, karena orang ini (he is NOT in my friendlist 🤪) menyalakan 2 gadget yang berbeda, setelah selesai bersepeda, dia melakukan sinkronisasi, hasilnya adalah, di catatannya dia menempuh jarak bersepeda 2 kali lipat jarak yang sesungguhnya dia jalani. Ga usah heran jika di hari ini dia tercatat ada di posisi klasemen 10 besar tertinggi. Hihihi 🤪🤪🤭

 

Btw, busway, tulisanku ini lebih fokus ke masalah kalori yang terbakar ya? Barangkali ada yang bisa menjelaskan sebenarnya kalori yang terbakar di tubuh kita itu yang tercatat di smart watch atau di gadget? Barangkali ada yang bisa menjelaskan. Matur nuwun. 🙏





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.